Berdasarkan tabel 4.12 didapatkan bahwa pengetahuan ibu yang menikah di usia dini dalam pemenuhan gizi balita paling banyak berada pada kategori kurang
baik sebanyak 32 orang 71,1 dan pengetahuan baik hanya 13 orang 28,9.
4.4 Sikap Ibu Yang Menikah Di Usia Dini Dalam Pemenuhan Gizi Balita
Sikap ibu dalam pemenuhan gizi balita tidak hanya terbatas dari sikap ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi balita tetapi juga dilihat dari sikap ibu dalam
memilih makanan untuk balita dan juga makanan yang diberikan kepada balita. Dari hasil penelitian yang ditampilkan pada tabel 4.13 dapat dilihat tentang
ibu yang menjawab setuju terhadap pernyataan yang diberikan yaitu sebanyak 41 orang 91,1 ibu setuju terhadap pernyataan jumlah makanan yang dikonsumsi
harus dapat memenuhi kebutuhan gizi balita. Sebanyak 23 orang 51,1 ibu mengatakan setuju terhadap pernyataan makanan yang dikonsumsi balita harus
beraneka ragam. Sebanyak 38 orang 84,4 mengatakan setuju kalau menu makanan balita harus seimbang. Sebanyak 32 orang 71,1 ibu setuju kalau
makanan yang diberikan kepada balita bebas dari bahan pengawet. Mayoritas ibu yaitu sebanyak 33 orang 73,3 menyatakan setuju kalau pemilihan bahan makanan
balita harus sesuai dengan kemampuan keluarga dan untuk pernyataan yang negatif sebagian besar ibu menjawab setuju bahwa makanan yang diberikan kepada balita
sama dengan makanan yang dikonsumsi keluarga yaitu sebanyak 41 orang 91,1. Sedangkan ibu yang menjawab tidak setuju terhadap pernyataan yang
diberikan yaitu sebanyak 27 orang 60,0 tidak setuju kalau makanan untuk balita harus menarik untuk dikonsumsi, sebanyak 34 orang 75,6 tidak setuju kalau harus
selalu menyediakan sumber protein hewani untuk balita setiap hari, sebanyak 32
Universitas Sumatera Utara
orang 71,1 tidak setuju untuk membiasakan balita mengonsumsi sayur dan buah setiap hari dan sebanyak 25 orang 55,6 tidak setuju terhadap pernyataan
menghindari makanan dan minuman yang terlalu manis. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Yang Menikah Di usia Dini Berdasarkan Pernyataan Sikap Dalam Pemenuhan Gizi Balita Di
Desa Pulau Mungkur Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Tahun 2012
No Pernyataan
SS S
TS STS
n n
n n
1 Jumlah makanan yang
dikonsumsi harus dapat memenuhi kebutuhan gizi balita
4 8,9
41 91,1
2 Makanan yang dikonsumsi balita
harus beraneka ragam 1
2,2 23
51,1 19
42,2 2
4,4 3
Makanan yang diberikan kepada balita sama dengan makanan
yang dikonsumsi keluarga 1
2,2 41
91,1 3
6,7 4
Menu makanan balita harus seimbang
2 4,4
38 84,4
5 11,1
5 Makanan untuk balita harus
menarik untuk dikonsumsi 2
4,4 15
33,3 27
60,0 1
2,2 6
Makanan yang diberikan kepada balita bebas dari bahan pengawet
5 11,1
32 71,1
8 17,8
7 Pemilihan bahan makanan balita
harus sesuai dengan kemampuan keluarga
33 73,3
12 26,7
8 Selalu menyediakan sumber
protein hewani untuk balita setiap hari
1 2,2
8 17,8
34 75,6
2 4,4
9 Membiasakan balita untuk
mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari
1 2,2
12 26,7
32 71,1
10 Menghindari makanan dan
minuman yang terlalu manis 1
2,2 18
40,0 25
55,6 1
2,2
Keterangan : SS = Sangat Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Yang Menikah Di Usia Dini Dalam Pemenuhan Gizi Balita Di Desa Pulau Mungkur Kecamatan
Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Tahun 2012
No Tingkatan Sikap
n Persentase
1 Baik
8 17,8
2 Kurang Baik
37 82,2
Jumlah 45
100,0
Berdasarkan tabel 4.14 didapatkan bahwa sikap ibu yang menikah di usia dini dalam pemenuhan gizi balita paling banyak berada pada kategori kurang baik
sebanyak 37 orang 82,2 dan sikap baik hanya 8 orang 17,8.
4.5 Tindakan Ibu Yang Menikah Di Usia Dini Dalam Pemenuhan Gizi Balita