Struktur Modal Analisis Kinerja Keuangan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)

korelasi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolomogrov Smirnov. Kolomogrov Smirnov digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi secara normal atau tidak. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 atau sebesar 5 persen. Data diolah dengan menggunakan program statistik yaitu Statistic Packages For Social Sciences SPSS Version 11.5.

2.7 Struktur Modal

Menurut Astuti 2002, struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan antara hutang, saham preferen, saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Dalam laporan keuangan neraca sisi kredit, dapat dilihat susunan atau struktur modal yang pada suatu perusahaan. Bagian dari struktur modal ini disebut komponen modal. Jadi, pos-pos yang berada pada sisi kanan neraca yang terdiri berbagai jenis hutang, saham preferen dan ekuitas saham biasa disebut komponen modal. Komponen modal adalah salah satu jenis modal yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan dana. 1. Biaya Hutang, Kd 1-T Karena sumber modal perusahaan biasanya lebih dari satu sumber, maka perhitungan biaya modalnya adalah biaya modal rata-rata tertimbangWACC Weighted Average Cost of Capital. Dalam perhitungan WACC, harus konsisten dalam menggabung berbagai biaya komponen modal. Karena itu dalam WACC dipakai dasar perhitungan sesudah pajak atau after tax basis. Seperti kita ketahui biaya penerbitan saham biasa dan biaya modal komponen laba ditahan adalah after tax basis , jadi biaya hutang juga harus after tax basis. Tingkat bunga pinjaman yang dibayarkan perusahaan ke bank adalah suku bunga nominal yaitu suku bunga sebelum pajak atau Kd yang belum after tax basis. Bila kita lihat pada laporan rugi laba, pembayaran bunga adalah sebelum pajak, sehingga biaya bunga yang dibayar perusahaan karena ada hutang jangka panjang menyebabkan jumlah pajak perusahaan lebih kecil. Jadi suku bunga pinjaman nominal Kd menyebabkan terjadinya penghematan pajak sebesar Kd x T. Perhitungan pajak berasal dari laba yang dikurangi bunga dikali tingkat pajak. Penghematan pajak dari adanya biaya bunga = Kd x T....................................5 Jadi biaya bunga after tax basis = Kd – Kd x T = Kd 1-T.....................................................6 2. Biaya Saham Preferen Kp Biaya komponen saham preferen adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan yang menerbitkan saham preferen untuk memenuhi kebutuhan dana jangka panjang. Saham preferen mempunyai karakteristik adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa. Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian deviden terlebih dahulu. Saham preferen jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan saham biasa. 3. Biaya Komponen Ekuitas KsKe Biaya komponen ekuitas adalah biaya yang timbul karena pemenuhan kebutuhan modal dari menerbitkan saham biasa. Biaya ekuitas ini adalah biaya karena pembayaran dividen, dapat dihitung dengan pendekatan CAMP, dijabarkan pada Persamaan 13. 4. Biaya Komponen Laba Ditahan Kr Salah satu alasan yang menyebabkan perlunya kita memperhitungkan biaya modal atas laba laba yang ditahan yaitu prinsip biaya oportunitas. Biaya komponen laba ditahan adalah tungkat pengembangan yang dikehendaki pemegang saham biasa perusahaan, jadi biaya komponen laba ditahan sama dengan biaya komponen ekuitas atau Kr = Ks.

2.8 Peramalan Forecasting

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Analisis Economic Value Added (EVA) Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Indosat, Tbk

6 60 100

Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bank Mandiri, Tbk

9 92 91

Analisis Economic Value Added (EVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.

15 102 104

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92