Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada Bab 4, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa data return saham LQ 45 selama periode 5 Januari 2009 – 30 Januari 2012 memiliki karakteristik yang sama, yaitu dalam data return yag bersifat stasioner dan tidak berdistribusi normal. Perbedaan karakteristik terjadi pada uji heterokedastisitas dimana terdapat empat indeks saham yang bersifat homokedastik, yaitu saham BMRI PT Bank Mandiri Tbk , ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk , LPKR Lippo Karawaci Tbk dan UNTR United Tractors Tbk . 2. Perkiraan potensi risiko maksimum atau VaR yang terjadi pada masing-masing saham LQ 45 selama 1 hari ke depan adalah sebagai berikut: a. - Potensi kerugian maksimum saham AALI dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.503.303273. - Potensi kerugian maksimum saham AALI dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.529.7642192. b. - Potensi kerugian maksimum saham ANTM dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.51.36166816. - Potensi kerugian maksimum saham ANTM dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.69.25388408. Universitas Sumatera Utara c. - Potensi kerugian maksimum saham ASII dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.1899.47996. - Potensi kerugian maksimum saham ASII dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.2330.674423. d. - Potensi kerugian maksimum saham BBCA dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.156.9114246. - Potensi kerugian maksimum saham BBCA dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.210.3587403. e. - Potensi kerugian maksimum saham BBNI dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.83.28782163. - Potensi kerugian maksimum saham BBNI dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.81.19912381. f. - Potensi kerugian maksimum saham BBRI dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.165.5398008. - Potensi kerugian maksimum saham BBRI dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.183.3253839. g. - Potensi kerugian maksimum saham BDMN dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.172.5796564. - Potensi kerugian maksimum saham BDMN dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.153.5771798. Universitas Sumatera Utara h. - Potensi kerugian maksimum saham INCO dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.154.9441868. - Potensi kerugian maksimum saham INCO dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.163.2821843. i. - Potensi kerugian maksimum saham INDF dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.111.0730146. - Potensi kerugian maksimum saham INDF dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.131.712076. j. - Potensi kerugian maksimum saham ISAT dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.206.7930908. - Potensi kerugian maksimum saham ISAT dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.163.0052203. k. - Potensi kerugian maksimum saham LSIP dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.87.44716983. - Potensi kerugian maksimum saham LSIP dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.94.46843288. l. - Potensi kerugian maksimum saham MEDC dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.56.03969837. - Potensi kerugian maksimum saham MEDC dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.72.04845192. m. - Potensi kerugian maksimum saham PGAS dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.102.0548389. Universitas Sumatera Utara - Potensi kerugian maksimum saham PGAS dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.102.9992036. n. - Potensi kerugian maksimum saham PTBA dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.510.3558322. - Potensi kerugian maksimum saham PTBA dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.498.2699448. o. - Potensi kerugian maksimum saham SMGR dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.455.7100183. - Potensi kerugian maksimum saham SMGR dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.434.7063894. p. - Potensi kerugian maksimum saham TINS dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.48.65423304. - Potensi kerugian maksimum saham TINS dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.66.06500187. q. - Potensi kerugian maksimum saham TLKM dengan model EWMA pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.120.9000713. - Potensi kerugian maksimum saham TLKM dengan model GARCH pada tanggal 30 Januari 2012 adalah sebesar Rp.157.4963453. 3. Berdasarkan backtesting dengan Kupiec Test yang telah dilakukan pada Bab 4, diperoleh hasil bahwa pada model GARCH, terdapat dua hasil overshoot yang tidak lulus dalam Kupiec Test untuk melakukan forecast volatility dengan tingkat kepercayaan 95, yaitu pada saham BDMN Bank Danamon Indonesia Universitas Sumatera Utara Tbk dengan overshoot sebanyak 6 kali dan MEDC Medco Energi Internasional Tbk dengan overshoot sebanyak 55 kali. Sedangkan pada model EWMA, terdapat enam hasil overshoot yang tidak lulus dalam Kupiec Test, yaitu pada saham AALI Astra Agro Lestari Tbk dengan overshoot sebanyak 41 kali , ANTM Aneka Tambang Tbk dengan overshoot sebanyak 46 kali, INCO International Nickel Tbk dengan overshoot sebanyak 37 kali, ISAT Indosat Tbk dengan overshoot sebanyak 38 kali, MEDC Medco Energi Internasional Tbk dengan overshoot sebanyak 57 kali, dan SMGR Semen Gresik Tbk dengan overshoot sebanyak 39 kali. Dalam uji validasi dengan perhitungan Likelihood Ratio, terdapat 6 saham dengan model GARCH yang tidak valid, sedangkan dengan model EWMA hanya terdapat 2 saham yang tidak valid. 4. Berdasarkan hasil perhitungan VaR, model EWMA menghasilkan nilai VaR yang lebih rendah dan lebih mendekati Actual Loss atau lebih mendekati keadaan yang sebenarnya dibandingkan dengan model GARCH. Maka, dapat disimpulkan model EWMA lebih akurat dari model GARCH dalam perhitungan VaR saham LQ 45.

5.2 Saran