perubahan teknologi. Kebijakan ekonomi yang dinilai paling ideal, karena mampu meningkatkan total surplus produsen domestik, total surplus konsumen domestik
dan total surplus devisa, baik dalam pasar terkendali maupun yang bebas adalah kebijakan penurunan tingkat bunga sebesar tiga persen dari tingkat bunga
tertinggi, kebijakan peningkatan harga pupuk sebesar lima puluh persen dari harga pupuk rata-rata dan kebijakan peningkatan pendapatan nasional.
2.8. Kebaruan Penelitian
Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dibandingkan dengan penelitian Suharyono 1996, dan Novindra 2011. Penelitian Novindra 2011,
yaitu dampak kebijakan domestik dan perubahan faktor eksternal terhadap kesejahteraan produsen dan konsumen minyak sawit di Indonesia. Persamaan
dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan model ekonometrika persamaan simultan diduga dengan Two Stages Laeast Square 2SLS.
Perbedaan penelitian Novindra 2011 dengan penelitian ini adalah pada tujuan dari penelitian ini. Penelitian Novindra 2011 memiliki tujuan untuk
melihat dampak kebijakan domestik dan perubahan faktor eksternal terhadap kesejahteraan produsen dan konsumen minyak sawit di Indonesia, sedangkan
penelitian ini untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi produksi produk turunan kelapa sawit yaitu fatty acid di Indonesia dan melihat dampak kebijakan
suku bunga serta perubahan faktor eksternal peningkatan penawaran bahan baku terhadap produksi produk turunan kelapa sawit.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Suharyono 1996 adalah pada perumusan model berupa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi produk
turunan kelapa sawit. Perbedaannya dengan penelitian Suharyono 2008 adalah
pada model ekonometrika yang digunakan, pada penelitian Suharyono 2008, menggunakan model ekonometrika persamaan simultan yang diduga dengan
metode pangkat dua terkecil tiga tahap Linier Three Stages Least Square LTSLS. Sedangkan penelitian ini menggunakan model ekonometrika persamaan
simultan diduga dengan Two Stages Laeast Square 2SLS. Selain itu ruang lingkup dan komoditas yang diteliti dalam penelitian ini juga berbeda, pada
penelitian Suharyono 1996, ikut melihat dampak kebijakan ekonomi terhadap kelapa sawit dan produk turunannya, kemudian komoditas yang diteliti adalah
minyak sawit, minyak goreng sawit, margarin, dan sabun sedangkan pada penelitian ini lebih kepada industri hilir kelapa sawit yaitu fatty acid untuk melihat
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi produk turunan kelapa sawit tersebut. Dampak kebijakan yang dilihat adalah peningkatan suku bunga uang dan
peningkatan penawaran bahan baku.
III. KERANGKA TEORI 3.1.