Metode Pengukuran Gambaran Umum Tempat Penelitian .1 Gambaran Lokasi

 Cara pengambilan sampel Sampel swab pada telapak tangan perawat diambil setelah perawat melakukan kontak langsung dengan pasien dengan atau tanpa melakukan cuci tangan, pengambilan swab usap pada telapak tangan diambil menggunakan kapas lidi yang sudah disterilkan. 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel penelitian ini adalah : a Variabel terikat : Jumlah koloni kuman b Variabel bebas : Perilaku cuci tangan

3.5.2 Definisi Operasional

1. Perilaku cuci tangan perawat adalah tindakan atau keterampilan perawat untuk membersihkan tangan dari segala macam mikroorganisme yang bertujuan untuk mengurangi jumlah koloni kuman pada telapak tangan. Perilaku cuci tangan dalam penelitian ini digolongkan menjadi 2 yaitu : perilaku baik dan kurang baik. 2. Perawat adalah tenaga paramedik yang membantu melaksanakan asuhan keperawatan yang bertugas di ruang rawat inap. 3. Jumlah koloni kuman adalah jumlah bakteri yang dihitung pada perbenihan media TSA dengan satuan Coloni Forming Unit CFUcm 2 .

3.6 Metode Pengukuran

1. Cara Mengukur Perilaku Cuci Tangan Perawat Perilaku dapat diukur dengan pemberian skor terhadap jumlah lembar observasi yang telah diberi bobot. Jumlah pernyataan keseluruhan adalah Universitas Sumatera Utara sebanyak 16. Dimana jika perawat melakukan cuci tangan setelah kontak dengan pasien maupun tidak melakukan cuci tangan setelah kontak dengan pasien, jumlah pernyataan yang akan diobservasi sebanyak 16 pernyataan. Teknik penskalaan yaitu dengan butir-butir kategori untuk jawaban “ya” mendapat nilai 1 jika dilakukan dan “tidak” mendapat nilai 0 jika tidak dilakukan. Sehingga skor tertinggi adalah 16. Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu: a. Tingkat perilaku baik apabila jawaban responden 75 atau jumlah pernyataan yang dilakukan dengan skor 12 dari semua pernyataan yang ada. b. Tingkat perilaku kurang baik, apabila jawaban responden 75 atau jumlah pernyataan yang dilakukan dengan skor 12 dari semua pernyataan yang ada. 2. Cara Pengukuran Angka Kuman Pengukuran angka kuman dengan metode streak plate dengan langkah- langkah sebagai berikut :  Mengambil satu ose steril standard, kemudian dimasukkan ke dalam cairan sampel.  Mengambil sampel dengan ose standar yang steril. Selanjutnya digoreskan pada media TSA.  Dilakukan inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C.  Setelah diinkubasi, koloni yang tumbuh pada media TSA dihitung jumlahnya.  Perhitungan angka kuman menurut rumus sebagai berikut : Angka Kuman = n x 0,02 x 500 CFUcm 2 Universitas Sumatera Utara Keterangan : n adalah jumlah koloni yang dihitung. Karena dalam perhitungan menggunakan luas permukaan dalam sentimeter cm 2 yaitu 4cm 2 .

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis agar memberikan arti yang berguna dalam memecahkan masalah dalam penelitian ini.

3.7.1. Pengolahan Data

Menurut Muchamad Fauzi 2009, data yang diperoleh di lapangan diolah menggunakan computer yang dilakukan melalui proses dengan tahapan sebagai berikut : a. Editing Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk raw data atau data terkumpul tersebut tidak logis dan meragukan. Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan yang terdapat pada pencatatan yang ada di lapangan dan bersifat koreksi. b. Coding Coding adalah usaha mengklasifikasi jawaban-jawaban para responden menurut macamnya. Klasifikasi ini dilakukan dengan manandai atau memberi kode pada setiap jawaban para responden. c. Tabulasi Pada tahap ini diperlukan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan khususnya dalam tabulasi silang. Tabel tabulasi dapat berbentuk tabel pemindahan, tabel biasa, dan tabel analisis. Universitas Sumatera Utara

3.7.2 Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah : a. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian Notoatmodjo, 2010. Pada penelitian ini analisis data dengan metode statistik univariat akan digunakan untuk menganalisis variabel inndependen perilaku cuci tangan perawat dan variabel dependen jumlah koloni kuman. Data ini akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi Setiadi, 2007. b. Analisis bivariat Analisis bivariat adalah suatu prosedur yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi Notoatmodjo, 2010. Melihat kedua pengaruh variabel independen dan dependen digunakan uji Chi-Square . Analisa dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan program komputerisasi untuk melihat hubungan antara perilaku cuci tangan terhadap jumlah koloni kuman pada telapak tangan perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Martha Friska Medan. Universitas Sumatera Utara 52 BAB IV HASIL 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Gambaran Lokasi Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 yang dikategorikan sebagai Rumah Sakit Umum Swasta Utama setara dengan Kelas B Non Pendidikan yang berada di JL. Yos Sudarso No. 91 Brayan Kota, kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara. Rumah Sakit Martha Friska dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan Direktur Utama. Rumah Sakit Martha Friska merupakan rumah sakit swasta yang melayani masyarakat umum dan karyawan-karyawan perusahaan serta keluarganya di daerah Sumatera Utara bahkan sebagian dari Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Pada tahun 2004, RS. Martha Friska telah diakreditasi KARS Depkes RI dengan status Terakreditasi penuh untuk lima pelayanan Tingkat Dasar sesuai keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.00.06.3.5.3709 tanggal 21 Desember 2004. Kemudian pada tahun 2011 RS. Martha Friska juga telah Terakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan lainnya KARS Depkes RI dengan status Terakreditasi Penuh Tingkat lengkap untuk 16 pelayanan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.03.05III761II tanggal 23 Maret. Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisis Univariat