Pelaksanaan Pancasila yang subjektif

53 kepanya.Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dibedakan antara yang subjektif dan yang objektif.

a. Pelaksanaan Pancasila yang subjektif

Pelaksanaan Pancasila secara subjektif-subjektifadalah pelaksanaan Pancasila sebatas dari pendapat atau pemikiran seseorang saja. Pelaksanaan Pancasila secara subjektif-objektif adalah pelaksanaan Pancasila yang dilakukan oleh seseorang yang dalam kenyataannya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan lebih menitikberatkan kepada kepentingan serta kebaikan secara umum. Pelaksanaan Pancasila yang subjektif maksudnya adalah pelaksanaan dalam pribadi perseorangan, penguasa negara, warga negara, penduduk.Pelaksanaan Pancasila yang subjektif sangat penting karena merupakan persyaratan yang sebaik-baiknya bagi keberhasilan pelaksanaan Pancasila yang objektif Soemasdi, 1992:62. Pelaksanaan Pancasila yang subjektif adalah pelaksanaan Pancasila pada setiap individu, perseorangan termasuk pada penyelenggaraan negara dalam hidup bersama yaitu berbangsa dan bernegara Kaelan, 2002: 252. Notonagoro dalam Kaelan 2002:252 menyatakan bahwa pelaksanaan Pancasila yang subjektif dari Pancasila sebagai filsafat negara ini justru lebih penting dan lebih menentukan dari pelaksanaan Pancasila yang objektif dalam pelaksanaan Pancasila yang subjektif merupakan persyaratan bagi keberhasilan pelaksanaan Pancasila yang objektif. Soemasdi 1992 dalam Daroeso 1989:82-83 menyatakan bahwa pelaksanaan Pancasila yang subjektif tidak mungkin dapat dilakukan dengan sekaligus saja, tetapi harus dengan 54 berangsur dengan jalan pendidikan di sekolah, masyarakat, keluarga, didik diri sehingga dapat diperoleh secara berturut- turut: a Pengetahuan, sedapat mungkin yang lengkap pengetahuan biasa, penegetahuan ilmiah dan kefilsafatan dari Pancasila, b Kesadaran ialah selalu dalam keadaan mengetahui keadaan dalam diri sendiri, selalu ingat dan setia kepada Pancasila, c Ketaatan ialah selalu dalam keadaan bersedia melaksanakan Pancasila lahir dan batin, d Kemampuan ialah mampu untuk melaksanakan Pancasila, e Mentalitas, watak dan hati nurani, sehingga orang selalu melaksanakan seperti dengan sendirinya. Pengamalan secara subjektif dilakukan oleh pribadi perseorangan, penguasa, pemerintah, warga negara, penduduk serta orang yang mempunyai kepentingan dalam wilayah negara Indonesia.Pengamalan secara subjektif lebih penting karena merupakan persyaratan bagi berhasilnya pelaksanaan objektif Mertoprawiro, 1982: 105. Dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan pelaksanaan Pancasila secara subjektif adalah pelaksanaan Pancasila yang dilakukan oleh individu, perseorangan, dan penyelenggara negara.Pelaksanaan Pancasila secara subjektif lebih penting untuk mendukung terwujudnya pelaksanaan secara objektif karena manusia atau subjeklah yang dapat membuat, merubah, melaksanakan serta menafsirkan ketentuan di dalam pengamalan yang objektif.Pelaksanaan Pancasila secara subjektif harus disadari sebagai kewajiban moral etis yang timbul dari hati nurani, tidak karena dipaksa oleh ketentuan hukum. 55 Pelaksanaan subjektif adalah pelaksanaan di dalam diri setiap orang Indonesia yaitu para penguasa, warga negara dan setiap orang yang berhubungan dengan Indonesia. Pelaksanaan subjektif adalah penting sekali karena bagaimanapun baiknya suatu peraturan, kalau pelaksanaanya tidak melakukan peraturan itu dengan baik hasilnya tentu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, Man behin the gun, adalah ucapan yang menunjukkan betapa pentingparanmanusia Sunoto, 1985: 111-112. Dari uraian di atas, maka pelaksanaan subjektif yaitu pelaksanaan yang dilakukan oleh penguasa, warga negara dan setiap orang yang berhubungan dengan Indonesia.

b. Pelaksanaan Pancasila secara objektif

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI NILAI DEMOKRASI PANCASILA DALAM KEGIATAN KARANG TARUNA KARYA ABADI DI DESA JEPANG KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS

4 68 136

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SILA KEEMPAT PANCASILA MENGENAI KEBEBASAN BERPENDAPAT PADA KEGIATAN KARANG TARUNA Implementasi Nilai-Nilai Sila Keempat Pancasila Mengenai Kebebasan Berpendapat pada Kegiatan Karang Taruna (Studi Kasus di Desa Jumapolo Kecamatan

0 3 10

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SILA KEEMPAT PANCASILA MENGENAI Implementasi Nilai-Nilai Sila Keempat Pancasila Mengenai Kebebasan Berpendapat pada Kegiatan Karang Taruna (Studi Kasus di Desa Jumapolo Kecamatan Jumapolo tahun 2016).

0 3 14

IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DALAM BERGOTONG ROYONG DI MASYARAKAT DESA Implementasi Nilai Persatuan Dalam Bergotong Royong Di Masyarakat Desa (Studi Kasus pada Kegiatan Sambatan di Desa Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora).

0 6 18

IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DALAM BERGOTONG ROYONG DI MASYARAKAT DESA Implementasi Nilai Persatuan Dalam Bergotong Royong Di Masyarakat Desa (Studi Kasus pada Kegiatan Sambatan di Desa Sendangrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora).

0 3 12

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kegiatan Kepramukaan (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 1 15

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kegiatan Kepramukaan (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 1 11

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SDN 1 SEKARSULI.

3 50 215

Implementasi Nilai Nilai Pancasila Untuk

0 2 24

IMPLEMENTASI NILAI NILAI PANCASILA DALAM (1)

0 1 23