Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis

29

2.4.4. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

12 Tabel 2.9. Persyaratan dan Kriteria Ruang Fungsi Kelompok Fungsi Kebutuhan Ruang Persyaratan Shopping Center Utama Kantor pengelola Mudah dalam pencapaian Hall Cukup luas Restoran Memerlukan view yang bagus Cafe Memerlukan view yang bagus, suasana tenang Supermarket Disesuaikan dengan modul struktur Food Court Memerlukan view yang bagus, suasana tenang Retail Disesuaikan dengan modul struktur Mushalla Nyaman, tenang R. ME Tertutup bagi umum Area parkir Kemudahan pencapaian R. Pameran Bebas kolom Sumber : Hasil Olah Data Primer 12 Abadsyah, Haris, 2014, Binjai Shopping Mall,[pdf], http:repository.usu.ac.idbitstream 123456789423424Chapter20II.pdf,diakses pada tanggal 5 Maret 2016 pkl 21.00 Universitas Sumatera Utara 30

2.4.5. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis

Studi banding proyek sejenis adalah bertujuan untuk mendapatkan perbandingan proyek yang akan dibuat, dimana dalam hal ini akan diambil poin- poin dari proyek yang akan dijadikan sebagai pembanding.

2.4.5.1. Paris Van Java Mall

13 Paris van Java Resort Lifestyle Place juga dikenal dengan nama Paris Van Java Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Bandung, Jawa Barat. Mal ini bisa dicapai beberapa menit dengan mengemudi dari tol Pasteur. Mal yang diresmikan pada bulan Juli 2006 ini, dirancang dengan nuansa open air yang alami serta pemandangan burung-burung merpati hias yang beterbangan bebas. Faktor lain yang menjadi daya tarik adalah konsep bangunan yang kental dengan desain Eropa. Paris van Java Mall adalah mal yang terbagi menjadi first floor, ground floor , upper ground serta lower ground dengan salah satu department store terbaik di Indonesia, Sogo Department Store di lantai teratas. Fasilitas lainnya yang cukup menjadi daya tarik adalah pasar swalayan Carrefour, toko buku Gramedia, serta bioskop Blitzmegaplex. Selain itu, di Paris van Java juga berjejer kafe-kafe. Gambar 2.1. Paris Van Java Mall Sumber : www.google.com 13 http:arthagading.com, diakses pada tanggal 9 Maret 2016 pkl 07.00 Universitas Sumatera Utara 31 Paris van Java pada dibangun diatas kawasan bersejarah. Namun perencanaan proyek ini tidak melibatkan bangunan eksisting, melainkan membuat bangunan baru dengan tema kolonial. Fungsi utama adalah shopping center, pusat wisata kuliner, serta fungsi lifestyle masyarakat kota. Konsep shopping mall terbuka dengan bangunan bergaya kolonial membuat suasana kolonialnya kian terasa. Suasana berjalan dibawah arcade diantara bangunan kolonial dapat dirasakan disini.

