Permintaan Minyak Sawit Kasar oleh Industri Fatty Acid dan

barang tersebut yang ditawarkan Sukirno, 2002. Dalam melengkapi analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, selanjutnya perlu juga diteliti peranan faktor-faktor lainnya dalam mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Dolan 1974, mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu komoditas, yaitu harga komoditas itu sendiri, harga komoditas lain sebagai kompetisi atau komplementernya, biaya faktor produksi, biaya perusahaan, tujuan perusahaan, tingkat teknologi, pajak, subsidi, harapan harga dan keadaan alam.

3.2. Permintaan Minyak Sawit Kasar oleh Industri Fatty Acid dan

Permintaan Fatty Acid oleh Industri Sabun Sebagai bahan baku untuk industri fatty acid, permintaan terhadap minyak sawit kasar dapat diturunkan melalui fungsi permintaan turunan derived demand , yaitu melalui fungsi keuntungan. Secara rasional, produsen akan berproduksi pada tingkat dimana keuntungan yang diperolehnya dalam keadaan maksimum Debertin, 1986; Henderson dan Quant, 1980; Beattie dan Taylor, 1985. Dalam kondisi ini input yang digunakan berada dalam jumlah yang optimal. Bila Π adalah profit, P adalah harga output Y dan r i adalah harga input X i , maka persamaan profit dapat dituliskan sebagai berikut : Π = P.Y − Σ r i . X i ………………………………………...…………...3.3 dengan menurunkan fungsi di atas terhadap masing-masing input maka diperoleh: δΠ δX i = P . δY δX i − r i = o .......……...…………………........…..3.4 atau P.PM i = r i …………………………………………………………….…..3.5 dimana PM i adalah produk marjinal dan P.PM i adalah nilai dari produk marjinal dari input i. Pada persamaan di atas, penggunaan input yang optimal dicirikan oleh kondisi dimana nilai produk marjinal dari masing-masing input P.PM i sama dengan harga input yang bersangkutan. Implikasi dari kondisi ini adalah permintaan suatu input oleh industri sangat dipengaruhi oleh harga input yang bersangkutan r, harga output P dan teknologi produksi PM i . Disamping itu, permintaan suatu input dapat pula dipengaruhi oleh harga input substitusi dan faktor lain yang dapat mendistorsi pasar. Pada industri fatty acid, permintaan terhadap minyak sawit kasar selain dipengaruhi oleh harga minyak sawit kasar, juga dipengaruhi oleh harga fatty acid , dan tingkat bunga. Dalam model ekonomi, permintaan input tersebut dituliskan sebagai berikut : D t = f Pc t , P t , i t , D t-1 …………………………………………….....…3.6 dimana D t adalah permintaan minyak sawit kasar oleh industri fatty acid, Pc t adalah harga minyak sawit kasar, P t adalah harga fatty acid, it adalah tingkat bunga, dan D t-1 adalah permintaan minyak sawit kasar pada tahun sebelumnya. Sama halnya dengan minyak sawit yang merupakan bahan baku untuk industri fatty acid, fatty acid juga merupakan bahan baku untuk industri sabun. Sebagai bahan baku untuk industri sabun batangan, permintaan terhadap fatty acid dapat diturunkan melalui fungsi permintaan turunan derived demand, yaitu melalui fungsi keuntungan. Secara rasional, produsen akan berproduksi pada tingkat dimana keuntungan yang diperolehnya dalam keadaan maksimum Debertin, 1986; Henderson dan Quant, 1980; Beattie dan Taylor, 1985. Dalam kondisi ini input yang digunakan berada dalam jumlah yang optimal. Bila Π adalah profit, P adalah harga output Y dan r i adalah harga input X i , maka persamaan profit dapat dituliskan sebagai berikut : Π = P.Y − Σ r i . X i ………………………………...……………..…….3.7 dengan menurunkan fungsi di atas terhadap masing-masing input maka diperoleh: δΠ δX i = P . δY δX i − r i = o .......……...……………………....…..3.8 atau P.PM i = r i ……………………………………………………….………..3.9 dimana PM i adalah produk marjinal dan P.PM i adalah nilai dari produk marjinal dari input i. Pada persamaan di atas, penggunaan input yang optimal dicirikan oleh kondisi dimana nilai produk marjinal dari masing-masing input P.PM i sama dengan harga input yang bersangkutan. Implikasi dari kondisi ini adalah permintaan suatu input oleh industri sangat dipengaruhi oleh harga input yang bersangkutan r, harga output P dan teknologi produksi PM i . Di samping itu, permintaan suatu input dapat pula dipengaruhi oleh harga input substitusi dan faktor lain yang dapat mendistorsi pasar. Pada industri sabun, permintaan terhadap fatty acid selain dipengaruhi oleh harga fatty acid, juga dipengaruhi oleh harga sabun, dan tingkat bunga. Dalam model ekonomi, permintaan input tersebut dituliskan sebagai berikut : D t = f Pc t , P t , i t , D t-1 …………………………………...……………3.10 dimana D t adalah permintaan fatty acid oleh industri sabun, Pc t adalah harga fatty acid , P t adalah harga sabun, it adalah tingkat bunga, dan D t-1 adalah permintaan fatty acid pada tahun sebelumnya.

3.3. Harga