2.1.4.4 Pembelajaran Pendidikan IPS di SD
Menurut Susanto 2013: 143 pendidikan IPS di SD merupakan bidang studi yang mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan
interaksinya dalam masyarakat. Menurut Gunawan 2013: 50 pendidikan IPS di SD disajikan dalam bentuk synthetic science karena basis dari disiplin ini
terletak pada fenomena yang telah diobservasidi dunia nyata. Konsep, generalisasi, dan temuan-temuan peneliti dari synthetic science ditentukan
setelah fakta terjadi,dan tidak sebelumnya, walaupun diungkapkan secara filosofis.
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay
2.1.5.1 Hakikat Model Pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang menggambarkan jalannnya proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan model pembelajaran menurut Joyce dan Weil dalam Rusman, 2013:133 mendefinisikan model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola
yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas atau yang lain. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur
kelompok yang bersifat heterogen Gunawan, 2013 : 202
Hamdani 2011 : 35 memaparkan pembelajaran dalam kooperatif dimulai dengan informasi guru tentang tujuan-tujuan pembelajaran dan
memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini kemudian diikuti dengan penyajian informasi kemudian siswa dengan bimbingan guru bekerjasama menyelesaikan
tugas-tugas yang saling berkaitan. Fase terakkhir yaitu mengetes semua hal yang telah dipelajari oleh siswa.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran merupakan model pembelajaran yang sering digunakan dan menjadi anjuran
dari beberapa ahli pendidikan. Hal ini dikarenakan hasil penelitian yang dikemukakan Slavin dalam Gunawan, 2013 : 205 menyatakan bahwa
:1Penggunaan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meingkatkan hubungan sosial, menumbuhkan
sikap, toleransi dan menghargai pendapat orang lain, 2 pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis,
memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Dengan beberapa pendapat di atas diharapkan pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Menurut Sanjaya dalam Rusman, 2013 : 206 Pembelajaran
kooperatif akan efektif digunakan apabila : 1guru menekankan pentingnya usaha bersama di samping usaha secara individual,2 guru menghendaki
pemerataan perolehan hasil dalam belajar 3 guru ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri 4 guru menghendaki adanya
pemerataan pertisipasi aktif siswa 5 guru menghendaki kemampuan siwa dalam memecahkan berbagai permasalahan.
Dari pendapat dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajran kooperatif adalah serangkaian kegiatan yang menggambarkan proses
pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih aktif bekerjasama dalam berkelompok atau berdiskusi dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran
kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur- unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan
pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru
mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan: 1
“memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat” seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, 2
pengetahuan, nilai, dan keterampilan yang diakui oleh mereka yang berkompeten menilai Suprijono, 2011:58.
Beberapa ciri pembelajaran kooperatif adalah: 1 setiap anggota memiliki peran, 2 terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, 3
setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas cara belajarnya dan juga teman-teman
sekelompoknya, 4
guru membantu
mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, 5 guru hanya berinteraksi
dengan kelompok saat diperlukan Hamdani, 2011:31. Menurut Rusman
2011:208 unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:
a Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup
sepenanggungan bersama. b
Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.
c Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya
memiliki tujuan yang sama. d
Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
e Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiahpenghargaan yang
juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok. f
Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
g Siswa diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang
ditangani dalam kelopok kooperatif.
2.1.5.2 Hakikat Model Course Review Horay CRH