Aset Ekuitas Forecasting Komponen Neraca

bernilai Rp32.888.603 menjadi 34.553.308 juta di tahun 2011. Prediksi nilai pendapatan lainnya naik sebesar Rp239.896 juta 4,33 persen dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2010 bernilai Rp5.544.533 juta menjadi Rp5.784.429 di tahun 2011. Demikian juga pada jumlah beban, jumlah beban naik sebesar Rp 979.202 6,08 persen yaitu Rp16.113.692 juta menjadi Rp17.092.894 juta di tahun 2011. Forecasting laba sebelum pajak juga mengalami kenaikan sebesar Rp 655.942 juta 4,40 persen yaitu pada tahun 2010 Rp14.908.230 menjadi Rp15.564.172 di tahun 2011. Peningkatan Laba tersebut berpeluang meningkatkan nilai EVA, artinya kinerja keuangan perusahaan semakin baik lagi. Hasil forecasting komponen rugi laba untuk tahun 2011 dapat diringkas ke dalam satu grafik yang sama seperti berikut ini. Gambar 8. Grafik Forecasting Komponen Laba Rugi

4.5.2 Forecasting Komponen Neraca

1. Aset

Pola data yang dihasilkan dengan menggunakan fasilitas Time series out pada data aset menunjukkan bahwa data semakin naik ke kanan atas, yang menunjukkan data tidak stasioner. Sehingga tepat untuk menggunakan metode double exponential smoothing untuk meramalkan nilai aset di tahun berikutnya. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode double exponential smoothing dengan menggunakan α=0,2 dan β=0,2, dihasilkan bahwa hasil forecasting sebesar Rp 448.663.429 juta. 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Laba Sblm Pajak 5.906.721 7.780.074 8.822.012 9.891.228 14.908.230 15.564.172 Jumlah Beban 7.665.646 9.019.611 10.996.546 11.959.515 16.113.692 17.092.894 Pendapatan Lainnya 1.509.050 1.821.701 2.535.236 3.269.594 5.544.533 5.784.429 Pendapatan Bunga Bersih 13.789.355 16.696.572 19.651.054 23.049.495 32.888.603 34.553.308 - 10.000.000 20.000.000 30.000.000 40.000.000 50.000.000 60.000.000 70.000.000 80.000.000 Forecasting Komponen Laba Rugi Untuk menguji tingkat errornya, nilai t hitung yang dihasilkan sangat kecil atau lebih kecil dari t tabel yang bernilai sebesar 2,776, dan Ljung Box Q pada lag 10 dari 2 tabel 11,143, hal ini menunjukkan forecasting dengan metode ini dengan kriteria α=0,2 dan β=0,2 dapat digunakan untuk untuk memprediksi rata- rata aset dimasa mendatang. Untuk mengetahui forecast dengan menggunakan α=0,2 dan β=0,2 mempunyai kesalahan prediksi minimal maka dicoba dengan menggunakan besaran α=0,4 dan β=0,3. Hasil tingkat akurasi yang dihasilkan sebagai berikut: Tingkat akurasi menggunakan α=0,2 dan β=0,2 baik karena angka MAPE, MAD dan MSD yang dihasilkannya lebih kecil. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prediksi aset tahun 2011 sebaiknya menggunakan angka Rp 448.663.429 juta. Tabel forecasting Aset dapat dilihat pada Lampiran 15, dan grafik forecasting aset untuk tahun 2011 dapat dilihat seperti berikut: Gambar 9.Grafik Forecasting Aset

2. Ekuitas

Pola data yang dihasilkan dengan menggunakan fasilitas Time series out pada data ekuitas menunjukkan bahwa data semakin naik ke kanan atas, yang menunjukkan data tidak stasioner. Sehingga tepat untuk menggunakan metode Alpha lev el 0,4 Gamma trend 0,3 Smoothing Constants MAPE 5,58011E+ 00 MAD 1,42690E+ 07 MSD 2,95559E+ 14 Accuracy Measures Alpha lev el 0,2 Gamma tr end 0,2 Smoothing Constants MAPE 5,12319E+ 00 MAD 1,30342E+ 07 MSD 2,24837E+ 14 Accur acy Measur es 6 5 4 3 2 1 500000000 400000000 300000000 200000000 100000000 I ndex A se t Alpha lev el 0,2 Gamma tr end 0,2 Smooth in g Con stan ts MAPE 5,12319E+ 00 MAD 1,30342E+ 07 MSD 2,24837E+ 14 Accu r acy Measur es Actual Fits For ecasts 95,0 PI Var iable Double Exp. Smoothing dengan = 0 ,2 dan = 0 ,2 Double Exponential Method double exponential smoothing untuk meramalkan nilai ekuitas di tahun berikutnya. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode double exponential smoothing dengan menggunakan α=0,2 dan β=0,2, hasil forecasting sebesar Rp 38.714.550 juta. Untuk menguji tingkat errornya, nilai t hitung yang dihasilkan sangat kecil atau lebih kecil dari t tabel yang bernilai sebesar 2,776, dan Ljung Box Q pada lag 10dari 2 tabel 11,143, hal ini menunjukkan forecasting dengan metode ini dengan kriteria α=0,2 dan β=0,2 dapat digunakan untuk untuk memprediksi rata- rata ekuitas dimasa mendatang. Untuk mengetahui forecast dengan menggunakan α=0,2 dan β=0,2 mempunyai kesalahan prediksi minimal maka dicoba dengan menggunakan besaran α=0,4 dan β=0,3. Hasil tingkat akurasi yang dihasilkan sebagai berikut : Tingkat akurasi menggunakan α=0,2 dan β=0,2 baik karena angka MAPE, MAD dan MSD yang dihasilkannya lebih kecil. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prediksi ekuitas tahun 2011 sebaiknya menggunakan angka Rp 38.714.550 juta. Tabel forecasting ekuitas dapat dilihat pada Lampiran 15., dan grafik forecasting ekuitas dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 10. Grafik Forecasting Ekuitas Alpha lev el 0,4 Gamma tr end 0,3 Smoothing Constants MAPE 9,14920E+ 00 MAD 2,27014E+ 06 MSD 6,52073E+ 12 Accur acy Measur es Alpha lev el 0,2 Gamma tr end 0,2 Smoothing Constants MAPE 8,36258E+ 00 MAD 2,05461E+ 06 MSD 4,96015E+ 12 Accur acy Measur es 6 5 4 3 2 1 45000000 40000000 35000000 30000000 25000000 20000000 15000000 I ndex Ek u it a s Alpha lev el 0,2 Gamma tr end 0,2 Smoothing Constants MAPE 8,36258E+ 00 MAD 2,05461E+ 06 MSD 4,96015E+ 12 Accur acy Measur es Actual Fits For ecasts 95,0 PI Var iable Double Exp. Smoothing = 0 ,2 dan = 0 ,2 Double Exponential Method

3. Kewajiban

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 84 90

Pengaruh Economic Value Added ( EVA), Market Value Added (MVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

4 65 80

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP MARKET VALUE ADDED (MVA) PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA

2 79 15

Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia

0 34 88

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Analisis Economic Value Added (EVA) Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Indosat, Tbk

6 60 100

Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Bank Mandiri, Tbk

9 92 91

Analisis Economic Value Added (EVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.

15 102 104

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia 2012-2014

6 87 92