Analisis Regresi Linear Berganda

responden 45 menyatakan sangat setuju. Karena responden merasa semangat kerja menurun jika pemberian tugas dan wewenang tidak sesuai kemampuan karyawan. 7. Untuk pertanyaan 7 Karyawan harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan atasan dalam menyelesaikan pekerjaan 12 responden 30 menyatakan sangat setuju, karena responden merasa karyawan harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan atasan.. 8. Untuk pertanyaan 8 Pimpinan memperlakukan karyawan dengan baik 15 responden 37.5 menyatakan setuju, sementara sebagian reponden merasa pimpinan memperlakukan karyawan kurang begitu baik.

4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent Promosi Jabatan dan Lingkungan Kerja dan variabel dependent Semangat Kerja akan digunakan analisis regresi linear berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 17,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, dengan menggunakan metode Enter. Metode Enter dilakukan dengan memasukkan semua variabel bebas sebagai variabel prediktor. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, penulis melakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE Best Linier Unbiased Estimation atau perkiraan yang efisien dan tidak bias. Kriteria pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Pada uji normalitas ada dua cara yang dapat digunakan yaitu: a. Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil dari analisis Grafik P-Plot uji normalitas adalah sebagai berikut : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2014 Gambar 4.1 Hasil Uji Normal P-P Plot Regression Standardized Residual Pada Gambar 4.1, P-P Plot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. b. Analisis Statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Apabila nilai Kolmogorof-Smirnov Z ≤ Z tabel atau nilai asymp. Sig. 2 tailed α maka data dinyatakan berdistribusi normal. Berikut adalah Tabel 4.10 hasil uji Kolmogorov Smirnov . Tabel 4.6 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 40 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.34617904 Most Extreme Differences Absolute .076 Positive .076 Negative -.061 Kolmogorov-Smirnov Z .478 Asymp. Sig. 2-tailed .976 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2014 Pada table diatas bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,976 lebih besar dari 0,05, sehingga model regresi yang didapat berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF untuk masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Pengambilan Keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas Pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolineritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.370 5.146 .266 .791 Promosi_Jabatan .353 .141 .327 2.509 .017 .827 1.209 Lingkungan_Kerja .692 .184 .491 3.767 .001 .827 1.209 a. Dependent Variable: Semangat_Kerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2014 Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa nilai VIF sebesar 1.2095 dan 1..2095, Maka tidak terdapat multikolinearitas dan Tolerance sebesar 0.8270.1 dan 0.8270,1, maka tidak terdapat multikolinearitas . Hal ini berarti pada variabel independent, yaitu Promosi Jabatan dan Lingkungan Kerja tidak terdapat hubungan linier sempurna atau pasti, diantara variabel tersebut sehingga model regresi layak digunakan. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan 2 cara yaitu: a. Analisis Grafik Gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. Berikut adalah gambar Scatterplot untuk uji heteroskedastisitas : Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2014 Gambar 4.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Pada Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. b. Analisis Statistik Gejala heteroskedastisitas dapat juga dideteksi melalui Uji Glejer. Tabel 4.9 berikut ini menampilkan hasil pengujian heteroskadastisitas dengan Uji Glejser. Tabel 4.8 Uji Glejer Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.550 2.920 2.586 .014 Promosi_Jabatan -.052 .080 -.113 -.651 .519 Lingkungan_Kerj a -.129 .104 -.215 -1.242 .222 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7.550 2.920 2.586 .014 Promosi_Jabatan -.052 .080 -.113 -.651 .519 Lingkungan_Kerj a -.129 .104 -.215 -1.242 .222 a. Dependent Variable: Absut Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17,0 2014 Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel Promosi Jabatan dan Lingkungan Kerja signifikan terhadap variabel terikat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikasi α sig 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data variabel Promosi Jabatan dan Lingkungan Kerja bebas dari heteroskedastisitas.

4.2.3 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan divisi Sumber Daya Manusia pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

59 336 92

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Kantor Pusat Pt Perkebunan Nusantara Iv (Persero) Medan)

11 135 137

Pengaruh Kepemimpinan dan Konflik terhadap Stres Kerja Karyawan pada Bagian Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) medan

6 109 131

Analisis Perencanaan Strategis Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

3 59 109

Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara III PERSERO) Medan

10 76 138

Pengaruh Pelatihan Sumber Daya Manusia, Kepribadian, dan Kompetensi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

3 35 163

107018427 Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt Perkebunan Nusantara IV Persero Medan

0 3 157

A. Usia - Pengaruh promosi jabatan dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN (Divisi Sumber Daya Manusia)

1 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Jabatan 2.1.1 Pengertian Promosi Jabatan - Pengaruh promosi jabatan dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN (Divisi Sumber Daya Manusia)

0 0 25

Pengaruh promosi jabatan dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN (Divisi Sumber Daya Manusia)

1 2 10