pertama kali atau pergantian dari pasien satu ke pasien lainnya. Mereka pada umumnya mencuci tangan setelah selesai melakukan pemeriksaan pasien
keseluruhannya. Kondisi seperti ini dapat memicu terjadinya infeksi nosokomial yang dikenal dengan Healthcare Associated Infection Musadad, dkk, 1993.
Mencuci tangan
dengan menggunakan
sabun bertujuan
untuk meminimalisir keberadaan bakteri yang terdapat pada telapak tangan. Mencuci
tangan menggunakan sabun harus dilakukan dengan langkah-langkah mencuci tangan yang benar agar bakteri yang terdapat pada tangan dapat hilang ataupun
berkurang sehingga dapat mengurangi kemungkinan untuk terjadinya infeksi pada pasien.
2.4.3. Indikasi Mencuci tangan
Indikasi mencuci tangan menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO 2006 adalah :
a. Sebelum dan sesudah kontak langsung dengan pasien, dengan atau tidak menggunakan sarung tangan.
b. Segera setelah melepas sarung tangan gloves. c. Sebelum menangani peralatan invasive.
d. Setelah menyentuh darah, cairan tubuh, secret, ekskresi, kulit yang tidak utuh, dan benda yang terkontaminasi, bahkan jika menggunakan sarung tangan.
e. Selama perawatan pasien, ketika berpindah dari terkontaminasi ke tubuh pasien.
f. Setelah bersentuhan dengan benda-benda mati di sekitar pasien
Universitas Sumatera Utara
Indikasi mencuci tangan menurut dalam “My 5 Moments for Hand Hygiene
”, yaitu : a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum prosedur aseptic c. Setelah terekspore cairan tubuh
d. Setelah menyentuh pasien e. Setelah menyentuh benda-benda disekeliling pasien WHO, 2006.
2.4.4. Jenis Cuci Tangan dan Cara Cuci Tangan
Cuci tangan dalam bidang medis dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu cuci tangan medical medical hand washing, cuci tangan surgical surgical hand
washing dan cuci tangan operasi operating theatre hand washing.
Cara untuk melakukan cuci tangan tersebut dapat dibedakan dalam beberapa teknik antara lain sebagai berikut :
a. Teknik mencuci tangan biasa Teknik mencuci tangan biasa adalah membersihkan tangan dengan sabun
dan air bersih yang mengalir atau yang disiramkan, biasanya digunakan sebelum dan sesudah melakukan tindakan yang tidak mempunyai resiko penularan
penyakit. Peralatan yang dibutuhkan untuk mencuci tangan biasa adalah setiap wastafel dilengkapi dengan peralatan cuci tangan sesuai standar rumah sakit
misalnya kran air bertangkai panjang untuk mengalirkan air bersih, tempat sampah injak tertutup yang dilapisi kantung sampah medis atau kantung plastik
berwarna kuning untuk sampah yang terkontaminasi atau terinfeksi, alat pengering seperti tisu, lap tangan hand towel, sarung tangan gloves, sabun cair
Universitas Sumatera Utara
atau cairan pembersih tangan yang berfungsi sebagai antiseptic, lotion tangan, serta dibawah wastafel terdapat alas kaki dari bahan handuk.
Prosedur kerja cara mencuci tangan biasa adalah: a Basahi kedua tangan dengan air, teteskan sabun cair secukupnya diatas
telapak tangan, lalu gosoklah kedua telapak tangan dan kedua punggung tangan apabila menggunakan sabun padat.
b telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung tangan kanan, kemudian gosok kedua punggung tangan secara
bergantian dan gosok diantara jari jemari tangan secara bergantian sehingga kena sabun.
c Telapak dengan telapak dan jari saling terkait kemudian gosok kedua telapak tangan dan diantara jari jemari secara bergantian sehingga kena
sabun. d Letakkan punggung jari padatelapak satunya dengan jari saling mengunci
pada telapak satunya secara bergantian. e Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya,
kemudian gosok jempol dan jari-jari tangan lainnya secara memutar bergantian kedua tangan.
f Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan kiri pada telapak kanan dan sebaliknya, kemudian gosoklah ujung-ujung kuku pada telapak tangan
sehingga busa sabun masuk kedalam sela-sela kuku, secara bergantian di kedua tangan. Setelah selesai, siramlah kedua tangan dengan air yang
Universitas Sumatera Utara
mengalir, dengan kran air atau dengan air mengalir menggunakan gayung. Setelah selesai keringkan kedua tangan dengan kain kering dan bersih.
b. Teknik mencuci tangan aseptic Mencuci tangan aseptik yaitu cuci tangan yang dilakukan sebelum tindakan
aseptik pada pasien dengan menggunakan antiseptik. Mencuci tangan dengan larutan disinfektan, khususnya bagi petugas yang berhubungan dengan pasien
yang mempunyai penyakit menular atau sebelum melakukan tindakan bedah aseptic dengan antiseptik dan sikat steril. Prosedur mencuci tangan aseptik sama
dengan persiapan dan prosedur pada cuci tangan higienis atau cuci tangan biasa, hanya saja bahan detergen atau sabun diganti dengan antiseptik dan setelah
mencuci tangan tidak boleh menyentuh bahan yang tidak steril. c. Teknik mencuci tangan steril
Teknik mencuci tangan steril adalah mencuci tangan adalah mencuci tangan secara steril, khusunya bila akan membantu tindakan pembedahan atau operasi.
