dapat menemukan kelemahan-kelemahan mereka dalam belajar, dan selanjutnya berusaha mengubah atau memperbaiki kelemahan-
kelemahannya itu. Untuk itu mahasiswa hendaknya didorong untuk meninjau sikap dan kebiasaaannya dalam hubungannya dengan
prinsip-prinsip belajar, sebagai berikut: a.
Belajar berarti melibatkan diri secara penuh, lebih dari sekedar membaca bahan-bahan belajar yang ada dalam buku teks.
b. Efisiensi belajar akan meningkat apabila perbuatan belajar
didasarkan atas rencana atau tujuan yang hendak dicapainya dalam belajar.
c. Belajar dengan suasana yang terpaksa tidak memberikan harapan
besar untuk berhasil dengan baik. d.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar dan mencapai hasil belajar yang baik diperlukan adanya suasana hati yang aman,
kesehatan yang baik, tidur nyenyak, dan rekreasi yang memadai. Sikap dan kebiasaan belajar yang baik tidak tumbuh secara
kebetulan, melainkan seringkali perlu ditumbuhkan melalui bantuan yang terencana, terutama oleh konselor dan orang tua siswa.
Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk membantu mahasiswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar adalah :
a. Menemukan motif-motif yang tepat dalam belajar
b. Memelihara kondisi kesehatan yang baik
c. Mengatur waktu belajar
d. Memilih tempat belajar yang baik
e. Belajar dengan menggunakan sumber belajar yang kaya, seperti
buku-buku teks dan referensi lainnya. f.
Berani bertanya untuk hal- hal yang membingungkan kepada guru, teman, atau siapapun juga.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan metodelogi penelitian, yaitu jenis penelitian, subyek penelitian, metode
pengumpulan data dan instrumen penelitisn, validitas dan reliabilitas kuesioner, prosedur pengumpulan dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survei. Menurut Best Sukardi, 2012: 157,
penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif survei untuk memperoleh gambaran tentang tingkat self regulated learning pada
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2012.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2012
yang berjumlah 61 mahasiswa dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1 Rincian Subjek Penelitian
Kelas Jenis Kelamin
Jumlah Mahasiswa
Laki-Laki Perempuan
A 15
15 30
B 15
16 31
Pemilihan subyek yaitu mahasiswa angkatan 2012 memiliki alasan dimana peneliti ingin melihat seberapa tinggi tingkat self regulated
learning yang ada pada diri mahasiswa. Pemilihan tingkat studi yaitu tingkat pertengahan atau semester 6, pada tingkat studi ini para mahasiswa
diharapkan dapat memperbaiki perilakunya dalam belajar sehingga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan pengaturan diri yang lebih baik
dalam kebiasaan belajarnya sehari-hari.
C. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Sukardi 2012 menjelaskan bahwa penelitian survei dapat dilakukan dengan menggunakan satu metode atau lebih. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner yang disusun peneliti bersama dengan dosen pembimbing. Peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi dengan menentukan aspek-
aspek self regulated learning. Peneliti kemudian membuat sejumlah item pertanyaan berdasarkan indikator setiap aspek.
Berikut ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan kuesioner:
1. Kuesioner Self Regulated Learning
Kuesioner ini
memuat pernyataan-pernyataan
yang mengungkap self regulated learning. Kuesioner ini bersifat tertutup,
artinya alternatif jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai.