BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengetahuan Ibu Yang Menikah Di Usia Dini Dalam Pemenuhan Gizi Balita
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu yang menikah di usia dini memiliki pengetahuan kategori kurang baik sebanyak 71,1 dan
hanya 28,9 ibu yang memiliki pengetahuan kategori baik. Hal ini dikarenakan pada ibu yang memiliki pengetahuan kategori baik, tingkat pendidikannya berada pada
tingkat menengah atas. Menurut Wield 1996 dalam Hasanah 2012 tingkat pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang memahami pengetahuan
yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pengetahuannya.
Menurut Notoatmodjo 2003, pendidikan seseorang berkaitan dengan pengetahuan dan sikap seseorang, menentukan pola pikir dan wawasan seseorang,
semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan pengetahuannya semakin meningkat.
Masih buruknya pengetahuan ibu disebabkan karena faktor kebiasaan atau budaya ditambah lagi dengan tingkat pendidikan ibu yang tergolong rendah sehingga
membuat ibu kurang bisa untuk mengetahui tentang pemenuhan gizi pada balita. Meskipun pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana
diharapkan seseorang berpendidikan tinggi maka orang tersebut semakin luas pengetahuannya, namun perlu diketahui bahwa seseorang yang berpendidikan rendah
tidak berarti pengetahuannya rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak harus
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari pendidikan formal akan tetapi juga diperoleh dari pendidikan non formal seperti penyuluhan tentang gizi yang dilakukan oleh kader di posyandu.
Berdasarkan penjelasan dari bidan desa Pulau Mungkur, ibu-ibu di desa ini aktif dalam mengikuti kegiatan Posyandu yang diadakan oleh tenaga kesehatan. Dengan
kegiatan tersebut mereka dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan balitanya. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan responden, ibu yang paling
sedikit menjawab dengan benar adalah pertanyaan mengenai manfaat makanan beraneka jenis yang diberikan kepada balitanya yaitu hanya sebanyak 3 orang 6,7.
Hal ini dikarenakan mereka tidak mengetahui tentang manfaat pemberian makanan beraneka jenis tersebut. Menurut Almatsier 2011, dalam Pedoman Umum Gizi
Seimbang salah satunya menyebutkan bahwa makanlah aneka ragam makanan karena tidak ada satu pun jenis bahan makanan yang mengandung semua zat gizi yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta perkembangan otak dan produktivitas kerja kecuali Air Susu Ibu ASI yang diciptakan sebagai makanan yang
sempurna untuk bayi umur 0-6 bulan dan diatas umur 6 bulan seseorang harus mengkonsumsi beraneka ragam makanan supaya zat gizinya saling melengkapi guna
untuk memenuhi kebutuhan gizi.
5.2 Sikap Ibu Yang Menikah Di Usia Dini Dalam Pemenuhan Gizi Balita