Walupun ekuitas mengalami peningkatan, namun peningkatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE.
Sedangkan di tahun 2009 nilai ROE adalah 18,552 persen. Nilai ini mengalami penurunan dibanding tahun 2008 sebesar 10,461
persen. Penurunan pada nilai ROE disebabkan karena penurunan laba bersih serta peningkatan jumlah ekuitas. Laba bersih tahun 2009
adalah 707.487 juta Rupiah. Nilai ini menurun sebesar 220.068 juta Rupiah dibanding tahun 2008. Penurunan laba bersih disebabkan
karena menurunnya jumlah penjualan. Pada tahun 2008 jumlah penjualan perusahaan adalah 3.846.154 juta Rupiah, kemudian pada
tahun 2009 penjulan menjadi 3.199.687 juta Rupiah. Selain peningkatan pada laba bersih, komponen ekuitas juga mengalami
peningkatan. Peningkatan ekuitas dibanding tahun sebelumnya adalah sebesar 616.406 juta Rupiah, sehingga pada tahun 2009 nilai
ekuitas adalah sebesar 3.813.465 juta Rupiah. Penurunan pada komponen laba bersih diikuti oleh peningkatan pada ekuitas
menyebabkan nilai ROE turun. Rata-rata nilai ROE dari tahun 2005 hingga 2009 adalah 21,21 persen. Nilai ini berada lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata nilai SBI dari tahun 2005 hingga 2009 yaitu 9,074 persen. Sehingga, kinerja ROE dari tahun 2005
hingga 2009 termasuk kategori baik
3. Earning Per Shares EPS
EPS adalah suatu rasio yang mengukur tingkat keuntungan laba per lembar saham biasa yang dapat dihasilkan perusahaan bagi
pemegang saham. EPS merupakan perbandingan antara laba bersih perusahaan terhadap jumlah saham. Kondisi ini menggambarkan
keuntungan per lembar saham yang dimiliki pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, maka menunjukkan kinerja perusahaan
yang semakin baik karena dapat menciptakan laba per lembar saham bagi investor yang tinggi. Nilai EPS dari tahun 2005 ke 2006
cenderung meningkat. Adapun nilai EPS yang diperoleh periode 2005-2009 dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 7. Grafik Hasil EPS Lonsum Periode 2005-2009 Berdasarkan Gambar 7 diketahui bahwa nilai EPS dari tahun
2005 ke 2006 mengalami penurunan, kemudian dari 2006 sampai 2008 terus mengalami peningkatan dan sampai puncaknya pada
tahun 2008. Kemudian pada tahun 2008 menuju tahun 2009 nilai EPS kembali turun. Nilai EPS terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu
sebesar Rp. 216 juta, sedangkan nilai EPS tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu Rp.682 juta.
Pada tahun 2005 nilai EPS adalah Rp. 261 juta. Kemudian pada tahun 2006 nilai EPS mengalami penurunan menjadi Rp.
222juta. Hal ini berarti perusahaan mengalami penurunan kinerja dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang sahamnya.
Penurunan EPS disebabkan karena menurunnya laba bersih dari 355.724 juta Rupiah pada tahun 2005 menjadi 303.105 juta Rupiah
pada tahun 2006. Penurunan laba bersih ini sangat dipengaruhi oleh beban pajak penghasilan. Jika dilihat dari laba sebelum beban pajak
penghasilan, laba sebelum beban pajak penghasilan pada tahun 2006 lebih tinggi dibanding laba sebelum penghasilan pada tahun 2005
yaitu 429.962 juta Rupiah 2006 dan 373.942 juta Rupiah 2005. Kemudian setelah laba sebelum beban pajak penghasilan dikurangi
dengan beban pajak penghasilan, maka terjadi perubahan yang sangat signifikan. Hal ini karena beban pajak penghasilan meningkat
sebesar 108.639 juta Rupiah atau 596,33 persen, dimana pada tahun 2005 beban pajak penghasilan sebesar 18.218 juta Rupiah,
sedangkan pada tahun 2006 sebesar 126.857 juta Rupiah. Oleh karena itu, maka laba bersih yang dihasilkan pada tahun 2006
menjadi lebih rendah dibanding tahun 2005. Pada tahun 2007 nilai EPS adalah Rp. 413 juta. Nilai ini
mengalami peningkatan sebesar Rp. 191 juta dibandingkan dengn tahun sebelumnya. Peningkatan disebabkan karena meningkatnya
laba bersih sebesar 260.929 juta Rupiah, sehingga pada tahun 2007 jumlah laba bersihnya adalah 564.034 juta Rupiah. Meningkatnya
laba besih disebabkan karena meningkatnya laba sebelum beban pajak penjualan. Walaupun pos beban pokok penjualan, beban usaha,
dan beban lain-lain mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut tidak berpengaruh terhadap penurunan laba bersih.
Peningkatan penjualan merupakan kompenen yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan laba bersih.
Pada tahun 2008 nilai EPS adalah Rp. 682 juta. Nilai ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar
Rp. 269 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pada laba bersih. Laba bersih tahun 2008 adalah 927.555 juta Rupiah. Nilai
tersebut meningkat 363.521 juta Rupiah. Meningkatnya laba bersih pada tahun ini disebabkan oleh meningkatnya penjualan serta adanya
manfaat lain-lain sebesar 12.300 juta Rupiah. Adanya penghasilan atau manfaat lain-lain disebabkan karena meningkatnya laba kurs
bersih dan penghasilan bunga serta laba bunga pun menurun. Pada tahun 2009 nilai EPS adalah Rp. 525 juta. Nilai ini
mengalami penurunan dari tahun 2008 sebesar Rp. 157 juta. Penurunan disebabkan karena menurunnya laba bersih. Laba bersih
tahun 2009 adalah 707.487 juta Rupiah. Nilai ini menurun sebesar 220.068 juta Rupiah dibanding tahun 2008. Penurunan laba bersih
disebabkan karena menurunnya jumlah penjualan sebesar 16,81 persen. Pada tahun 2008 jumlah penjualan adalah 3.846.154 juta
Rupiah, kemudian pada tahun 2009 penjulan menjadi 3.199.687 juta Rupiah. Selain itu terjadi peningkatan beban lain-lain sebesar 185,46
persen.
4.2.2. Economic Value Added