Dilihat dari Perkembangan Kognitif
                                                                                39 Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka kemampuan
kognitifnya mengalami perkembangan yang pesat. Karena dengan masuk sekolah, berarti minat anak bertambah luas, dan dengan meluasnya minat
maka bertambah pula pengertian tentang manusia atau obyek-obyek yang sebelumnya  kurang  berarti  bagi  anak.  Dalam  keadaan  normal,  pikiran
anak usia sekolah berkembang secra berangsur-angsur. Kalau pada masa sebelumnya  daya  piker  anak  masih  bersifat  imajinatif  dan  egosentris,
maka pada masa usia sekolah dasar daya piker anak berkembang kearah berpikir  konkrit,  rasional,  dan  obyektif.  Daya  ingatnya  menjadi  sangat
kuat, sehingga anak benar-benar berada dalam suatu stadium belajar. Santrock  2007:  228  mengatakan  bahwa  perkembangan  kognisi
pada  anak  usia  sekolah  dasar  berada  dalam  tahapan  dua  masa  transisi, yaitu  masa  transisi  dari  tahap  pra  operasional  ke  masa  operasional
konkrit  dan  masa  transisi  dari  tahap  operasional  konkrit  ke  tahap operasional  formal.  Skema  perkembangan  kognitif  pada  tahap  ini
berkaitan dengan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah, seperti mengklasifikasi,  memahami  keadaan  sesuatu  yang  tetap  atau  tidak
berubah,  mengurutkan.  Juga  pada  tahap  anak  sekolah  dasar  ini,  tahap perkembangan  kognisinya  memperlihatkan  kearah  kemampuan  atau
kecakapan  berpikir  secara  simbolik,  yaitu  berpikir  yang  lebih  logis, abstrak, dan imajinatif. Namun demikian, karena dalam keadaan transisi
perkembangan  antara  tahap  operasional  formal  ke  tahap  operasional
40 konkrit,  anak  usia  sekolah  dasar  ini  masih  memerlukan  bantuan  obyek
nyata untuk berpikir tersebut. Sebagaimana  para  ahli  penelitian  yang  lain,  Piaget  dalam
Iskandarwassid  dan  Dadang  Iskandar  2008:  146-147  mendeskripsikan perkembangan kognitif atas beberapa tahap, yaitu:
1 Tahap-tahap  yang  berbeda  itu  membentuk  suatu  sekuensial,  yaitu
tahapan operasi mental yang progresif. 2
Tahap-tahap  itu  merupakan  suatu  urutan  yang  hierarkis,  membentuk suatu tatanan operasi mental yang makin mantap dan terpadu.
3 Walaupun  rangkaian  tahap-tahap  itu  konstan,  tahapan  pencapaian
bervariasi  berkenaan  dengan  keterbatasan-keterbatasan  tertentu  yang menggabungkan pengaruh pembawaan dengan lingkungan.
4 Walaupun
faktor-faktor meningkatkan
atau menurunkan
perkembangan  kognitif,  faktor-faktor  tersebut  tidak  merubah konsekuensinya.