Manusia mengamati suatu objek psikologi dengan kacamatanya sendiri yang diwarnai oleh kepribadiannya. Sedangkan obyek psikologi itu sendiri dapat berupa
kejadian, ide, atau situasi tertentu. Faktor-faktor pengalaman, proses belajar atau sosialisasi memberikan bentuk dan struktur terhadap apa yang dilihat, sedangkan
cakrawalanya memberikan arti terhadap obyek psikologi tersebut. Melalui komponen akan timbul ide, kemudian konsep mengenai apa yang dilihat, selanjutnya komponen
konasi yang menentukan kesediaankesiapan jawaban berupa tindakan terhadap yang timbul adalah sikap apatis dan acuh tak acuh. Keseimbangan ini dapat kembali jika
persepsi dapat diubah melalui komponen kognisi.
2.1.2. Proses Pembentukan Persepsi
Menurut Feigl dalam Sukamto 2008 menekankan bahwa ada tiga mekanisme pembentukan persepsi yaitu 1 selectivity, 2 closure, 3 interpretation.
Proses selectivity terjadi apabila seseorang menerima pesan maka akan berlangsung proses penyelesaian yang dianggap penting dan tidak penting, hal tersebut merupakan
peristiwa yang saling berhubungan yang diperoleh dengan cara menyimpulkan dan penafsiran pesan. Proses closure akan menyeleksi hasil kesimpulan, kemudian
disusun suatu kesatuan pesan atau stimulus. Sedangkan interpretation terjadi apabila pesan tersebut diinterpretasikan atau penafsiran stimulus secara menyeluruh ke dalam
lingkungan. Atas dasar tindakan ini maka situasi yang semula kurang seimbang menjadi
seimbang kembali. Keseimbangan ini berarti bahwa obyek yang dilihat sesuai dengan penghayatannya dimana unsur nilai dan norma dirinya dapat menerima secara
rasional dan emosional. Jika situasi ini tercapai maka individu menolak dan reaksi
Universitas Sumatera Utara
Proses pembentukan persepsi antara individu yang satu dengan individu yang lain berbeda-beda, pembentukan persepsi tergantung berbagai faktor yang
mempengaruhi, baik faktor internal seperti pengalaman, keinginan, proses belajar, pengetahuan, motivasi, pendidikan dan faktor eksternal yang meliputi lingkungan
keluarga, masyarakat, sekolah, faktor sosial budaya serta lingkungan fisik.
2.1.3. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Persepsi
Ada dua faktor yang mempengaruhi persepsi, hal ini didukung oleh Notoatmodjo 2005 yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah
faktor yang melekat pada objeknya, sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat pada orang yang mempersepsikan stimulus tersebut.
a. Faktor eksternal
1. Kontras
: Cara termudah untuk menarik perhatian adalah dengan membuat kontras baik pada warna, ukuran, bentuk atau gerakan.
2. Perubahan intensitas
: Suara yang berubah dari pelan menjadi keras, atau cahaya yang berubah dengan intensitas tinggi akan menarik perhatian
seseorang. 3.
Pengulangan repetition : Iklan yang diulang-ulang akan lebih menarik
perhatian seseorang, walaupun seringkali kita merasa jengkel dibuatnya. Dengan pengulangan, walaupun pada mulanya stimulus tersebut tidak masuk
dalam rentang perhatian kita, mmaka akhirnya akan mendapat perhatian kita. 4.
Sesuatu yang baru novelty : Suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian kita daripada sesuatu yang telah kita ketahui.
Universitas Sumatera Utara
5. Sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak : Suatu stimulus yang menjadi
perhatian orang banyak akan menarik perhatian kita. b.
Faktor internal Faktor internal yang ada pada seseorang akan mempengaruhi bagaimana
seseorang menginterpretasikan stimulus yang dilihatnya. Itu sebabnya stimulus yang sama dapat dipersepsikan secara berbeda. Contoh faktor
internal adalah : 1.
Pengalamanpengetahuan Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan factor
yang sangat berperan dalam menginterpretasikan stimulus yang kita peroleh. Pengalaman masa lalu atau apa yang tlah kita pelajari akan
menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi. 2.
Harapan Harapan terhadap sesuatu akan mempengaruhi persepsi terhadap stimulus
3. Kebutuhan
Kebutuhan akan menyebabkan seseorang menginterpretasikan stimulus secara berbeda.
4. Motivasi
Motivasi akan mempengaruhi persepsi seseorang. Seseorang yang termotivasi untuk menjaga kesehatannya akan menginterpretasikan rokok
sebagai sesuatu yang negatif.
Universitas Sumatera Utara
5. Emosi
Emosi seseorang akan mempengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang ada. Misalnya seseorang yang sedang jatuh cinta akan mempersepsikan
semuanya serba indah. 6.
Budaya Seseorang dengan latar budaya yang sama akan menginterpretasikan
orang-orang dalam kelompoknya secara berbeda, namun akan mempersepsikan orang-orang diluar kelompoknya sama saja.
Jalaluddin 1992 dalam Irwansyah 2004, Persepsi dapat ditentukan oleh dua faktor, yaitu :
1. Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan lain-lain yang termasuk dengan apa yang disebut sebagai faktor-faktor personal yang
menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respons terhadap simuli itu. Faktor-faktor fungsional
yang mempengaruhi persepsi ini lazim disebut sebagai kerangka rujukan, sedangkan di dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi
bagaimana orang memberi makna pada pesan yang diterimanya. Misalnya seorang ahli komunikasi tidak akan memberikan pengertian apa-apa apabila
ahli kedokteran berbicara tentang flour albus, adnesti, dan lain-lain, karena ahli komunikasi tidak memiliki kerangka rujukan untuk memahami istilah-
istilah kedokteran.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor Struktural
Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada system saraf individu. Bila kita memersepsi
sesuatu, kita memersepsinya sebagai suatu keseluruhan, bukan melihat bagian-bagiannya lalu menghimpunnya. Misalnya untuk dapat memahami
seseorang maka kita harus melihatnya dalam konteksnya, dalam lingkungannya, dan dalam masalah yang dihadapinya.
2.1.4. Obyek Persepsi