Pendahuluan Analisis Keragaman Genetik Pada Gandum (Triticum Aestivum L) Hasil Introduksi Menggunakan Karakterisasi Morfologi Dan Molekuler
16 15. Keberadaan awn atau scur, diamati secara visual kelompok pada fase Z80-
Z92 Gambar 3.3
Gambar 3.3 Kategori keberadaan awn dan scur gandum A tidak ada keduanya, B ada scur, dan C ada awn
Sumber: UPOV 2013
16. Panjang ujung awn atau scur, diamati secara visual kelompok pada fase Z80- Z92 Gambar 3.4
Gambar 3.4 Kategori panjang ujung awn atau scur gandum A sangat pendek, B pendek, C sedang, D panjang, dan E sangat panjang
Sumber: UPOV 2013
17. Warna malai, diamati secara visual kelompok pada fase Z80-Z92 18. Lebar bahu glume terbawah, diamati secara visual kelompok pada fase Z80-
Z92 Gambar 3.5
Gambar 3.5 Kategori lebar bahu glume terbawah gandum A sangat sempit, B sempit, C sedang, D lebar, dan E sangat lebar
Sumber: UPOV 2013
A B
C D
E
A B
C D
E A
B C
17 19. Bentuk bahu glume terbawah, diamati secara visual kelompok pada fase Z80-
Z92 Gambar 3.6
Gambar 3.6 Kategori bentuk bahu glume terbawah gandum A sangat landai, B landai, C datar, D tinggi, dan E sangat tinggi
Sumber: UPOV 2013
20. Panjang paruh glume terbawah, diamati secara visual kelompok pada fase Z80-Z92 Gambar 3.7
Gambar 3.7 Kategori panjang paruh glume terbawah gandum A sangat pendek, B pendek, C sedang, D panjang, dan E sangat panjang
Sumber: UPOV 2013
21. Bentuk paruh glume terbawah, diamati secara visual kelompok pada fase Z80-Z92 Gambar 3.8
Gambar 3.8 Kategori bentuk paruh glume terbawah gandum A lurus, B menikung lemah, C menikung sedang, D menikung kuat, dan
E geniculate
Sumber: UPOV 2013
22. Bentuk paruh lemma terbawah, diamati secara visual kelompok pada fase Z80-Z92
23. Tipe musim A
B C
D E
A B
C D
E
A B
C D
E
18 Karakter kuantitatif yang diamati dibagi menjadi empat, yakni pengamatan
karakter agronomi di fase vegetatif, fase generatif, pengamatan fisiologi, dan pengamatan data lingkungan.
1. Karakter Agronomi Fase Vegetatif
a. Tinggi tanaman : diamati setiap dua minggu, dihitung dari leher akar tepat di atas permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi.
b. Jumlah daun : diamati setiap dua minggu, mulai daun terbawah sampai daun teratas yang sudah membuka sempurna.
2. Karakter Agronomi Fase Generatif a. Jumlah anakan produktif: diamati pada saat panen, yakni keseluruhan
jumlah anakan yang menghasilkan malai dalam satu rumpun. b. Panjang akar : diukur pada saat panen, dihitung dari leher akar sampai
ujung akar terpanjang. c. Bobot kering akar, bobot kering malai, dan bobot kering tajuk : diukur
pada saat panen dengan cara dioven 105
o
C selama 24 jam kemudian ditimbang.
d. Jumlah spikelet per malai : dihitung ketika seluruh bagian malai sudah keluar dari selubungnya secara sempurna
e. Panjang malai : diukur dari batas leher malai dengan spikelet pertama sampai ujung malai pada spikelet teratas
f. Jumlah biji per tanaman : jumlah biji tiap tanaman, dihitung ketika panen g. Bobot biji per tanaman : diukur ketika panen menggunakan timbangan
h. Bobot 100 biji : ditimbang sebanyak jumlah biji yang didapatkan pada
setiap genotipe, kemudian dikonversi dengan rumus sebagai berikut: Bobot 100 biji =
i. Umur panen : dihitung sebagai umur panen apabila 50 populasi dalam satu satuan percobaan sudah siap panen.
3. Pengamatan Fisiologi a. Kerapatan stomata : diamati pada daun bendera dengan cara mengoleskan
kuteks transparan pada permukaan bawah daun dan ditempel pada solatip, diamati di bawah mikroskop.
b. Kerapatan trikoma : diamati pada daun bendera dengan cara mengoleskan kuteks transparan pada permukaan bawah daun dan ditempel pada solatip,
diamati di bawah mikroskop. Nilai pengamatan kerapatan stomata dan trikoma dihitung berdasarkan
konversi jumlah terhadap luas bidang pandang dengan rumus menurut Evi 2012
c. Tingkat kehijauan daun : diukur pada daun bendera dengan menggunakan SPAD, dilakukan di tiga titik daun yakni pangkal, tengah, dan ujung.
4. Pengamatan Data Lingkungan Pengamatan data lingkungan dilakukan setiap dua hari per minggu selama
penelitian dengan mengukur sebanyak tiga kali per hari yakni waktu pagi 08.00, siang 12.00, dan sore 17.00. Pengamatan data lingkungan yang
dilakukan meliputi: a. Suhu udara
o
C : diukur dengan menggunakan termometer ruang kemudian dirata-rata dengan rumus sebagai berikut, Handoko 1993