Tabel 4.25 Perhitungan VaR 1,5 dan 10 hari dengan Simple Standard Deviation
No Indeks
Tanggal VaR
VaR 5 hari VaR 10 hari
1 BMRI
30012012 284.5877125
636.3574707 899.9453656
2 ITMG
30012012 1519.140032
3396.900379 4803.942586
3 LPKR
30012012 29.86265126
66.7749182 94.43399495
4 UNTR
30012012 1135.955734
2540.074242 3592.207442
Sumber : www.finance.yahoo.com
, diolah kembali
Tabel diatas memperlihatkan bahwa potensi kerugian maksimum indeks saham BMRI pada tanggal 30 Januari 2012 selama 5 hari ke depan adalah sebesar
Rp.636.357 dan potensi kerugian maksimum yang akan terjadi selama 10 hari ke depan adalah Rp.899.945. Pada indeks saham ITMG, potensi kerugian maksimum
selama 5 hari ke depan adalah sebesar Rp.3396.900 dan untuk 10 hari ke depan adalah Rp.4803.942. Pada indeks saham LPKR, potensi kerugian maksimum selama
5 hari ke depan adalah sebesar Rp.66.774 dan untuk 10 hari ke depan adalah Rp. 94.433. Sedangkan pada indeks saham UNTR, potensi kerugian maksimum selama
5 hari ke depan adalah sebesar Rp.2540.074 dan untuk 10 hari ke depan adalah Rp.3592.207.
4.7 Pengukuran Value at Risk dengan EWMA
Dengan menggunakan nilai volatilitas yang telah diperoleh sebelumnya dengan metode EWMA, maka selanjutnya dilakukan perhitungan VaR. Perhitungan
VaR dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.1. Tingkat keyakinan yang digunakan adalah 95 dengan holding period
1, 5 dan 10 hari dan nilai α adalah nilai Cornish Fisher Expansion dari hasil uji normalitas yang telah dilakukan
sebelumnya. Berikut ini adalah contoh perhitungan VaR untuk holding period 1 hari.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.26 Perhitungan VaR dengan metode EWMA
No Indeks
Tanggal Posisi
Forecast Volatility
Cornish Fisher
Holding Period
VaR
1 AALI
30012012 21100 0.015403623 1.548547131
1 503.303273
2
ANTM
30012012 1860
0.018367395 1.503414096 1
51.36166816 3
ASII 30012012
77100 0.016049359 1.535050455 1
1899.47996 4
BBCA 30012012
7950 0.011752542 1.679405718
1 156.9114246
5 BBNI
30012012 3625
0.014497103 1.584864968 1
83.28782163 6
BBRI 30012012
7150 0.014689631
1.63321162 1
165.5398008 7
BDMN
30012012 4700
0.021369962 1.784708382 1
172.5796564 8
INCO 30012012
3575 0.026716536 1.459009105
1 154.9441868
9 INDF
30012012 4800
0.014732692 1.570670965 1
111.0730146 10
ISAT 30012012
5600 0.023171118 1.668150559
1 206.7930908
11 LSIP
30012012 2400
0.019652532 1.854026801 1
87.44716983 12 MEDC 30012012
2350 0.017762007 1.342566724
1 56.03969837
13 PGAS
30012012 3400
0.01822444 1.647026098
1 102.0548389
14 PTBA
30012012 19750 0.016691279 1.528809825
1 510.3558322
15 SMGR 30012012 12450 0.026463571 1.587122308
1 455.7100183
16 TINS
30012012 1770
0.01701439 1.52919423
1 48.65423304
17 TLKM 30012012 6900
0.01061772 1.650236557
1 120.9000713
Sumber : www.finance.yahoo.com, diolah kembali
Dari hasil perhitungan VaR dengan EWMA pada tabel diatas, jika diurutkan dari saham yang memiliki risiko tertinggi sampai saham yang memiliki risiko
terendah, maka saham yang memiliki potensi kerugian maksimum yang tertinggi selama 1 hari ke depan dengan tingkat keyakinan 95 adalah saham ASII dengan
nilai VaR sebesar Rp.1899.479, selanjutnya adalah saham PTBA dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.510.355, saham AALI dengan potensi kerugian
maksimum sebesar Rp.503.303, saham SMGR dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.455.710, saham ISAT dengan potensi kerugian maksimum sebesar
Rp.206.793, saham BDMN dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.172.579, saham BBRI dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.165.539, saham BBCA
Universitas Sumatera Utara
dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.156.911, saham INCO dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.154.944, saham TLKM dengan potensi
kerugian maksimum sebesar Rp.120.900, saham INDF dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.111.073, saham PGAS dengan potensi kerugian maksimum
sebesar Rp.102.054, saham LSIP dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.87.447, saham BBNI dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.83.287,
saham MEDC dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.56.039, saham ANTM dengan potensi kerugian maksimum sebesar Rp.51.361 dan saham yang
memiliki potensi kerugian maksimum terendah selama 1 hari ke depan dengan tingkat keyakinan 95 adalah saham TINS dengan nilai VaR sebesar Rp.48.654.
Selanjutnya, perhitungan VaR untuk holding period 1, 5 dan 10 hari dilakukan dengan cara mengalikan VaR harian dengan akar dari holding period 1, 5
dan 10 hari pada posisi 30 Januari 2012. Berikut ini adalah hasil perhitungan VaR 1, 5 dan 10 hari dengan metode EWMA.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.27 Perhitungan VaR 1,5 dan 10 hari dengan metode EWMA
No Indeks
Tanggal VaR
VaR 5 hari VaR 10 hari
1 AALI
30012012 503.303273
1125.420332 1591.584697
2 ANTM
30012012 51.36166816
114.8481814 162.4198558
3 ASII
30012012 1899.47996
4247.366313 6006.683044
4 BBCA
30012012 156.9114246
350.8646118 496.1974925
5 BBNI
30012012 83.28782163
186.2372309 263.3792177
6 BBRI
30012012 165.5398008
370.1582476 523.4828139
7 BDMN
30012012 172.5796564
385.8998433 545.7447921
8 INCO
30012012 154.9441868
346.4657343 489.9765403
9 INDF
30012012 111.0730146
248.3668112 351.2437129
10 ISAT
30012012 206.7930908
462.4034082 653.9371712
11 LSIP
30012012 87.44716983
195.5378162 276.5322316
12 MEDC
30012012 56.03969837
125.308575 177.2130862
13 PGAS
30012012 102.0548389
228.2015573 322.7257373
14 PTBA
30012012 510.3558322
1141.190334 1613.886847
15 SMGR
30012012 455.7100183
1018.998579 1441.08161
16 TINS
30012012 48.65423304
108.7941725 153.8581942
17 TLKM
30012012 120.9000713
270.340778 382.3195947
Sumber : www.finance.yahoo.com, diolah kembali
Melalui tabel diatas, dapat dilihat bahwa indeks saham ASII memiliki potensi kerugian maksimum paling tinggi selama 5 hari ke depan yaitu sebesar Rp.4247.366
dan potensi kerugian maksimum selama 10 hari ke depan sebesar Rp.6006.683. Sedangkan indeks saham TINS memiliki potensi kerugian maksimum yang paling
rendah selama 5 hari ke depan yaitu sebesar Rp.108.794 dan potensi kerugian maksimum selama 10 hari ke depan sebesar Rp.153.858.
4.8 Pengukuran VaR Value at Risk dengan GARCH