1992, polietilenglikol PEG merupakan bahan pembawa stabil yang dapat menghambat pertumbuhan kristal dan fase transformasi, sehingga dapat
meningkatkan laju disolusi obat karena kelarutannya sangat cepat dalam air.
J. Metode Desain Faktorial
Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik untuk memberikan model hubungan antara variabel-respon dengan satu atau lebih
variabel bebas. Model yang diperoleh dari analisa tersebut berupa persamaan matematika Bolton, 1997. Desain faktorial digunakan untuk mengevaluasi efek
dari faktor yang dipelajari secara simultan dan efek yang relatif penting dapat dinilai Armstrong dan James, 1996. Desain faktorial digunakan dalam penelitian
dimana efek dari faktor atau kondisi yang berbeda dalam penelitian ingin diketahui Bolton, 1997.
Desain faktorial memiliki beberapa keuntungan. Metode ini memiliki efisiensi yang maksimum untuk memperkirakan efek yang dominan dalam
menentukan respon. Keuntungan utama desain faktorial adalah bahwa metode ini memungkinkan untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor, maupun efek
interaksi antar faktor. Metode ini ekonomis, dapat mengurangi jumlah penelitian jika dibandingkan dengan meneliti dua efek faktor secara terpisah Muth, 1999.
Penelitian desain faktorial dimulai dengan menentukan faktor dan level yang akan diteliti, serta respon yang akan diukur. Respon yang diukur harus dapat
diekspresikan secara numerik. Deskripsi sifat seperti besar, lebih besar, terbesar dan nomor urut seperti menunjukkan respon terbesar adalah 1, selanjutnya 2, dan
seterusnya tidak dapat digunakan Armstrong dan James, 1996. Respon yang diukur harus dapat dikuantitatifkan Bolton, 1997.
Dengan desain faktorial, dapat didesain suatu percobaan untuk mengetahui faktor yang dominan berpengaruh secara signifikan terhadap respon.
Juga memungkinkan kita mengetahui interaksi antara faktor-faktor tersebut Bolton, 1997. Desain faktorial dua level berarti dua faktor misal A dan B yang
masing-masing faktor diuji pada dua level yang berbeda, yaitu level rendah dan level tinggi Bolton, 1997. Rancangan percobaan yang diperlukan dengan metode
desain faktorial dua faktor dan dua level sebagai berikut:
Tabel I. Rancangan percobaan desain faktorial dengan 2 faktor dan 2 level
Formula Faktor A
Faktor B 1
- -
a +
- b
- +
ab +
+
Keterangan: - = level rendah
+ = level tinggi Optimasi campuran dua bahan dua faktor dengan desain faktorial
dianalisis berdasarkan rumus: Y = b
+ b
1
A + b
2
B + b
12
AB..................................1 Dengan:
Y = respon hasil atau sifat yang diamati
A,B = level bagian A, level bagian B, yang nilainya -1 dan +1
b ,b
1
,b
2
,b
12
= koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan
Dari persamaan di atas dan data yang diperoleh kemudian dibuat contour plot suatu respon tertentu yang dapat digunakan untuk mengetahui komposisi
campuran yang optimum Bolton, 1997.
K. Landasan Teori