2.4 Economic Value Added EVA
2.4.1 Pengertian EVA
Menurut Tunggal 2001, dasar teoritis dari konsep Nilai Tambah Ekonomis EVA disajikan dalam kertas akademis yang dipublikasikan antara
tahun 1958 dan 1961 oleh dua ekonom finansial, yaitu Merton H. Miller dan Franco Modigliani antara tahun 1958 dan 1961, yang memenangkan hadiah
Nobel dalam bidang ekonomi. EVA adalah laba yang tertinggal setelah dikurangi dengan biaya modal cost capital yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba
tersebut. EVA merupakan suatu tolok ukur kinerja keuangan yang berbasis nilai. EVA menggambarkan jumlah absolut dari pemegang saham shareholder value
yang diciptakan Created atau dirusak destroyed pada suatu periode tertentu, biasanya setahun. EVA yang positif menunjukkan penciptaan nilai value
creation, sedangkan EVA yang negatif menunjukkan penghancuran nilai value
destruction.
2.4.2 Metode Perhitungan EVA
Komponen EVA terdiri dari laba bersih setelah pajak Net Operating Profit After Tax-
NOPAT, dan biaya modal Cost of Capital - COC. COC merupakan perkalian antara Weighted Cost of CapitalWACC biaya modal rata-rata
tertimbang dengan Invested CapitalIC modal yang diinvestasikan. Dengan demikian, EVA dapat dirumuskan sebagai berikut :
EVA = NOPAT – Cost of Capital
= NOPAT – WACC x Invested Capital.............................................1
Keterangan : EVA
= Economic Value Added
–nilai tambah ekonomi rupiahtahun
NOPAT = Net Operating Profit After Tax
- laba operasi setelah pajak rupiahtahun
WACC = Weighted Cost of Capital
- biaya modal rata-rata tertimbang persentasetahun
Invested Capital = Jumlah modal yang tersedia bagi perusahaan untuk
membiayai usahanya yang terdiri dari hutang dan modal sendiri rupiahtahun
1. Net Operating Profit After Tax
Menurut Tunggal 2001, NOPAT adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan.
2. Weighted Average Cost of Capital
Menurut Tunggal 2001, rata-rata tertimbang biaya modal WACC adalah jumlah biaya dari masing-masing komponen modal, misalnya pinjaman
jangka pendek dan, pinjaman jangka panjang cost of debt serta setoran modal saham cost of equity yang diberikan bobot sesuai dengan proporsinya dalam
struktur modal perusahaan.
3. Invested Capital – IC Modal yang diinvestasikan
Menurut Tunggal 2001, IC adalah jumlah seluruh pinjaman perusahaan di luar pinjaman jangka pendek tanpa bunga non interest bearing liabilities,
seperti hutang dagang, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak, uang muka pelanggan dan sebagainya.
Nilai EVA yang dihasilkan dari perhitungan EVA sangat membantu dalam pertimbangan keputusan manajemen. EVA dapat bernilai positif, negatif dan nol,
maknanya sebagai berikut : 1. EVA 0 positif berarti dapat dikatakan bahwa manajemen dalam
perusahaan tersebut telah mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaannya atau menambah nilai bisnis perusahaan.
2. EVA = 0 berarti secara ekonomis “impas” karena semua laba digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun
pemegang saham. 3. EVA 0 negatif dinamakan ditructing atau destroying value berarti tidak
memberikan nilai tambah kepada perusahaan tersebut karena laba yang tersedia tidak bisa memenuhi harapan.
2.4.3 Tujuan dan Manfaat Penerapan Model EVA
Menurut Abdullah 2003, tujuan dan manfaat penerapan model EVA adalah sebagai berikut :
a. Tujuan penerapan Model EVA Dengan perhitungan EVA diharapkan mendapatkan hasil perhitungan
nilai ekonomis perusahaan yang lebih realistis. Hal ini disebabkan oleh EVA dihitung berdasarkan perhitungan biaya modal cost of capital yang
menggunakan nilai pasar berdasarkan kepentingan kreditur terutama para
pemegang saham dan bukan berdasar nilai buku yang bersifat historis. Perhitungan EVA juga diharapkan dapat mendukung penyajian laporan
keuangan sehingga mempermudah para pengguna laporan keuangan diantaranya investor, kreditur, karyawan, pemerintah, pelanggan dan pihak-
pihak yang berkepentingan lainnya. b. Manfaat Penerapan Model EVA
Manfaat yang diperoleh dari penerapan model EVA didalam suatu perusahaan adalah :
1 Penerapan model EVA sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan dimana fokus penilaian kinerja adalah
penciptaan nilai value creation. 2 Penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan pendekatan EVA
menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan berpikir dan bertindak seperti
halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga
nilai perusahaan dapat dimaksimumkan. 3 EVA mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijakan struktur
modalnya. 4 EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi proyek atau kegiatan yang
memberikan pengembalian yang lebih tinggi dari pada biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang
positif menunjukkan adanya penciptaan nilai dari proyek tersebut dengan demikian sebaiknya diambil, begitu pula sebaliknya.
2.4.4 Keunggulan dan Kelemahan EVA