Uji Perolehan Kembali recovery Uji Keseksamaan Presisi Penentuan Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi

26 dan untuk menentukan kadar mineral di dalam sampel dengan interval kepercayaan 95, α = 0,005, dk = n-1, dapat digunakan rumus: Kadar mineral: µ = Xi ± t α2, dk x SD √n Keterangan: Xi = Kadar rata-rata sampel mg100g SD = Standar Deviasi dk = Derajat kebebasan dk = n-1 α = Interval kepercayaan n = Jumlah pengulangan

3.10 Validasi Metode

3.10.1 Uji Perolehan Kembali recovery

Uji perolehan kembali atau recovery dilakukan dengan metode penambahan larutan standar standard addition method. Dalam metode ini, kadar mineral dalam sampel ditentukan terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan penentuan kadar mineral dalam sampel setelah penambahan larutan standar dengan konsentrasi tertentu Ermer, 2005. Sampel ikan cakalang yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 25 gram didalam krus porselen, lalu ditambahkan 2,5 ml larutan standar kalsium konsentrasi 1000 µgml, 2,5 ml larutan standar besikonsentrasi 1000 µgml, dan 5 ml larutan standar magnesium konsentrasi 1000 µgml, kemudian dilanjutkan dengan prosedur destruksi kering seperti yang telah dilakukan sebelumnya pada prosedur dekstruksi sampel dan pengukuran masing-masing logam pada panjang gelombang 422,7 nm, 248,3 nmdan285,2nm. Menurut Harmita 2004, persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 27 Persen Perolehan Kembali = � �− � � � � ∗ � 100 Keterangan : C A = Kadar logam dalam sampel sebelum penambahan baku C F = Kadar logam dalam sampel setelah penambahan baku C A = Kadar larutan baku yang ditambahkan

3.10.2 Uji Keseksamaan Presisi

Uji keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan Harmita, 2004. Menurut Harmita 2004, rumus untuk menghitung simpangan baku relative adalah: ��� = �� �̅ �100 Keterangan: �̅ : Kadar rata-rata sampel SD : Standard Deviation RSD :Relative Standard Deviation

3.10.3 Penentuan Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi

Limit Of Quantitation Batas deteksimerupakanjumlahterkecilanalitdalamsampel yang dapatdideteksi yang masihmemberikanresponsignifikan.Sebaliknya, bataskuantitasmerupakankuantitasterkecilanalitdalamsampel yang masihdapatmemenuhi kriteriacermatdanseksama. Menurut Harmita 2004, danRohman 2007 batasdeteksidanbataskuantitasiinidapatdihitungdenganrumussebagaiberikut: Universitas Sumatera Utara 28 Simpangan Baku = � ∑Y−Yi 2 n −2 Batas Deteksi LOD = 3× �� ����� Batas Kuantitasi LOQ = 10× �� ����� Universitas Sumatera Utara 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui ada atau tidaknya mineral kalsium, besi dan magnesium dalam sampel. Gambar analisis dapat dilihat pada Lampiran 3, Halaman 42. Tabel 4.1 Hasil Analisis Kualitatif Kalsium, Besi dan Magnesium dalam Sampel No Ion yang dianalisis Pereaksi Hasil Reaksi Sampel Keterangan 1 Kalsium Asam sulfat 1N + etanol 96 Kristal jarum Segar + Cakalang Loin Masak 2 Besi NH4CNS 0,1 N Larutan merah Segar + Cakalang Loin Masak 3 Magnesium Kuning titan 0,1bv + NaOH 2N Endapan merah terang Segar + Cakalang Loin Masak Keterangan : + : Mengandung ion Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa hasil reaksi dari masing-masing ion membuktikan bahwa larutan sampel mengandung kalsium, besi dan magnesium. Sampel dinyatakan positif mengandung mineral kalsium karena terdapat kristal jarum setelah penambahan H 2 SO 4 1 N dan etanol 96 yang diamati dibawah mikroskop, mengandung ion besi jika dengan pereaksi amonium tiosianat 0,1 N menghasilkan larutan berwarna merah dan mengandung ion magnesium Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Besi, Kalium, Kalsium, dan Magnesium pada Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

8 108 121

Studi Pembuatan Abon Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis)

1 18 4

Analisis Kandungan Besi, Kalium, Kalsium, dan Magnesium pada Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 1 15

Analisis Kandungan Besi, Kalium, Kalsium, dan Magnesium pada Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Pemeriksaan Kandungan Kalsium, Besi dan Magnesium pada Daging Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Segar dan Cakalang Loin Masak Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 17

Pemeriksaan Kandungan Kalsium, Besi dan Magnesium pada Daging Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Segar dan Cakalang Loin Masak Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Pemeriksaan Kandungan Kalsium, Besi dan Magnesium pada Daging Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Segar dan Cakalang Loin Masak Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 4

Pemeriksaan Kandungan Kalsium, Besi dan Magnesium pada Daging Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Segar dan Cakalang Loin Masak Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 1 14

Pemeriksaan Kandungan Kalsium, Besi dan Magnesium pada Daging Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Segar dan Cakalang Loin Masak Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 3

Pemeriksaan Kandungan Kalsium, Besi dan Magnesium pada Daging Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Segar dan Cakalang Loin Masak Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 59