2. Rancangan Siklus Penelitian
Rancangan penelitian tindakan kelas yang digunakan mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart. Sistem model penelitian tindakan kelas
tersebut berbentuk siklus cycle dan pelaksanaan siklus ini tidak hanya berlangsung dalam satu kali tindakan tetapi berlangsung hingga pada siklus
kedua dengan indikasi tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Untuk lebih lanjut pola tindakan dapat digambarkan sebagai berikut:
2
Bagan 3.1 Rancangan Siklus Penelitian
_________________
2
Ibid., h. 137
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:
Tahap 1 :Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan
perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan
isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Tahap 3
: Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
Tahap 4 :
Refleksi atau
pantulan, yaitu
kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, maka kegiatan di
awali dengan mengadakan observasi mengumpulkan data yang akan digunakan pada penelitian tersebut.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa siklus. Dimana setiap siklusnya menggunakan media gambar. Media gambar dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada materi simetri lipat bangun datar.
Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat ditentukan apakah siklus selanjutnya perlu dilanjutkan atau tidak. Sedangkan penelitian akan diakhiri
atau dihentikan dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a.
Penggunaan media gambar jenis foto yang simetris untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa mencapai kategori baik.
b. Aktifitas Guru dan siswa kelas VA MI “Al-Husna” Kecamatan
Karawaci Kota Tangerang terhadap pembelajaran simetri lipat bangun datar mencapai 75.
c. Hasil belajar kognitif siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal KKM hingga 100 dan nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai
≥ 60.