2.4.5.2. Mal Ciputra Jakarta

14 Mal Ciputra terletak dipersimpangan antara Jl. S. Parman – Jl. Kyai Tapa –Jl. Tol Dalam Kota, adalah lokasi yang strategis karena selalu menjadi daerah yang dilewati setiap orang yang akan menuju ke kawasan Jakarta Barat. Dengan luas lahan ± 5 Ha, Mal Ciputra adalah sebuah superblock dengan Mix-used Complex yaitu mal dengan luas ± 80.000 m2 yang terdiri dari 9 lantai dan hotel bintang empat dengan luas ± 30.000 m2 yang terdiri dari 9 lantai. Konsep arsitektural keseluruhan baik eksterior maupu interior adalah festive, bersifat cerah dan ramai. Konsep ini dapat terlihat antara lain pada permainan 2 warna utama yaitu peach yang pada saat itu menjadi trend warna Internasional dan hijau tosca yang melambangkan corporate identity Grup Ciputra. Terlihat juga pada permainan bentuk massa bangunan yang merupakan perpaduan antara bangunan mal dan hotel yang disambungkan melalui sebuah podium dibagian tengah dilengkapi dengan menara pada kedua ujungnya. Gambar 2.2. Mall Ciputra Sumber : www.google.com 14 http:www.ciputramall.com, diakses pada tanggal 9 Maret 2016 pkl 07.00 Universitas Sumatera Utara 32 Selain dari segi desain, perancangan mal Ciputra tidak melupakan 2 faktor penting yaitu kemudahan dan kenyamanan pengunjung. Untuk kemudahan, dibuat koridor utama dengan sistem ramp sepanjang interior bangunan sebagai sirkulasi horizontal, sedangkan untuk sirkulasi vertikal terdapat 10 buah elevator dan 29 buah eskalator, serta berbagai signagedirectory sebagai penunjuk arah. Untuk kenyamanan, dibuat ruang – ruang publik dengan ukuran besar antara lain atrium dan centercourt tempat berbagai acara biasa dilaksanakan seperti pameran. Dilengkapi juga dengan elemen- elemen interior seperti void, skylight pada lantai foodcourt sebagai penerangan alami dan brige. Berbagai fasilitas tersedia di mal ini yang secara garis besar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok. Fasilitas pusat pertokoan berupa ritel tenant yang berjumlah 360 unit. Fasilitas khusus berupa area pameran di atriumcentercourt, area bermain anak, ruang ibu dan bayi, tempat penitipan anak, playgroup bekerja sama dengan Sanggar Bobo, ruang serba guna Amadeus, taman bacaan anak dan berbagai kelas khusus seperti kelas musik dan kelas komputer. Fasilitas hiburan berupa Bioskop Citra 21 4 studio, stringer dan Fun city. Fasilitas sosial berupa kantin murah untuk karyawan. Fasilitas pelengkap berupa ATM center, toilet pengunjung disetiap lantai, pusat informasi, kursi roda, musholla, dan telepon umum. Fasilitas lain yang tidak kalah penting adalah fasilitas parkir yang dibagi menjadi dua jenis yaitu parkir terbuka di sekeliling area bangunan dan parker tertutup berupa gedung parkir 11 lantai dengan system split level. Kapasitas keduanya dapat dapat menampung ± 1.500 buah mobil dan ± 700 buah sepeda motor serta dapat memenuhi daya tampung pengunjung baik pada hari – hari biasa maupun pada akhir pekan dan libur. Gambar 2.3. Interior Mal Ciputra Sumber : www.google.com Universitas Sumatera Utara 33 Sesuai dengan kondisi kawasan segmentasi mal ciputra adalah B+. Untuk itu, beragam jenis retail tenant yang dipilih telah melalui seleksi disesuaikan segmentasi tersebut dan dengan sistem pengelolaan yaitu system sewa penuh. Penerapan single-corridor dengan ramping sistem shopping center di lantai 1-6 pada interior bangunan menambah kuat konsep mal. Penyusunan letak retai tenant berhubungan langsung dengan zoning mal. Untuk barang – barang bermerek dari mancanegara diletakkan di ground floor sebagai daya tarik dan nilai jual mal. Anchor tenant di sudut – sudut bangunan untuk menarik pengunjung agar mengelilingi semua sudut bagian mal. Sedangkan untuk retail tenant kecil, disusun bercampur agar secara psikologis pengunjung tidak merasa lelah dan bosan. Meskipun usianya telah menginjak 13 tahun, mal ciputra sampai sekarang tetap menjadi menjadi salah satu tujuan wisata belanja, khususnya untuk kawasan Jakarta Barat. Dengan kondisi ini tentunya Mal Ciputra akan selalu mengembangkan dan memajukan diri demi kenyamanan, kemudahan dan kepuasan pengunjung di tengah era persaingan antar mal yang semakin hari semakin kuat. 2.5. Elaborasi Tema 2.5.1. Pengertian Tema Adapun tema yang diambil dalam perancangan ini adalah Arsitektur Metafora.

2.5.1.1. Pengertian Arsitektur

Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, berkaitan dengan berbagai segi kehidupan antara lain: seni, teknik, ruangtata ruang, geografi, sejarah. Dari segi seni, arsitektur adalah seni bangunan termasuk didalamnya bentuk dan ragam hiasnya. Dari segi teknik, arsitektur adalah sistem mendirikan bangunan termasuk proses perancangan, konstruksi, struktur, dan dalam hal ini juga menyangkut aspek dekorasi dan keindahan. Dipandang dari segi ruang, arsitektur adalah pemenuhan kebutuhan ruang oleh manusia atau kelompok manusia untuk melaksanakan aktivitas tertentu. Dari segi sejarah, kebudayaan dan geografi, Universitas Sumatera Utara