Peralatan yang dibutuhkan untuk mencuci tangan steril adalah menyediakan bak cuci tangan dengan pedal kaki atau pengontrol lutut, sabun antimicrobial non-
iritasi, spectrum luas, kerja cepat, sikat scrub bedah dengan pembersih kuku dari plastik, masker kertas dan topi atau penutup kepala, handuk steril, pakaian di
ruang scrub dan pelindung mata, penutup sepatu. Prosedur cara kerja mencuci tangan steril adalah :
a Terlebih dahulu memeriksa adanya luka terpotong atau abrasi pada tangan dan jari, kemudian melepaskan semua perhiasan misalnya cincin atau jam
tangan.
Universitas Sumatera Utara
b Menggunakan pakaian bedah sebagai proteksi perawat yaitu: penutup sepatu, penutup kepala atau topi, masker wajah, pastikan masker menutup
hidung dan mulut dengan kencang. Selain itu juga memakai pelindung mata. c Menyalakan air dengan menggunakan lutut atau control dengan kaki dan
sesuaikan air untuk suhu yang nyaman. d Membasahi tangan dan lengan bawah secara bebas, mempertahankan tangan
atas berada setinggi siku selama seluruh prosedur. e Menuangkan sejumlah sabun 2 sampai 5 ml ke tangan dan menggosok
tangan serta lengan sampai dengan 5 cm di atas siku. f Membersihkan kuku dibawah air mengalir dengan tongkat orange atau
pengikir. Membuang pengikir setelah selesai digunakan. g Membasahi sikat dan menggunakan sabun antimicrobial.
h Menyikat ujung jari, tangan, dan lengan. Menyikat kuku tangan sebanyak 15 kali gerakan. Dengan gerakan sirkular, menyikat telapak tangan dan
permukaan anterior jari 10 kali gerakan. Menyikat sisi ibu jari 10 kali gerakan tiap area, kemudian sikat punggung tangan sebanyak 10kali
gerakan. Seluruh penyikatan harus selesai sedikitnya 2 sampai 3 menit i Kemudian bilas sikat secara bersamaan dengan tepat mengingat, bagi lengan
dalam tiga bagian. Kemudian mulai menyikat setiap permukaan lengan bawah lebih bawah dengan gerakan sirkular selama 10 kali gerakan;
menyikat bagian tengah dan lengan bawah dengan cara yang sama setelah selesai menyikat, buang sikat yang telah dipakai. Dengan tangan fleksi,
Universitas Sumatera Utara
mencuci keseluruhan dari ujung jari sampai siku satu kali gerakan, biarkan air mengalir pada siku.
j Mengulangi langkah 8 sampai 10 untuk lengan yang lain. k Mempertahankan lengan tetap fleksi, buang sikat kedua dan mematikan air
dengan pedal kaki. Kemudian mengeringkan dengan handuk steril untuk satu tangan secara seksama, menggerakkan dari jari ke siku dan
mengeringkan dengan gerakan melingkar. l Mengulangi metode pengeringan untuk tangan yang lain dengan
menggunakan area handuk yang lain atau handuk steril baru. m Mempertahankan tangan lebih tinggi dari siku dan jauh dari tubuh. Perawat
memasuki ruang operasi dan melindungi tangan dari kontak dengan objek apa pun.
Menurut World Health Organization 2009 cara mencuci tangan dengan sabun dan air dilakukan selama 40-60 detik adalah sebagai berikut :
a Membasuh tangan dengan air mengalir b Meratakan sabun dengan kedua telapak tangan
c Menggosok kedua tangan memutar d Menggosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan tangan
kanan, begitu pula sebaliknya e Menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari tangan
f Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci g Menggosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
Universitas Sumatera Utara
h Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tanan kiri dan sebaliknya
i Menggosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan melakukan sebaliknya
j Membilas kedua tangan dengan air mengeringkan dengan handuk sekali pakai kemudian mematikan kran dengan handuk
2.5 Ketetapan dalam Mencuci Tangan pada Petugas Kesehatan Menurut Boyce J.M 2002, mencuci tangan dilakukan oleh petugas
kesehatan :
Jika kulit rusak atau diperlukan cuci tangan yang sering, sabun lembut tanpa bahan antiseptik dapat digunakan untuk menghilangkan kotoran
dan debu. Apabila dikehendaki efek antimikroba misalnya sebelum suatu tindakan
invasive atau kontak dengan pasien yang rentan seperti pasien AIDS atau bayi baru lahir penggosok tangan berbasis alkohol tanpa air harus
digunakan. Di area berisiko tinggi seperti ruang bedah dan ICU atau unit transplantasi,
langkah-langkah penggosokan tangan dengan menggunakan sikat lunak atau spon dalam waktu singkat setidaknya 2 menit dapat menggantikan
penggosokan keras dengan sifat kasar selama 6-10 menit. Untuk petugas yang sering mencuci tangannya 30 kali atau lebih pershift,
pelumas tangan dan krim harus disediakan agar dapat mengurangi iritasi kulit. Kesehatan dan kebersihan tangan dapat dilakukan dengan kegiatan
cuci tangan rutin dengan atau tanpa bahan antiseptik ataupun penggosok
Universitas Sumatera Utara
tangan bedah dengan mempergunakan bahan dasar alkohol tanpa air. Tujuan dan cara melakukannya masing-masing berbeda.
2.5.1 Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum :