Menurut Perloff 2008, salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang itu sendiri. Apabila terjadi penurunan harga riil minyak sawit
domestik akan menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan minyak sawit domestik. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penurunan harga riil minyak sawit
domestik sebesar 13.42 persen hanya menyebabkan peningkatan permintaan miyak sawit domestik sebesar 0.77 persen. Hal ini sesuai dengan teori ekonomi
dan hasil estimasi pada Bab 5 yang menunjukkan bahwa perubahan permintaan minyak sawit domestik akan relatif kecil apabila dilakukan simulasi.
6.1.3. Penurunan Suku Bunga Bank Indonesia dan Peningkatan Penawaran Minyak Sawit Domestik
Tabel 18 menunjukkan bahwa penurunan suku bunga Bank Indonesia BI riil sebesar 20 persen dan peningkatan penawaran minyak sawit domestik sebesar
10 persen yang merupakan bahan baku dalam industri fatty acid memberikan peningkatan terhadap produksi produk turunan minyak sawit di Indonesia yaitu
fatty acid sebesar 4.78 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya
penurunan tingkat suka bunga maka dapat meningkatkan investasi pada industri fatty acid
. Meningkatnya investasi pada industri fatty acid dapat meningkatkan kapasitas produksi pada industri fatty acid dengan cara peningkatan teknologi
yang digunakan dan penambahan jumlah industri fatty acid serta didukung oleh ketersediaan bahan baku yaitu minyak sawit. Menurut Perloff 2008, beberapa
faktor yang mempengaruhi produksi adalah harga barang itu sendiri dan harga bahan baku yang dibutuhkan dalam industri. Apabila terjadi peningkatan harga riil
fatty acid domestik dan penurunan harga riil minyak sawit domestik akan
menyebabkan terjadinya peningkatan produksi fatty acid domestik. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penurunan harga riil fatty acid domestik sebesar 20.36
persen dan penurunan harga riil minyak sawit domestik sebesar 23.43 persen menyebabkan peningkatan produksi fatty acid domestik sebesar 4.78 persen.
Penurunan harga riil fatty acid domestik ini sebenarnya tidak sesuai dengan teori ekonomi dan hasil estimasi pada Bab 5 namun produksi fatty acid domestik juga
dipengaruhi beberapa variabel lain salah satunya yaitu tingkat teknologi berpengaruh secara nyata. Tingkat teknologi sangat berpengaruh terhadap
kapasitas produksi pada industri fatty acid. Meningkatnya teknologi yang digunakan sejalan dengan meningkatnya investasi dalam industri fatty acid
sebagai akibat dari penurunan tingkat suku bunga, sehingga dapat dikatakan hasil simulasi sesuai dengan hasil estimasi pada Bab 5 dan teori ekonomi.
Penurunan harga riil fatty acid domestik secara teori akan berpengaruh juga terhadap penawaran dan permintaan fatty acid domestik Perloff, 2008. Pada
simulasi ini penurunan harga riil fatty acid domestik sebesar 20.36 persen berdampak pada peningkatan permintaan fatty acid domestik sebesar 11.76 persen
dan peningkatan penawaran fatty acid domestik sebesar 20.25 persen. Peningkatan penawaran fatty acid domestik ini sebenarnya tidak sesuai dengan
teori ekonomi dan hasil estimasi pada Bab 5 yang menunjukkan bahwa penawaran fatty acid
domestik mempengaruhi harga riil fatty acid domestik secara negatif namun dengan adanya penurunan tingkat suku bunga akan meningkatkan
investasi pada industri fatty acid yang dapat meningkatkan penggunaan teknologi dalam meningkatkan kapasitas produksi fatty acid sehingga penawaran fatty acid
akan meningkat, hal ini mengindikasikan hasil simulasi sesuai dengan hasil estimasi pada Bab 5 dan teori ekonomi.
Permintaan minyak sawit domestik dipengaruhi oleh harga riil minyak sawit domestik Perloff, 2008. Pada simulasi ini penurunan harga riil minyak
sawit domestik sebesar 23.43 persen berdampak pada penurunan permintaan minyak sawit domestik sebesar 4.24 persen. Penurunan permintaan minyak sawit
domestik ini sebenarnya tidak sesuai dengan teori ekonomi dan hasil estimasi pada Bab 5 yang menunjukkan bahwa harga riil minyak sawit domestik
mempengaruhi permintaan minyak sawit domestik secara negatif namun permintaan minyak sawit domestik juga dipengaruhi beberapa variabel lain salah
satunya yaitu harga riil fatty acid domestik dan variabel lain diluar model yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap permintaan minyak sawit domestik,
sehingga dapat dikatakan hasil simulasi sesuai dengan hasil estimasi pada Bab 5 dan teori ekonomi.
VII. SIMPULAN DAN SARAN