5.5 Sikap Ibu Berdasarkan Pengetahuan Dalam Pemenuhan Gizi Balita
Berdasarkan tabulasi silang antara sikap dengan pengetahuan ibu menunjukkan bahwa pada umumnya ibu yang memiliki pengetahuan kurang baik
mayoritas memiliki sikap juga berada pada kategori kurang baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan ibu dapat membentuk sikap ibu, dalam hal ini adalah
mengenai pemenuhan gizi balita, dimana apabila pengetahuan berada pada kategori kurang baik maka pada umumnya sikap juga berada dalam kategori kurang baik.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sumarwan 2003 yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi seseorang maka sikap seseorang terhadap
terhadap gizi akan semakin positif.
5.6 Tindakan Ibu Berdasarkan Pengetahuan Dalam Pemenuhan Gizi Balita
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara tindakan dengan pengetahuan ibu menunjukkan bahwa pada umumnya ibu yang memiliki pengetahuan kurang baik
maka tindakannya juga berada pada kategori kurang baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan ibu dapat mempengaruhi terbentuknya suatu tindakan ibu,
apabila pengetahuan berada pada kategori kurang baik maka tindakan juga dalam kategori kurang baik.
Walaupun dalam tabulasi silang ini ada ditemukan bahwa pada tingkat pengetahuan yang baik tetapi tindakan berada pada kategori kurang baik, hal ini
dikarenakan pengetahuan ibu hanya sampai pada tahu dan paham saja belum sampai pada tahap aplikasi, hal ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo 2003 yang
menyatakan bahwa tahap pertama dalam suatu pengetahuan adalah tahu. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Walker dan Hill dalam Barokah 1993 yang menyatakan
Universitas Sumatera Utara
peningktan pengetahuan ibu dalam memilih makanan akan meningkatkan kemampuan ibu dalam merencanakan dan mengolah makanan dengan ragam dan
kombinasi yang tepat sesuai dengan syarat-syarat gizi.
5.7 Tindakan Ibu Berdasarkan Sikap Dalam Pemenuhan Gizi Balita
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara tindakan berdasarkan sikap dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu yang memiliki sikap kurang baik pada umumnya
juga memiliki tindakan yang kurang baik. Disini dapat dilihat bahwa sikap ibu turut mempengaruhi terbentuknya suatu tindakan dalam hal ini mengenai pemenuhan gizi
balita. Hal ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo 2003 yang menyatakan walau sikap seseorang belum terwujud dalam tindakan tetapi suatu tindakan dibentuk oleh
pengalaman interaksi individu dan lingkungan khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikapnya terhadap suatu objek. Hal ini juga sejalan dengan
pendapat Sumarwan 2003 yang Menyatakan bahwa komponen kognitif dari sikap menggambarkan persepsi terhadap suatu objek.
5.8 Tindakan Ibu Berdasarkan Pendidikan Dalam Pemenuhan Gizi Balita