Uji Validitas Validitas dan Reliabilitas

54 dianalisis dengan analisis butir. Validitas digunakan dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Teknik uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment dengan menggunakan fasilitas Computer Program SPSS For Windows Seri 16.0 . Hasil korelasi dalam uji ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan jumlah responden sebanyak 32 siswa, maka diperoleh r tabel sebesar 0,349. Menurut Sugiyono 2010 : 179 bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan ≥ 0,349 maka faktor tersebut memiliki construct yang kuat dan memiliki validitas yang baik. Sebaliknya apabila korelasi tiap faktor tersebut ≤ 0,349 maka butir instrumen itu tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran Saifuddin Azwar, 2007: 4. Sama halnya dengan Suharsimi Arikunto 2006: 178 mengatakan bahwa reliabilitas adalah tingkat keterandalan atau terpercayanya suatu instrumen. Setiap alat pengukuran seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas instrumen merupakan derajat keajegan skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas alat ukur tentang minat dan motivasi belajar adalah dengan Alpha cronbach. Reliabilitas dianggap memuaskan apabila koefisiennya 55 mencapai 0.600, namun demikian, terkadang suatu koefisien yang tidak setinggi itu masih bisa digunakan bersama-sama dengan skala lain dalam suatu perangkat pengukuran Saifuddin Azwar, 2007. Saifuddin Azwar 2007: 83 menjelaskan bahwa reliabilitas instrumen dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berkisar 0 sampai 1.00, dalam hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati 1,00 maka semakin tinggi realiabilitasnya. Sebaliknya jika koefisiennya reliabilitas mendekati 0 maka semakin rendah reliabilitasnya. Reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui derajat keajegan skor yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD NEGERI 105855 PTPN II TANJUNG MORAWA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

1 9 27

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK PAIRED STORYTELLING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Teknik Paired Storytelling Dengan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V S

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BAWAK KECAMATAN C

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WAYANG TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS II B SD NEGERI KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 184

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10

Perbedaan hasil pembelajaran menyimak cerita rakyat tidak menggunakan media audiovisual dan menggunakan media audiovisual siswa kelas V : studi di SD Kanisius Jetisdepok dan SD Kanisius Klepu, Yogyakarta - USD Repository

0 0 142

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN PADA TAHUN AJARAN 20102011

0 1 148

HALAMAN JUDUL PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA BAHASA INDONESIA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN YOGYAKARTA

0 3 165