Metode Penelitian Pergeseran Alasan Perceraian Menurut Hukum Di Indonesia

Perkawinan ini diatur dalam Pasal 57-62 UUP, yang dimaksud dengan perkawinan campuran dalam undang-undang ini ialah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan, salah satu pihak berkewarganegaraan asing dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia. Dari ketentuan tersebut disimpulkan bahwa perkawinan campuran di Indonesia diartikan hanyalah perkawinan antara mereka yang mempunyai kewarganegaraan berbeda, sedangkan perkawinan antara mereka yang berbeda agama bukan termasuk dalam perkawinan campuran, jika dilakukan oleh warga negara Indonesia. Maka untuk saat ini ketentuan tentang kewarganegaraan dari suamiisteri yang melangsungkan perkawinan campuran akan mengacu kepada Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Sejalan dengan itu, Pasal 58 UUP merupakan kaidah petunjuk yang menentukan akibat-akibat dari perkawinan campuran terhadap kewarganegaraan para pihak yang menunjuk ke arah Hukum Indonesia.

F. Metode Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, metode penelitian harus ditetapkan secara tepat karena dengan metode penelitian ini akan membantu dalam menetapkan arah dan tujuan penelitian sehingga akan mampu mengungkapkan penelitian secara sistematis. Maka penulis mempergunakan metode sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Penelitian terhadap permasalahan dalam skripsi ini dilakukan dengan penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau hanya menggunakan data sekunder belaka. 11 2. Bahan HukumData Dalam penyusunan skripsi ini, data dan sumber data yang digunakan adalah bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undangan dibidang hukum perdata yang mengikat, antara lain Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan UUP Tentang Perkawinan, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Burgerlijk Wetboek, dan Kompilasi Hukum Islam KHI. Bahan hukum sekunder yaitu, bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer, yakni hasil karya para ahli hukum berupa buku- buku, pendapat-pendapat pakar hukum, rancangan undang-undang, dan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini. Bahan hukum tersier atau bahan penunjang, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer danatau bahan hukum sekunder yakni, kamus hukum dan kamus besar bahasa indonesia. 3. Metode Pengumpulan DataBahan Hukum Dalam melakukan kegiatan penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah Penelitian Kepustakaan Library Research yaitu 11 Tampil Anshari Siregar, Metode Penelitian Hukum Penulisan Skripsi, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2005, hal 23 pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, tulisan-tulisan, peraturan perundang-undangan dan referensi lainnya yang mempunyai relevansi langsung dari masalah yang akan diteliti, yang disebut sebagai data sekunder. 4. Analisis DataBahan Hukum Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam skripsi ini termasuk ke dalam penelitian hukum normatif. Pengolahan data pada hakekatnya merupakan kegiatan untuk melakukan analisa terhadap pemasalahan yang akan dibahas. Analisis data dilakukan dengan: a. Mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan yang diteliti; b. Memilih kaidah-kaidah hukum yang sesuai dengan penelitian; c. Menjelaskan hubungan-hubungan antara berbagai konsep, pasal yang ada; d. Menarik kesimpulan dengan pendekatan deduktif kwalitatif.

G. Sistematika Penulisan