II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis Kinerja Keuangan
Analisis kinerja keuangan adalah analisis keuangan yang pada dasarnya dilakukan untuk melakukan evaluasi kinerja di masa lalu, dengan
melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi yang
kinerjanya akan berlanjut Lesmana dan Sutarjo, 2003. Menurut Sugiwaryo dan Winarni 2005, penilaian kinerja perusahaan merupakan
suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil penilaian kinerja tersebut ukuran keberhasilan perusahaan dapat diketahui sehingga
hasil penilaian tersebut dapat digunakan sebagai pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya.
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain
serta untuk menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Bagi investor informasi mengenai kinerja perusahaan dapat
digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu
pengukuran juga dilakukan untuk memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau masyarakat secara umum bahwa perusahaan
memiliki kreditibilitas yang baik. Analisis kinerja keungan yang biasa dilakukan adalah menggunakan
analisis rasio keuangan. Analisis kinerja yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah analisis rasio berupa ROA, ROE, EPS serta metode
EVA dan MVA.
2.2. Laporan Keuangan
Menurut Munawir 2007, laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua
daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Menurut Weston dan Copeland 1995,
laporan keuangan melaporkan prestasi-prestasi historis dari suatu
perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan.
Laporan tahunan merupakan dokumen yang member informasi kepada pemegang saham dan diaudit sesuai dengan dengan prinsip-prinsip akutansi
yang diterima umum. Laporan keuangan dasar mencakup laporan laba rugi, neraca, dan
laporan arus kas Keown et al , 2001. Dalam menganalisis kinerja keuangan menurut EVA dan MVA serta rasio keuangan, maka laporan
keuangan yang diperlukan adalah laporan laba rugi dan laporan neraca Tunggal, 2001.
1. Laporan Laba Rugi
Menurut Keown et al 2001, laporan laba rugi merupakan ringkasan dari 4 jenis kegiatan yaitu :
a. Menjual produk dan jasa
b. Bahan produksi atau untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual
c. Beban yang timbul dalam memasarkan dan mendistribusikan produk
atau jasa pada konsumen, serta yang berkaitan dengan beban administratif operasional
d. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis
Laporan laba rugi, mengukur jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu Keown et al , 2004.
2. Neraca
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Jadi tujuan
neraca adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku
ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut Balanced Sheet Munawir,
2007. Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain adalah posisi
sumber kekayaan perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan perusahaan tersebut dalam suatu periode
akuntansi triwulan, kwartal, atau tahunan. Dalam neraca terdapat komponen aktiva mewakili seluruh sumber daya yang dimiliki
perusahaan, sementara kewajiban dan ekuitas pemegang saham menunjukkan bagaimana seluruh sumber daya perusahaan itu didanai.
Aktiva terdapat disebelah kiri neraca, sedangkan kewajiban dan ekuitas terdapat di sisi sebelah kanan. Aktiva dalam neraca terdiri atas tiga
kategori Keown et al, 2004 : 1.
Aktiva lancar Current assets – terdiri atas kas, surat berharga yang mudah dijual, piutang dagang, persediaan serta beban dibayar
dimuka 2.
Aktiva tetep atau jangka panjang Fixed atau long-term assets – terdiri atas peralatan, bangunan serta tanah
3. Aktiva lain Others assets – aktiva yang tidak termasuk dalam
aktiva lancar maupun aktiva tetap perusahan, seperti hak paten, investasi jangka panjang dalam surat berharga, dan goodwiil.
Menurut Keown et al 2004, sisi sebelah kanan dari neraca terdapat kewajiban dan ekuitas pemegang saham yang menunjukan bagaimana
perusahaan membiayai aktiva-aktivanya. Pembiayaan datang dari dua sumber utama: utang kewajiban-kewajiban dan ekuitas. Utang adalah uang
yang telah dipinjam dan harus dibayar kembali pada tanggal yang telah ditentukan. Ekuitas, di sisi lain, menunjukan investasi pemegang saham
dalam perusahaan.
2.3. Rasio Keuangan