ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan lain. Adapun teori yang mendukung dalam belajar adalah Teori Kognitivisme.
2.1.2 Teori Belajar Kognitivisme
Teori kognitivisme merupakan salah satu dari beberapa teori tentang belajar. kognitif melibatkan proses berfikir secara komplek dan mementingkan
proses belajar. Menurut Baharuddin dan wahyuni 2007: 89 ”aliran kognitif
memandang kegiatan belajar bukan sekedar stimulus dan respons yang bersifat mekanistik, tetapi lebih dari itu, kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental
yang ada di dalam individu yang sedang belajar”. Berdasarkan pendapat Warsita 2008:89 prinsip - prinsip dasar teori
kognitivisme, antara lain:
a.
Pembelajaran merupakan suatu perubahan status pengetahuan
b.
Peserta didik merupakan peserta aktif didalam proses pembelajaran
c.
Menekankan pada pola pikir peserta didik
d.
Berpusat pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan menyimpan informasi dalam ingatannya
e.
Menekankan pada pengalaman belajar, dengan memandang pembelajaran sebagai proses aktif di dalam diri peserta didik
f.
Menerapkan reward and punishment
g.
Hasil pembelajaran tidak hanya tergantung informasi yang disampaikan guru, tetapi juga pada cara peserta didik memproses
informasi tersebut.
http:hasanahworld.wordpress.com20090301teori-belajar kognitif
23 maret 2013 pukul 14.07 Jadi teori belajar kognitivisme adalah kegiatan berfikir secara komplek di
dalam individu sedang belajar melalui proses pembelajaran.
2.1.3 Hakikat pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik, peserta didik, sarana prasarana pendukung untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang beragam dari para ahli. Sesuai Anitah 2009: 2.30 pembelajaran merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan atau
kompetensi yang harus di kuasai siswa.
Adapun kompetensi tersebut: a.
mengenali serta menjalankan hak dan kewajiban diri , beretos kerja, peduli terhadap lingkungan.
b. berfikir logis, kritis dan kreatif serta berkomunikasi melalui
beberapa media. c.
menyenangi keindahan. d.
mengenali dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya.
e. membiasakan hidup bersih, bugar dan sehat.
f. memiliki rasa cinta serta bangga terhadap bangsa dan tanah air.
Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses bersifat individual, merubah stimuli dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi
selanjutnya dapat menyebabkan adanya interaksi hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Gagne dan Briggs, 1985 dalam Sugandi 2006:9.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan pembelajaran sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir
siswa serta memudahkan siswa mencapai tujuan melalui perantara berbagai media pendukung.
2.1.4 Komponen pembelajaran