Data Deskripsi Data Penelitian

62 diperoleh rentang data sebesar 17 – 11 = 6 Sedangkan panjang kelas rentangK = 66 = 1. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Pretest No. Interval f f 1 16,5 - 17,5 7 17,5 2 15,4 - 16,4 11 27,5 3 14,3 - 15,3 6 15,0 4 13,2 - 14,2 4 10,0 5 12,1 - 13,1 4 10,0 6 11,0 - 12,0 8 20,0 Jumlah 40 100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan distribusi frekuensi hasil pretest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan metode konvensional di atas dapat digambarkan melalui diagram batang sebagai berikut. Gambar 4. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Pretest Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan 8 4 4 6 11 7 2 4 6 8 10 12 14 11-12 12,1-13,1 13,2-14,2 14,3-15,3 15,4-16,4 16,5-17,5 Fr e ku e n si Interval Pretest 63 metode konvensional terletak pada interval 15,4-16,4 sebanyak 11 siswa 17,5 dan paling sedikit terletak pada interval 12,1-13,1 dan 13,2-14,2 masing-masing sebanyak 4 siswa 10,0. Pengkategorian data hasil pretest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan metode konvensional menggunakan rumus dari Azwar 2011: 109 berdasarkan pada nilai mean dan standar deviasi diatas yaitu sebagai berikut. Tingi : X ≥ M + SD Sedang : M – SD ≤ X M + SD Rendah : X M – SD Keterangan: X : skor hasil pretest M : mean SD : standar deviasi Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus di atas, diketahui bahwa mean M sebesar 14,65 dan standar deviasi sebesar 1,94. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori sebagai berikut. Tabel 6. Hasil Kategori Pre-test No. Interval Kategori Frekuensi Persentase Kategori 1 X ≥ 16,59 7 17,5 Tinggi 2 12,71 ≤ X 16,59 25 62,5 Sedang 3 X 12,71 8 20,0 Rendah Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan melalui pie chart sebagai berikut: 64 Gambar 5. Pie Chart Hasil Uji Kategorisasi Pada Pre-test Berdasarkan tabel dan gambar di atas, menunjukkan bahwa hasil pre-test tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan metode konvensional berada pada kategori tinggi sebanyak 7 siswa 17,5, kategori sedang sebanyak 25 siswa 62,5, dan berada pada kategori rendah sebanyak 8 siswa 20,0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecenderungan hasil pretest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan metode konvensional berada dalam kategori sedang 62,5.

b. Data

Posttest Dalam penelitian ini data posttest diperoleh dari data tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan media audiovisual. Data posttest terdiri dari 20 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 40 siswa. Terdapat dua alternatif jawaban dimana jawaban tertinggi bernilai 1 dan jawaban terendah bernilai 0. 7 25 8 Pretest Tinggi Sedang Rendah 65 Berdasarkan data hasil posttest , diperoleh nilai terendah sebesar 13,00; nilai tertinggi sebesar 20,00; median sebesar 18,00; modus sebesar 19,00; mean sebesar 17,65 dan standar deviasi sebesar 2,06. Dari data tersebut akan dibuat tabel distribusi frekuensi. Sugiyono 2005: 29 mengatakan bahwa tabel distribusi frekuensi dibuat dengan menggunakan rumus H.A Sturgees dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 40 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 33 = 6,28 dibulatkan menjadi 6. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 20 – 13 = 7. Sedangkan panjang kelas rentangK = 76 = 1,1. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD NEGERI 105855 PTPN II TANJUNG MORAWA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

1 9 27

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BAWAK KECAMATAN C

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS II B SD NEGERI KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 184

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10

Perbedaan hasil pembelajaran menyimak cerita rakyat tidak menggunakan media audiovisual dan menggunakan media audiovisual siswa kelas V : studi di SD Kanisius Jetisdepok dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta - USD Repository

0 0 142

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN PADA TAHUN AJARAN 20102011

0 1 148

HALAMAN JUDUL PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA BAHASA INDONESIA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN YOGYAKARTA

0 3 165