Pedoman Penulisan Skripsi Sistematika Penulisan

14

BAB II KAJIAN TEORI

A. Buruh

Menurut Marx dan Engels, manusia memperoleh harkat kemanusiaannya melalui bekerja. Lewat pekerjaan tersebut terbentuklah suatu karya yang membangun realitas sosial. Kekaryaannya diperoleh dengan menjual jasa, bahkan dalam sistem kapitalis pekerja dituntut bekerja dari yang ia perlukan sehingga menimbulkan surplus value. Kekuasaan pekerjaburuh hanya terdapat pada proses atau metode produksi, sedangkan modal dan alat-alat produksi dikuasai oleh pengusaha. 1 Pekerjaburuh merupakan orang yang bekerja dan terikat pada proses ketenagakerjaan dalam proses produksi di sebuah industri atau perusahaan dengan menerima upah atas kerja yang dilakukannya. Dalam pekerjaannya, buruh terikat pada pengusaha yang memberikan upah atas kerja yang telah dilakukannya. Menurut Trimurti, buruh adalah orang yang bekerja pada orang atau golongan lain, mendapat upah, tetapi tidak mempunyai hak atas alat produksi dan produksinya. 2 Berkaitan dengan pemaparan tersebut, buruh menurut hemat Wahyudi adalah sebagai berikut: 3 “Dengan demikian pengertian buruh meliputi tenaga kerja tetap, yaitu tenaga di bidang-bidang administatif, prosessing di lapangan, transport dan lain-lainnya. Termasuk didalamnya buruh harian tetap, buruh tidak tetap, buruh harian lepas, buruh borongan serta maro Perjanjian membagi dua 1 Tony J. Watson, Sociology of Work Industry. London: Routledge, 1997 h. 69-71. 2 Trimukti, Sk. Perjuangan Buruh. Jakarta: Widjaya, 1951 h. 10. 3 Sarjana Sigit Wahyudi, Ketika Sarbupri Mengguncang Pabrik Karung Delangu 1948, Sebuah Studi Awal dari Pemberontakan PKI Madiun. Semarang: CV Aini dan Bendera, 2001 h. 31. hasil tanah antara penggarap dan pemilik tanah pd masyarakat Jawa dan Sunda. ” Sedangkan pengertian buruh menurut undang-undang RI Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan pasal 1 3 adalah setiap orang yang bekerja dan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. 4 Para pekerja di perusahaan pada mulanya digolongkan dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah pekerja operasional atau kadang-kadang disebut pekerja kasar. Mereka pada umumnya bekerja dengan mesin-mesin sehingga pakaiannya cepat kotor. Supaya tidak cepat kotor, pakaian pekerja kasar tersebut biasanya diberi warna biru dan kemudian dinamakan blue-collar workers atau pekerja kerah biru. Di negara Barat mereka juga disebut labourers dan di Indonesia sering disebut buruh. 5 Kelompok kedua adalah pekerja yang melakukan kegiatan di kantor. Mereka biasanya memakai baju kerah putih atau white collar. Karena sifat pekerjaannya, pakaian putih tersebut tidak cepat kotor. Mereka kadang-kadang disebut employees atau karyawan. Istilah yang lebih tepat untuk semua adalah pekerja atau workers, mencakup pekerja kerah putih dan pekerja kerah biru di perusahaan serta pekerja mandiri dan pekerja keluarga. Pengertian pekerja lebih luas daripada buruh, dan penggunaan istilah pekerja lebih tepat daripada buruh. 6 Apapun istilah yang digunakan untuk penyebutan bagi para buruhpekerja, mereka tetaplah pihak yang di upah oleh pihak pengusaha dan tidak memiliki hak 4 ILO, Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia; Major Labour Laws of Indonesia. Jakarta: Kantor Perburuhan Internasional, 2004. h. 7. 5 Payaman J. Simanjuntak, Undang-undang yang Baru Tentang Serikat PekerjaSeikat Buruh; Buku Panduan The New Law on Trade unions; A Guide. Jakarta: Kantor Perburuhan Internasional, 2002. h. 9. 6 Payaman J. Simanjuntak, Undang-undang yang Baru Tentang Serikat PekerjaSeikat Buruh; Buku Panduan The New Law on Trade unions; A Guide. h. 9. atas alat-alat produksi di perusahaan terkait dan berada di posisi rentan sehingga membutuhkan perlindungan. Kemudian, dari uraian-uraian diatas dalam hubungannya dengan penelitian ini dapat dirumuskan bahwa buruhpekerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah setiap orang yang bekerja pada PT. Gloria Satya Kencana. Baik yang termasuk ke dalam bagian manajemen pabrik maupun yang masuk ke dalam golongan produksi atau pekerja kasar yang juga disebut sebagai blue-collar workers. Dalam praktiknya, pekerjaburuh yang dapat menjadi anggota serikat pekerja hanyalah pekerjaburuh yang berada di bagian produksi, karena pekerjaburuh yang termasuk ke dalam manajemen pabrik dianggap sebagai bagian dari pihak pengusaha atau pemilik pabrik.

B. Hak Buruh

Hak buruh menurut ICDHRE Islamic Center for Democracy and Human Rights Empowerment adalah suatu kehendak atau kepentingan yang dilindungi oleh aturan-aturan tata tertib hukum atau peraturan perundangan yang berlaku. Secara umum dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Bab X Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejahteraan. Tentang Ketenagakerjaan, hak buruh jika dikaitkan dengan hubungan kerja, maka hak buruh yang harus ada adalah hak kebebasan berserikat, berkumpul dan mengemukakan pendapat, hak atas upah, istirahat, jaminan keselamatan, dan kesehatan kerja. Kemudian hak-hak buruh tersebut dirangkum oleh ICDHRE Islamic Center for Democracy and Human Rights Empowerment menjadi beberapa kategori antara lain sebagai berikut: 7 7 www.ngo.or.idicdhrebukusakuburuh.html diakses pada 13 Maret 2016 Pada pukul 12.12 WIB.