Uji HET-CAM HASIL DAN PEMBAHASAN

formula ini, ekstrak kering yang ditambahkan sebanyak 6 gram, dimana mengandung 1 gram ekstrak kental di dalamnya.

C. Uji HET-CAM

Uji Hen’s Egg Test-Choriollantoic Membrane HET-CAM ini bertujuan untuk mendapatkan informasi efek yang terjadi pada conjunctiva karena pemaparan zat uji dengan menggunakan embrio ayam. CAM merupakan membran vaskular respirasi yang mengelilingi perkembangan embrio unggas, tersusun atas lapisan ektodermal, lapisan mesodermal dan lapisan endodermal. Pada lapisan ektodermal terdiri atas epitelium yang berupa dua atau tiga inti sel. Lapisan mesodermal terdiri atas jaringan penghubung, ground subtances, dan pembuluh darah yang bercabang dari arteri dan vena embrio-allantoic. Denaturasi yang ditunjukkan sebagai koagulasi digunakan sebagai indikator efek pada sel dalam CAM. Perubahan pada pembuluh darah CAM dimaksudkan untuk memprediksi keseluruhan toksisitas dan kerusakan conjunctiva pada mata Anonim, 2006. Uji kontrol negatif dengan menggunakan larutan NaCl 0,9 berguna dalam uji HET-CAM untuk menunjukkan ada tidaknya perubahan yang spesifik pada akhir pengujian, serta untuk memastikan bahwa kondisi assay tidak mengakibatkan respon iritasi. Uji lainnya yang digunakan adalah uji kontrol positif dengan menggunakan larutan NaOH 0,1N. Uji kontrol positif ini bertujuan untuk mengidentifikasi iritasi yang terjadi saat pemberian larutan. Kedua uji ini secara langsung diberikan pada membran chorioallantoic CAM Anonim, 2006. Telur yang diguanakan pada uji HET-CAM ini merupakan telur ayam kampung yang telah memiliki embrio kira-kira berumur 8-12 hari. Bagian telur yang memiliki rongga udara dilubangi hingga terlihat bagian membrannya, yang kemudian membran tersebut akan diberi larutan NaOH 0,1N sebanyak 0,3ml, larutan NaCl 0,9 sebanyak 0,3 ml serta krim ekstrak tomat yang telah dibuat sebanyak 0,3 gram. Gambar 11. Anatomi embrio telur berumur 10 hari Grimes, 2002 Telur yang telah diberi perlakuan kontrol positif, kontrol negatif serta krim ekstrak tomat, lalu diamati selama 300 detik mulai dari awal perlakuan hingga akhir. Gambar 12. Hasil pemberian NaCl 0,9 sebagai kontrol negatif selama 300 detik Berdasarkan gambar 12, pemberian kontrol negatif berupa NaCl 0,9 tidak menunjukkan perubahan pembuluh darah, yang berarti tidak terjadi iritasi. Gambar 13. Hasil pemberian NaOH 0,1N sebagai kontrol positif selama 300 detik Pemberian NaOH 0,1N sebagai kontrol positif memberikan efek iritasi yang ditunjukkan dengan perubahan pembuluh darah berupa hemoragi dan lisis. Hemoragi ditunjukkan dengan timbulnya warna merah di dalam membran, sedangkan lisis adalah pecahnya pembuluh darah. Formula 1 Formula a Formula b Formula ab Gambar 14. Hasil pemberian krim ekstrak tomat selama 300 detik Setelah pemberian perlakuan pada membran chorioallantoic selanjutnya dihitung irritation score masing-masing perlakuan yang ditunjukkan pada tabel VI. Tabel VI. Hasil irritation score uji HET-CAM No. Perlakuan telur H time detik L time detik C time detik IS 1 Kontrol Negatif NaCl 0,9 300 300 300 300 300 300 300 300 300 2 Kontrol Positif NaOH 0,1N 20 125 300 8,627 12 125 300 8,923 5 94 300 9,763 3 Krim Formula 1 300 300 300 300 300 300 300 300 300 4 Krim Formula a 300 300 300 300 300 300 300 300 300 5 Krim Formula b 300 300 300 300 300 300 300 300 300 6 Krim Formula ab 300 300 300 300 300 300 300 300 300 Keterangan: 1. H time = waktu hemoragi detik 2. L time = waktu lisis detik 3. C time = waktu koagulasi detik 4. IS = Irritation Score x 5 + 7 + 9 Data yang diperoleh menunjukkan bahwa kontrol negatif berupa NaCl 0,9 yang digunakan tidak memberikan efek iritasi. Kontrol positif NaOH 0,1N menyebabkan hemoragi pada waktu yang cepat yaitu 5 detik. Hal ini menunjukkan jika NaOH 0,1N sangat poten sebagai agen pengiritasi. Hemoragi ditunjukkan dengan adanya perubahan di sekitar membran menjadi merah. Perubahan warna menjadi merah ini dikarenakan meningkatnya permeabilitas pembuluh darah akibat adanya vasodilatasi atau pecahnya pembuluh darah kecil di sekitar pembuluh darah besar. Setelah 20 detik muncul suatu perubahan yaitu pecahnya pembuluh darah besar yang akhirnya hilang. Peristiwa ini merupakan peristiwa lisis pembuluh darah. Pemberian krim F1, Fa, Fb, dan Fab menunjukkan bahwa tidak terjadi iritasi, karena tidak terjadi hemoragi, lisis serta koagulasi.

D. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Krim 1. Uji Organoleptis dan pH

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN BENZOKAIN.

1 3 17

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN ASAM BENZOAT.

0 1 6

Pengaruh SPAN 80 dan TWEEN 80 sebagai surfaktan terhadap sifat fisis dan stabilitas fisis emulsi ekstrak etanol biji kluwak dengan aplikasi desain faktorial.

2 56 145

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

2 37 139

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial.

0 3 120

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

0 4 112

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

1 23 137

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

8 63 110

Efek span 80 dan tween 80 sebagai emulgator terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 150

Pengaruh Texapon® N70 sebagai Surfaktan dan PEG 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat buah tomat dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 115