Uji Hipotesis Secara Parsial
Tabel 12 : Hasil Analisis Variabel Tingkat Suku Bunga Kredit X
1
, Tingkat Inflasi X
2
, Investasi X
3
, Pengeluaran Pemerintah X
4
, Cadangan Devisa X
5
dan Jumlah Kantor Bank X
6
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y.
Variabel t
hitung
t
tabel
Partial r
2
Partial
Tingkat Suku Bunga Kredit X
1
0,347 2,306 0,122 0,015
Tingkat Inflasi X
2
0,041 2,306
0,014 0,000
Investasi X
3
-1,482 2,306
-0,464 0,215
Pengeluaran Pemerintah X4 3,878
2,306 0,808
0,653 Cadangan Devisa X5
4,139 2,306
0,826 0,682
Jumlah Kantor Bank X6 0,368
2,306 0,129
0,017 Sumber: Lampiran 4
Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing- masing variabel bebas terhadap variable terikat, dapat diuji melalui uji t
dengan ketentuan sebagai berikut :
a Pengaruh secara parsial antara Tingkat Suku Bunga Kredit
X
1
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Langkah-langkah pengujian : i.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh ii.
= 0,05 dengan df = 8 iii.
t
hitung
=
β Se
β
1 1
= 0,347 iv.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t
tabel
sebesar 2,306 v.
pengujian
Gambar 10 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial
Faktor Tingkat Suku Bunga Kredit X
1
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
-2,306 2,306
0,347
Sumber : lampiran 4
Berdasarkan pehitungan diperoleh t
hitung
sebesar 0,347 t
tabel
sebesar 2,306 Ho diterima dan H
i
ditolak pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Tingkat Suku Bunga Kredit
X
1
tidak berpengaruh secara nyata terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y. Hal ini didukung juga dengan nilai
signifikansi dari Tingkat Suku Bunga Kredit X
1
sebesar 0,738 yang lebih besar dari 0.05.
Nilai r
2
parsial untuk variabel Tingkat Suku Bunga Kredit sebesar 0,015, yang artinya bahwa Tingkat Suku Bunga Kredit
X
1
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y sebesar 1,5 , sedangkan sisanya
98,5 dijelaskan oleh variabel lain.
b Pengaruh secara parsial antara Tingkat Inflasi X
2
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Langkah-langkah pengujian : i.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh ii.
= 0,05 dengan df = 8 iii.
t
hitung
=
β Se
β
2 2
= 0,041 iv.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t
tabel
sebesar 2,306 v.
pengujian Gambar 11
Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial faktor Tingkat Inflasi X
2
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
0,041 2,306
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
-2,306
Sumber
: Lampiran 4 Berdasarkan pehitungan diperoleh t
hitung
sebesar 0,041 t
tabel
sebesar 2,306 maka Ho diterima dan H
i
ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Tingkat Inflasi X
2
tidak berpengaruh secara nyata terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari
Tingkat Inflasi X
2
sebesar 0,969 yang lebih besar dari 0.05.
Nilai r
2
parsial untuk variabel Tingkat Inflasi sebesar 0,000 yang artinya bahwa Tingkat Inflasi X
2
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
sebesar 0 , sedangkan sisanya 100 dijelaskan oleh variabel lain.
c Pengaruh secara parsial antara Investasi X
3
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Langkah-langkah pengujian : i.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh ii.
= 0,05 dengan df = 8 iii.
t
hitung
=
β Se
β
3 3
= -1,482 iv.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t
tabel
sebesar 2,306 v.
pengujian
Gambar 12 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Investasi X
3
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
-1,149 - 2,306
2,306
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan pehitungan diperoleh t
hitung
sebesar -1,149 t
tabel
sebesar - 2,306 maka Ho diterima dan H
i
ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Investasi X
3
tidak berpengaruh secara nyata terhadap Jumlah Uang Beredar di
Indonesia Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Investasi X
3
sebesar 0,177 yang lebih besar dari 0.05. Nilai r
2
parsial untuk variabel Investasi sebesar 0,215 yang artinya Investasi X
3
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y sebesar 21,5 ,
sedangkan sisanya 78,5 dijelaskan oleh variabel lain.
d Pengaruh secara parsial antara Pengeluaran Pemerintah X
4
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Langkah-langkah pengujian : vi.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh vii.
= 0,05 dengan df = 8 viii.
t
hitung
=
β Se
β
3 3
= 3,878 ix.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t
tabel
sebesar 2,306 x.
pengujian
Gambar 13 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Pengeluaran Pemerintah X
4
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
3,878 - 2,306
2,306
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan pehitungan diperoleh t
hitung
sebesar 3,878 t
tabel
sebesar 2,306 maka Ho ditolak dan H
i
diterima, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Investasi X
4
berpengaruh secara nyata terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari
Pengeluaran Pemerintah X
4
sebesar 0,005 yang lebih kecil dari 0.05.
Nilai r
2
parsial untuk variabel Pengeluaran Pemerintah sebesar 0,653 yang artinya Pengeluaran Pemerintah X
4
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Jumlah Uang Beredar
di Indonesia Y sebesar 65,3 , sedangkan sisanya 34,7 dijelaskan oleh variabel lain.
e Pengaruh secara parsial antara Cadangan Devisa X
5
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Langkah-langkah pengujian : xi.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh xii.
= 0,05 dengan df = 8 xiii.
t
hitung
=
β Se
β
3 3
= 4,139 xiv.level of significani = 0,052 0,025 berarti t
tabel
sebesar 2,306 xv.
pengujian Gambar 14
Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Cadangan Devisa X
5
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
4,139 - 2,306
2,306
Sumber
: Lampiran 4
Berdasarkan pehitungan diperoleh t
hitung
sebesar 4,139 t
tabel
sebesar 2,306 maka Ho ditolak dan H
i
diterima, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Cadangan Devisa
X
5
berpengaruh secara nyata terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari
Cadangan Devisa X
5
sebesar 0,003 yang lebih kecil dari 0.05.
Nilai r
2
parsial untuk variabel Cadangan Devisa sebesar 0,682 yang artinya Investasi X
3
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
sebesar 68,2 , sedangkan sisanya 31,8 dijelaskan oleh variabel lain.
f Pengaruh secara parsial antara Jumlah Kantor Bank X
6
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Langkah-langkah pengujian : xvi.
Ho :
1
= 0 tidak ada pengaruh Hi :
1
0 ada pengaruh xvii.
= 0,05 dengan df = 8 xviii.
t
hitung
=
β Se
β
3 3
= 0,368 xix.level of significani = 0,052 0,025 berarti t
tabel
sebesar 2,306 xx.
pengujian Gambar 15
Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Jumlah Kantor Bank X
3
terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
0,368 - 2,306
2,306
Sumber
: Lampiran 4
Berdasarkan pehitungan diperoleh t
hitung
sebesar 0,368 t
tabel
sebesar 2,306 maka Ho diterima dan H
i
ditolak, pada
level signifikan 5 , sehingga secara parsial Jumlah Kantor Bank X
6
tidak berpengaruh secara nyata terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y. Hal ini didukung juga dengan nilai
signifikansi dari Jumlah Kantor Bank X
6
sebesar 0,722 yang lebih besar dari 0.05.
Nilai r
2
parsial untuk variabel Jumlah Kantor Bank sebesar 0,017 yang artinya Jumlah Kantor Bank X
6
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Jumlah Uang Beredar di Indonesia Y
sebesar 1,7 , sedangkan sisanya 98,3 dijelaskan oleh variabel lain.