3. Definisi uang beredar yang lebih luas adalah M3, yang mencakup semua TD dan SD, besar kecil, rupiah atau dollr milik penduduk pada
bankataulembaga keuangan non bank. M3 = M1 + QM Boediono, 1985:6
Dimana : QM = quasi money
Uang kuasi merupakan aktiva milik sektor swasta domestik yang dapat memenuhi sebagian fungsi uang atau sementara kehilangan fungsinya
sebagai media pertukaran. Insekindro,1993:78 Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat diperoleh suatu
kesimpulan bahwa uang beredar adalah jumlah uang yang ada ditanggan masyarakat yang dapat berupa uang kartal, uang giral, deposito berjangka,
saldo tabungan dan uang kuasi”Quasi money”.
2.2.4. Teori Permintaan Uang
2.2.4.1. Teori Kuantitas Uang
Dalam menerangkan teori kuantitas yang dilakukan oleh Irfing Fiser digunakan persamaan lajabar yang dimana persamana pertukaran.
Persamaan pertukaran tersebut dinyatakan sebagai berikut : MV = PT
Sukirno, 2000 : 410 Dimana :
M = Uang beredar V = Kelakuan peredaran uang
P = Tingkat harga-harga T = Jumlah barang-barang dan jasa yang diperjual belikan
didalam suatu tahun tertentu. Didalam persamaan itu M diartikan dalam pengertian uang
beredar yang semput. Ini berarti M adalah sama dengan jumlah uang kertas, logam dan uang giral yang terdapat dalam
perekonomian. Kelajuan peredaran uang, yaitu V ditentukan berdasarkan keseringan beberapa seringnya uang beredar yang
terdapat dalam masyarakat berpindah tangan dalam satu tahun. Dalam menentukan nilai P yang perlu diketahui adalah indeks
harga. Faktor yang terakhir dalam persamaan pertukaran diatas, yaitu menunjukkan jumlah barang-barang jadi dan setengah jadi
yang diperjual belikan. Sukirno, 1985 : 221.
2.2.4.2. Teori Permintaan Keynes
Pada hakekatnya Keynes mengemukakan fungsi uang yang lain, yaitu sebagai store of value dan bukan hanya sebagai means of
exchange . Teori ini dikenal dengan nama teori liquidity preference.
Boediono, 1985 : 27. Keynes menggolongkan sebab-sebab keinginan untuk
memegang uang tunia dalam 3 golongan, yaitu : 1. Motif transaksi transaction motive
Alasan memiliki uang tunai dan tidak membelanjakannya ialah untuk membiayai pembayaran-
pembayaran atau kewajiban yang harus dilakukan agar usahanya dapat berjalan terus. Alasan menyimpan uang tunai
untuk kebutuhan disebut dengan transaction. 2. Motif berjaga-jaga precautionary motive
Permintaan akan uang untuk tujuan melakukan pembayaran yang tidak reguler atau yang di luar rencana
transaksi normal, misalnya untuk pembayaran keadaan-keadaan darurat seperti kecelakaan, sakit dan pembayaran tidak terduga
lainnya. Boediono, 1985 : 28. 3. Motif spekulasi speculative motive
Keynes memberi definisi speculative motive sebagai tujuan untuk mendapatkan keuntungan karena mengetahui dengan lebih
baik dari pasar apa yang akan terjadi didalam masa depan.
Gambar 1 : Kurva Permintaan Uang
r
o
r
1
Kurva a mengambarkan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga. Kedua jenis permintaan tersebut tidak dipengaruhi tingkat
bunga yaitu jumlahnya tetap tidak dipengaruhi tingkat bunga. Kurva Dt
1
menggunakan permintaan untuk transaksi berjaga-jaga apabila pendapatan nasional Y
1
. Kedua jenis permintaan tersebut tergantung pada D
t1
D
t2
r
1
r
o
Tingkat bunga Tingkat bunga
D
s
D
s1
D
s2
Permintaan uang a Transaksi dan berjaga-jaga
Permintaan uang b Spekulasi
r
o
Tingkat bunga D
my2
D
my1
Permintaan uang c Jumlah permintaan uang
D
m1
pendapatan nasional, makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga.
Kurva b mengganbarkan permintaan untuk spekulasi. Pada r
o
permintaan Uang untuk spekulasi adalah sebanyak D
s1.
Semakin menurun tingkat uang semakin banyak permintaan uang untuk spekulasi, karena
lebih banyak orang lebih suka memegang uang dari Obligasi. Pada tingkat bunga r
1
permintaan uang untuk Spekulasi telah menjadi sebanyak D
s2.
Kurva c menggambarkan permintaan uang dalam perekonomian yang merupakan gabungan antara permintaan uang transaksi dan berjaga –
jaga dengan permintaan uang untuk spekulasi. Kurva D
m1
adalah permintaan uang dalam perekonomian pada pendapatan nasional sebanyak Y
1.
Dibentuk dengan menjumlahkan Dt
1
dengan Ds
1.
2.2.5. Teori Penawaran Uang 2.2.5.1. Teori Penawaran Uang