Keterkaitan antara informasi kesehatan dengan pengambilan keputusan kesehatan.

paru-paru dapat mempengaruhi bagaimana kita memandang informasi tentang bahaya merokok. Efek yang ketiga adalah efek yang tidak terkontrol. Kita sering menganggap bahaya yang kita anggap dalam kontrol kami kurang mengancam dari orang-orang yang kita anggap di luar kendali kita. Tabrakan mobil misalnya, sering dipandang kurang berbahaya daripada kecelakaan pesawat, meskipun fakta bahwa statistik menunjukkan bahwa perjalanan udara komersial jauh lebih aman daripada perjalanan dengan mobil. Cara pandang mengenai bahaya dan manfaat perlu dipertimbangkan bersama jika kita akan menyampaikan informasi untuk membuat keputusan. Tidak semua orang merasakan bahaya dan manfaat dengan cara yang sama. Pemilihan metode yang tepat dan akurat perlu dilakukan. Salah satu pendekatan untuk mengatasi persepsi informasi yang berbeda adalah dengan menggunakan metode yang dikenal yaitu analisis keputusan. Analisis keputusan bergantung pada kemampuan pengolahan informasi yang luas dari komputer untuk menggabungkan informasi tentang manfaat dan bahaya untuk mencapai keputusan kuantitatif.

G. Keterkaitan antara informasi kesehatan dengan pengambilan keputusan kesehatan.

Ada 2 pertanyaan kunci yang bisa digunakan untuk memahami bagaimana kita menggunakan informasi kesehatan untuk membuat keputusan kesehatan. 1. Bagaimana ‘sikap berani mengambil resiko’ yang kita miliki dapat mempengaruhi cara kita dalam membuat keputusan? 2. Bagaimana memasukkan informasi kedalam keputusan kita? Ada banyak sikap yang bisa mempengaruhi cara kita dalam membuat keputusan. Salah satu yang terpenting adalah yang diketahui sebagai ‘sikap berani mengambil resiko’. Ada 3 pendekatan dasar untuk membuat keputusan klinis: pendekatan penginformasian keputusan, informed consent, dan mengambil keputusan bersama. 1. Inform of decision: pendekatan ‘menginformasikan keputusan’ menyiratkan bahwa dokter memiliki semua informasi penting dan dapat membuat keputusan terbaik untuk kepentingan pasien. Peran dokter kemudian hanya untuk menginformasikan kepada pasien tentang apa yang perlu dilakukan, meresepkan pengobatan, dan menuliskan anjuranperintah. Pada suatu waktu pendekatan Inform of decision digunakan sebagai standar praktek kedokteran. Keputusan untuk melakukan banyak tes dan menerima berbagai obat masih sering dilakukan dengan pendekatan inform of decision. 2. Informed consent: bersandar pada prinsip bahwa pada akhirnya pasien perlu untuk memberikan izin atau persetujuan mereka sebelum intervensi besar, seperti operasi, radiasi, atau kemoterapi dapat dilakukan. Informed consent dapat ditulis, diucapkan, atau tersirat. Secara klinis, informed consent menyiratkan bahwa individu memiliki hak untuk mengetahui apa yang akan dilakukan, mengapa itu akan dilakukan, dan apa manfaat dan kerugian yang akan didapat. Pasien memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan, termasuk menanyakan tentang ketersediaan pilihan lain. Informed consent tidak berarti bahwa semua kemungkinan opsi dijelaskan kepada pasien, tetapi tidak berarti juga bahwa seorang dokter membuat rekomendasi untuk intervensi tertentu. 3. Shared decision making: dalam pendekatan ini pekerjaan dokter adalah untuk memberikan informasi kepada pasien yang dapat digunakan pasien untuk membuat keputusan. Hal ini termasuk langsung memberikan informasi kepada pasien, memberikan konsultasi, atau merujuk pasien ke sumber-sumber informasi yang sering terdapat di internet. Pengambilan keputusan bersama menempatkan beban yang jauh lebih besar pada pasien untuk mencari, memahami, dan menggunakan informasi yang diberikan. Dengan pendekatan ini, dokter tidak diharuskan untuk memberikan rekomendasi atau intervensi tertentu, meski pun pasien bebas untuk meminta pendapat dokter. Jadi dengan menggunakan 3 pendekatan tersebut pasien dapat mengetahui informasi apa saja yang yang terkait dengan kesehatan ataupun penyakitnya, sehingga pasien bisa mengambil resiko untuk mengambil keputusan kesehatan bagi dirinya ataupun keluarga. Selain itu, Informatika kesehatan dan komunikasi kesehatan adalah alat kunci untuk kesehatan populasi. Dengan melihat isu-isu penting yang berkaitan dengan masing-masing masalah. Dalam hal mengambil keputusan bagi kesehatan masyarakat dibutuhkan data kesehatan masyarakat dan informasi yang dikumpulkan, yang kemudian informasi atau data tersebut disusun, disajikan, dirasakan, dikombinasikan, dan kemudian dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang prioritas masalah dan solusi atau pemecahan masalah yang akan diambil. Topik 4 ILMU SOSIAL, ILMU PERILAKU DAN KESEHATAN MASYARAKAT

A. Pengertian Ilmu Sosial, Ilmu Perilaku, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Ilmu Sosial.