Penelitian Mengenai Infrastruktur Transportasi dan Bandara

29

2.5 Tinjauan Empirik

2.5.1 Penelitian Mengenai Infrastruktur Transportasi dan Bandara

Penelitian mengenai infrastruktur transportasi telah banyak dilakukan, termasuk didalamnya tentang bandara. Infrastruktur merupakan salah satu komponen penting penunjuang perekonomian. Beberapa penelitian mengenai infrastruktur transportasi dan bandara antara lain: Permana 2009 menganalisis mengenai peranan dan dampak investasi infrakstruktur terhadap perekonomian Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Input-Output. Hasil analisisnya menyebutkan bahwa infrastruktur memiliki keterkaitan ke belakang yang lebih tinggi daripada keterkaitan ke depannya yang berarti bahwa infrastruktur lebih berperan dalam meningkatkan output sektor lain untuk digunakan sebagai input dibandingkan dengan kemampuannya dalam meningkatkan output sektor lain yang menggunakan input dari infrastruktur. Pertumbuhan investasi pada sektor listrik, gas dan air bersih memberikan dampak terbesar terhadap perubahan output total, sedangkan sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan dampak terbesar terhadap perubahan pendapatan dan tenaga kerja total. Legowo 2009 menganalisis mengenai infrastruktur transportasi, keterkaitan antarwilayah dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Penelitian ini menggunakan berbagai model ekonometrika seperti Two Stages Least Square 2SLS. Kemudian dilanjutkan dengan tahap simulasi model persamaan dengan menggunakan prosedur SIMNLIN. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh nyata investasi infrastruktur transportasi jaringan jalan jalan raya, tol, dan rel di satu wilayah 30 terhadap aktivitas ekonomi di wilayah tersebut dan wilayah sekitarnya. Keterkaitan antarwilayah secara nyata ditunjukkan di dalam model Infrastruktur Transportasi JABODETABEK, dengan kombinasi kategori jaringan jalan jalan raya, jalan tol, dan jalan rel dari dua wilayah atau lebih yang mempengaruhi aktivitas ekonomi tertentu di satu wilayah dan wilayah tetangganya. Investasi tol di tiap wilayah umumnya menaikkan pertumbuhan ekonomi PDRB di wilayah- wilayah, kecuali di wilayah Bekasi. Sebaliknya kebijakan investasi jalan raya menurunkan PDRB di hampir semua wilayah. Demikian pula pada beberapa simulasi memperlihatkan, dampak pembangunan Jalan Tol menaikan investasi tol sebesar 10 persen secara signifikan akan menaikkan aktivitas ekonomi sektor perumahan-bangunan di hampir semua wilayah. Sebaliknya kebijakan menaikkan investasi jalan raya akan menurunkan aktivitas ekonomi perumahan-bangunan hampir di semua wilayah. Sari 2011 menganalisis mengenai pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap penurunan kemiskinan di Kabupaten tertinggal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Data Panel, Ordinary Least Square OLS, REM, FEM, GMM, serta Uji Spesifikasi Model. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur diterapkan Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal PDT pada Kabupaten tertinggal dalam berbagai bidang bantuan. Infrastruktur transportasi dan energi merupakan infrastruktur yang diprioritaskan oleh Kementrian PDT. Dampak bantuan dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka menengah dan panjang. Akan tetapi pertumbuhan di Kabupaten tertinggal masih dinikmati oleh penduduk yang berpendapatan tinggi. Sehingga menimbulkan kenaikan ketimpangan distribusi pendapatan. 31 Glusac et al 2006 melakukan penelitian yang berjudul “The Economic Impact of the Detroit Metropolitan Wayne County Airport”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Bandara Detroit ini merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan pertumbuhan wilayahnya. Bandara tersebut mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan memudahkan akses banyak orang dari dan menuju Michigan. Lebih dari 36 juta orang datang dan pergi melalui bandara ini. Selain itu sebanyak 2,9 juta orang datang ke Michigan untuk berlibur dan bekerja. Keberadaan bandara ini juga sebagai pintu untuk menghubungkan bandara- bandara lain di daerah Michigan. Akhirnya, berbagai bisnis yang ada di bandara menghasilkan penjualan yang menguntungkan bagi ekonomi lokal.

2.6 Kerangka Pemikiran