dan zat makanan. Plasenta juga merupakan organ yang sangat luar biasa, dan hanya sedikit ibu yang pernah melihatnya. Mereka tahu keberadaannya namun hanya
sebagian kecil yang menanyakan atau memperhatikan kumpulan jaringan pendukung utama kehidupan bayi di dalam rahim.
Berdasarkan pernyataan informan di atas, peneliti memandang bahwa persepsi masyarakat mengenai tali pusat masih sangat sederhana yakni sebatas dengan apa
yang mereka ketahui dan pahami.
2. Tali Pusat Sebagai Obat pada Bayi
Penjelasan mengenai tali pusat dapat digunakan sebagai obat dapat dilihat pada matrix 4.6, semua informan mengatakan bahwa tali pusat yang sudah lepas
dapat digunakan sebagai obat pada bayi. Seperti diuraikan oleh salah seorang informan,
“Iya bisa jadi obat maka kalo dah lahir bayi tu jangan dibuang tali pusatnya, simpan bagus-
bagus….”
Hal ini juga diungkapan informan lain sebagai berikut,
“Iya bisa, namanya orang dikampung, masih banyak yang percaya gitu, tapi memang benar bisa, insya allah bisa jadi obat kalo kita yakin”
Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wayan 2009, beliau menyatakan bahwa tali pusar bayi yang telah lepas dapat dijadikan obat sakit perut si empunya.
Secara ilmiah penelitian yang menyatakan bahwa tali pusat dapat digunakan sebagai
Universitas Sumatera Utara
obat memang belum ada namun ada kepercayaan yang berkembang pada masyarakat Bali bahwa tali pusar dapat dijadikan obat sakit perut oleh yang empunya.
Hal yang sama dikemukakan oleh Fiqih 2011, sebagian masyarakat sering melakukan ritual dengan mengubur plasenta di dalam tanah, tetapi ternyata ada
masyarakat tertentu yang menjadikan tali pusat tersebut sebagai obat alternatif bagi bayi bila terserang sakit.
Informan mendapatkan informasi juga dari sumber yang berbeda-beda, 1 orang informan mengatakan memperoleh informasi tentang tali pusat sebagai obat
dari bidan kampung, 1 orang informan mengatakan memperoleh informasi tentang tali pusat sebagai obat dari guru, 2 orang informan mengatakan memperoleh
informasi tentang tali pusat sebagai obat dari orang tua dulu, 2 orang informan mengatakan memperoleh informasi tentang tali pusat sebagai obat dari ibunya, dan 1
orang informan mengatakan lupa siapa yang memberikan informasi tentang tali pusat sebagai obat.
M.J. Hanafiah 1999 dalam Irwansyah 2004, ilmu dan cara pengobatan tradisional diwariskan secara informan dalam ikatan keluarga, kekerabatan atau
sahabat dekat lazimnya dipercaya dan diterima begitu saja tanpa sikap kritis.
3. Penyakit yang Biasa Diobati dengan Tali Pusat