2. Faktor Eksogen atau Faktor Dari Luar Individu a. Faktor lingkungan. Lingkungan menyangkut segala sesuatu yang ada
disekitar individu, baik fisik, biologis maupun social. b. Pendidikan. Pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu.
Proses kegiatan-kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok.
c. Agama, merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan.
d. Sosial ekonomi. Telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah
lingkungan sosial. e. Kebudayaan. Kebudayaan merupakan ekspresi jiwa terwujud dalam cara-
cara hidup dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi, dan hiburan Sunaryo, 2004.
2.3.5 Domain Perilaku
Menurut Bloom yang dikutip oleh Notoatmodjo 2012, perilaku manusia dibagi kedalam tiga domain yaitu :
1. Pengetahuan Knowledge
Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan tehadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
Universitas Sumatera Utara
raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behavior.
Tingkatan pengetahuan di dalam domain kognitif mencakup 6 tingkatan, yaitu : a. Tahu, diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan adalah mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contoh : dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak
balita. b. Memahami,
artinya kemampuan
untuk menjelaskan
dan menginterpretasikan dengan benar tentang objek yang diketahui.
Seseorang yang telah paham tentang sesuatu harus dapat menjelaskan, memberikan contoh, dan menyimpulkan.
c. Aplikasi, yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi nyata atau dapat menggunakan
hukum-hukum, rumus, metode dalam situasi nyata. d. Analisis, artinya adalah kemampuan untuk menguraikan objek ke dalam
bagian-bagian lebih kecil, tetapi masih dalamsuatu struktur objek tersebut dan masih terkait satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
e. Sintesis, yaitu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu
objek. Evaluasi dapat menggunakan kriteria yang telah ada atau disusun sendiri.
Dalam hal ini perilaku perawat tentunya diharapkan akan lebih baik dengan adanya pengetahuan yang dimiliki, sehingga perawat melaksanakan tindakan
mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer dan serangkaian tindakan pelayanan kesehatan lainnya yang meliputi; memakai alat perlindungan diri,
pengelolaan alat kesehatan, pengelolaan jarum dan alat tajam, dan pengelolaan limbah dalam pencegahan infeksi nosokomial.
Perilaku perawat yang berisiko tinggi tertular penyakit infeksi melalui darah dan cairan tubuh, maka diharapkan dengan pengetahuan dan sikap yang cukup
dan benar tentang tindakan hand hygiene akan membentuk perilaku perawat yang dapat mengurangi risiko penularan infeksi terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
2. Sikap Attitude