9
utama  tambahan.  Reaksi  tokoh  utama  dan  tokoh  utama  tambahan  dengan lingkungan dan tokoh-tokoh yang lain akan dilihat untuk memahami cara mereka
berpikir dan bereaksi atas sebuah kejadian.
b. Penokohan
Penokohan  adalah  penggambaran  tiap  tokoh  yang  ada  dalam  novel Nurgiyantoro,2010:  185.  Penokohan  ini  meliputi  penggambaran  fisik  dan  non-
fisik.  Penggambaran  fisik  meliputi  hal-hal  fisik  seperti  tinggi  badan,  berat,  usia, asal, dst. Pada dasarnya, hal-hal fisik yang menjadi karakteristik tokoh.
Penokohan  tidak  hanya  penggambaran  secara  fisik,  tetapi  juga  berkaitan dengan  hal-hal  non-fisik.  Hal  tersebut  meliputi  pikiran,  perasaan,  keyakinan,
kepercayaan,  dan  bahkan  ideologi  yang  dimiliki  masing-masing  tokoh Nurgiyantoro, 2010:186. Kehadiran setiap tokoh dalam setiap perisitiwa dan cara
dia bereaksi akan berkaitan erat dengan penokohannya.
c. Latar
Latar merupakan unsur pembangun sebuah karya bersama tokoh dan plot. Latar atau
setting
inilah yang kemudian akan membentuk fakta cerita dalam sebuah karya sastra. Sebuah karya prosa menempatkan latar sebagai landasan cerita yang
konkret  dan  jelas  Nurgiyantoro,2000:217.  Dalam  sebuah  karya,  latar  tidak terbatas  dalam  sesuatu  yang  bersifat  fisik,  namun    juga  dapat  berupa  adat,
kepercayaan dan nilai-nilai. Latar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu latar waktu, latar tempat dan latar sosial.
c.1 Latar Waktu
10
Latar  waktu  dikaitkan  dengan  soal  kapan  terjadinya  peristiwa-peristiwa yang  ada  dalam  sebuah  karya.  Setiap  latar  waktu  dalam  sebuah  karya  sering
dikaitkan  dengan  waktu  faktual,  yaitu  waktu  yang  berhubungan  dengan  suatu peristiwa sejarah Nurgiyantoro, 2000:230.
Suatu  peristiwa  sejarah  yang  sudah  banyak  diketahui  pembaca  akan membatu  pembaca  memahami  suasana  dan  keadaan  yang  ingin  dibangun  oleh
pengarang.  Latar  waktu  digunakan  pengarang  untuk  membangun  suasana  dan situasi sebuah peristiwa. Dengan demikian, suasana dan situasi tidak diungkapkan
secara eksplisit, namun melalu latar waktu yang digunakan.
c.2 Latar Tempat
Latar  tempat  adalah  unsur  latar  yang  menunjukkan  lokasi  terjadinya peristiwa. Dalam sebuah karya, latar tempat bisa berupa lokasi sungguh ada dalam
kenyataan Nurgiyantoro, 2000:227. Misalnya nama kota tempat terjadinya suatu peristiwa dapat dijumpai di dunia nyata; seperti Magelang, Bantul, Sleman,dst.
Selain  dengan  penyebutan  nama  yang  jelas,  latar  juga  bisa  berupa  suatu tempat  dengan  sifat-sifat  yang  umum  dipahami  oleh  pembaca.  Latar  seperti  ini
biasanya di hutan, sungai, kebun atau di sebuah rumah. Dengan analogi pementasan suatu drama, latar tempat merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa.
c.3 Latar Sosial