Kristalisasi Budidaya tebu (Saccharum officinarum L.) lahan kering di PG Madukismo PT Madubaru Yogyakarta dengan aspek khusus pemupukan beberapa kategori tanaman tebu lahan kering

Pemupukan diaplikasikan dua kali dengan tujuan agar pelaksanaan pemupukan dapat efisien, tanaman dapat menyerap pupuk yang diaplikasikan sesuai kebutuhannya dan tidak hilang terbawa air tercuci. Setiap pupuk yang akan diaplikasikan di kebun PG Madukismo ditampung dan disimpan terlebih dahulu di gudang pemupukan. Pupuk yang masuk dan keluar gudang didata dan direkapitulasi oleh pihak pabrik gula. Penggunaan pupuk dimulai dengan pengambilan pupuk dari gudang hingga dibawa dan diaplikasikan ke kebun. Pengambilan pupuk ke gudang harus disertai surat dan bon barang keluar. Pihak yang bertanggung jawab terhadap pengambilan pupuk dari gudang pupuk yaitu SKW Sinder Kebun Wilayah dan mandor. Pupuk dapat diakses dengan sistem kredit dengan KPTR Koperasi Petani Tebu Rakyat dengan cara petani mengajukan surat melalui mandor dan diajukan ke KPTR untuk ditandatangani. Hasil wawancara terhadap petani mengenai realisasi pemupukan pada kebun tebunya ditunjukkan pada Tabel 12. Tabel 12. Realisasi Pemupukan Tebu pada Kebun Contoh di Kabupaten Magelang dan Temanggung Sumber : Hasil Wawancara Lapangan Maret, 2012 Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada 10 orang petani, seluruh petani yang diwawancarai berpedoman dan mengacu kepada dosis yang telah direkomendasikan oleh P3GI dan disepakati oleh PG dan petani. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dosis yang telah direkomendasikan oleh P3GI kepada PG Madukismo adalah 5 kuha ZA, 5 kuha Phonska dan 11 kuha madros Nama Petani Kebun Kategori Tanaman Luas Lahan ha Pupuk Aplikasi Produktvitas kuha ZA kuha Phonska kuha Madros kuha KABUPATEN TEMANGGUNG Slamet Tembarak B PC 1.69 5.03 5.03 11.24 513 Sodik Sikendal PC 2.41 5.18 5.18 11.20 693 Slamet Tembarak A PC 1.6 5.00 5.00 11.25 696 Suramin Lembah Madu RC I 2.15 5.11 5.11 - 560 Slamet D. Kedunguling RC I 0.6 5.00 5.00 - 659 Rata-rata 624.2 KABUPATEN MAGELANG Mandar Gandek RC I 1.19 5.04 5.04 - 700 Mujiyono Kledokan RC I 1.73 5.20 5.20 - 598 Subandi Bromo RC I 2.69 5.01 5.01 - 675 Moh Bakir Salam RC I 2.13 5.16 5.16 - 569 Asrofi Gaten RC I 2.96 5.07 5.07 - 650 Rata-rata 638.4 untuk tanaman pertama serta 5 kuha ZA dan 5 kuha Phonska untuk tanaman keprasan. Namun dapat dilihat pada Tabel 12 bahwa jika dihitung berdasarkan kemasan pupuk yang digunakan yaitu 50 kg per karung, maka tidak semua pupuk diaplikasikan sesuai dengan dosis yang direkomendasikan. Dosis rekomendasi tersebut hanya acuan atau patokan saja, karena pada dasarnya aplikasi pupuk juga disesuaikan dengan luas lahan dan kemasan pupuk yang ada. Kondisi Umum Kebun Contoh a. Kondisi umum kebun Salam dan kebun Kledokan Kebun Salam merupakan salah satu kebun PG Madukismo yang ditanami tebu varietas PS 862 dengan jenis tanaman RC I. Kebun Salam terletak di Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Kebun Salam merupakan kebun lahan tegalan dengan jenis tanah ringan, drainse lancar tetapi dalam kegiatan pengairannya hanya mengandalkan hujan tadah hujan. Hal ini menjadi masalah bagi kebun Salam karena pada saat awal penanaman lahan harus menunggu datangnya hujan sehingga pertumbuhan pada masa awal sedikit terganggu. Kebun Kledokan adalah salah satu kebun PG Madukismo yang ditanami varietas PS 862 dengan jenis tanaman RC I. Kebun Kledokan terletak di Desa Bondowoso, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Kebun Kledokan adalah kebun tegalan yang memiliki jenis tanah ringan, berpengairan lancar dan tersedia pompa, serta drainase lancar. Pengairan di kebun ini selain dari air hujan juga berasal dari tiga buah sumur pantek yang dibuat oleh petani sehingga air selalu tersedia bagi tanaman tebu disaat membutuhkan. b. Kondisi umum kebun Tembarak B dan kebun kebun Sikendal Kebun Tembarak B adalah salah satu kebun PG Madukismo yang ditanami tebu varietas PS 862 dengan jenis tanaman PC. Kebun Tembarak terletak di Desa Tembarak, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Kebun Tembarak merupakan kebun lahan tegalan dengan jenis tanah ringan, drainse lancar tetapi dalam kegiatan pengairannya hanya mengandalkan hujan tadah hujan. Hal ini menjadi masalah bagi kebun salam karena pada saat awal penanaman lahan harus menunggu datangnya air hujan sehingga pertumbuhan pada masa awal sedikit terganggu. Selain masalah tersebut, terdapat beberapa