Analisis Regresi Linear Sederhana

jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 atau nilai Cronbcah Alpha 80. Berdasarkan data diatas maka seluruh butir variabel dinyatakan reliabel.

C. Analisis Regresi Linear Sederhana

Tabel berikut ini menunjukkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan data denga bantuan program software SPSS 17.00 for windows. Tabel 4.5 Hasil Estimasi Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 12.843 3.424 3.751 .001 tunjangan_finansia l .917 .119 .797 7.696 .000 a. Dependent Variable: kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian, 2010 SPSSS 17.00 Berdasarkan data diatas maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: Y = 12,843 + 0,917 X Persamaan regresi linier sederhana digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas Tunjangan Finansial terhadap Variabel terikat Kinerja Karyawan yang bertujuan untuk menguji hipoteis yang diajukan. Hasil regresi linier sederhana dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Konstanta a = 12,843 menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai Variabel X = 0, maka kinerja Y = 12,843. b. Koefisien regresi sebesar 0,917 menyatakan bahwa setiap ada penambahan Rp 1 tunjangan akan meningkatkan kinerja sebesar 0,917. Namun Universitas Sumatera Utara sebaliknya jika tunjangan mengalami penurunan sebesar Rp 1, makan kinerja juga diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,917. Tanda positif menyatakan adanya hubungan searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel tunjangan X akan mengakibatkan kenaikan ataupun penurunan variabel kinerja Y. Kriteria asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas dan variabel terikat atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model yang paling baik hendaknya berdistribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui apakah variabel bebas Tunjangan Finansial dan variabel terikat Kinerja Karyawan atau keduanya berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara melakukan uji Kolmogorov Smirnov. Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 36 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.45204109 Most Extreme Differences Absolute .095 Positive .095 Negative -.074 Kolmogorov-Smirnov Z .567 Asymp. Sig. 2-tailed .905 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Penelitian, 2010 SPSS 17.00 Menurut Situmorang 2008:62 bahwa, apabila hasil uji Kolmogorov Smirnov yaitu Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari α= 0,05 maka data berdistribusi normal. Sehingga model regresi yang didapat dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal seperti pada Tabel 4.6, karena Asymp. Sig. 2-tailed Uji Kolmogorov Smirnov yaitu sebesar 0,905 lebih besar dari 0,05 0,905 0,05. Selain uji Kolmogorov Smirnov, uji normalitas dapat dilakuka n dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik Normal P-P Plot Of Regression Standardised Residual. Gambar 4.1 : Normal P-Plot Sumber : Hasil Penelitian, 2010 SPSS 17.00 Berdasarkan grafik Normal P – P Plot of Regression Standardized Residual pada Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal, karena data menyebar disekitar garis diagonal. Menurut Situmorang dkk Universitas Sumatera Utara 2008, bahwa apabila data menyebar di sekitar garis diagonal maka regresi memenuhi asumsi normalitas atau berdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mengetahui apakah terjadi atau tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi penelitian ini, analisis yang dilakukan yaitu dengan metode informal. Metode informal dalam pengujian heterokedastisitas yaitu metode scatterplot. Gambar 4.2 : Scatterplot Sumber : Hasil Penelitian, 2010 SPSS 17.00 Berdasarkan grafik scatterplot dalam gambar 4.2 diatas, maka dapat diketahui bahwa model tidak terkena heterokedastisitas karena data penelitian yang berbentuk titik – titik tidak membentuk suatu pola. Menurut Universitas Sumatera Utara Situmorang 2008, bahwa model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Jadi, model regresi linier sederhana yang didapat memenuhi asumsi homokedastisitas atau tidak terkena heterokedastisitas.

D. Pengujian Hipotesis