2.4.2 Pengertian Perusahaan Penerbangan
Pada saat ini perusahaan penerbangan merupakan alat-alat transportasi yang tumbuh cukup pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya
jenis-jenis angkutan umum, sehingga perusahaan penerbangan menunjukkan kelebihan-kelebihan dari jasa-jasa transportasi lain, baik dalam kecepatan dan
keluasan penggunaannya dimana pesawat udara dapat menghadapi hambatan alam, kecuali cuaca angkutan penerbangan dapat mencapai lokasi yang tak dapat
dilalui kendaraan bermotor atau kereta api. Walaupun daya angkut melalui udara relatif terbatas dan lebih kecil
dibandingkan dengan angkutan lainnya, yang beroperasi sekarang ini. Maka perusahaan angkutan udara hanya dipergunakan untuk mengangkut penumpang
dan barang-barang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Banyak negara dalam dunia penerbangan tumbuh lebih dari satu perusahaan
penerbangan. Diluar penerbangan lokal perusahaan penerbangan itu biasanya “flight Carrier” seperti di Negara Jepang ada Japan Airlines, di Negara Thailand
terdapat perusahaan penerbangan yaitu Thai Airways.
2.4.3 Asas dan Tujuan Penerbangan di Indonesia
Penerbangan diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, usaha bersama dan kekeluargaan adil, merata, keseimbangan, kepentingan umum, keterpaduan,
kesadaran hukum dan percaya pada diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan penerbangan adalah untuk mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang selamat, aman, cepat, lancar,tertib dan teratur berdaya guna
dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, dengan mengutamakan dan melindungi penerbangan nasional, menunjang pemerataan pertumbuhan dan
stablitas sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional serta mempercepat hubungan antar bangsa.
Pesawat udara yang dioperasikan di Indonesia wajib mempunyai tanda pendaftaran dan tanda kebangsaan Indonesia. Tanda pendaftaran hanya dapat
diberikan untuk pesawat udara sipil yang tidak didaftarkan di Negara lain dan memenuhi persyaratan :
1. Dimiliki oleh warga Negara Indonesia, atau Badan Hukum Indonesia
2. Dimiliki oleh warga Negara Asing atau Badan Hukum Asing dan
dioperasikan oleh warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia selama minimal 2 tahun berdasarkan perjanjian sewa beli, sewa guna
usaha. 3.
Dimiliki oleh instansi pemerintah 4.
Dimiliki oleh lembaga tertentu yang diizinkan pemerintah.
2.5 Tinjauan Umum Tentang Pelayanan