60
secara langsung maupun tak langsung terhadap sektor lainnya termasuk sektor bangunan itu sendiri akan meningkat sebesar Rp 1,12588 juta.
5.2.2 Keterkaitan ke Belakang
Keterkaitan ke belakang backward linkage terdiri dari dua kategori, yaitu keterkaitan secara langsung ke belakang dan keterkaitan secara langsung dan tak
langsung ke belakang. Besarnya nilai keterkaitan ke belakang menunjukkan seberapa besar nilai input yang dibutuhkan oleh suatu sektor baik dari sektor lain
maupun dari sektor itu sendiri untuk menciptakan kenaikan permintaan akhir sebesar satu satuan.
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa di antara sektor-sektor perekonomian Provinsi NTB, sektor bangunan bandara memiliki keterkaitan langsung ke
belakang sebesar 0,44144 dan keterkaitan langsung dan tak langsung ke belakang sebesar 1,66559. Dapat dilihat pula untuk nilai keterkaitan ke belakang langsung
dan tidak langsung yang terbesar adalah sektor industri. Hal tersebut disebabkan karena sektor industri memerlukan input yang banyak, dimana input tersebut
didapat dari output yang dihasilkan sektor lain. Nilai keterkaitan ke belakang tersebut berarti bahwa apabila terjadi
peningkatan permintaan akhir sebesar Rp 1 juta, maka sektor bangunan bandara akan secara langsung meningkatkan permintaan inputnya terhadap sektor lainnya
termasuk sektor bangunan itu sendiri sebesar Rp 0,44144 juta. Sementara itu, arti dari keterkaitan langsung dan tak langsung ke belakang dari sektor bangunan
bandara adalah apabila terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar Rp 1 juta, maka sektor bangunan bandara akan meningkatkan permintan inputnya terhadap
61
sektor lainnya baik secara langsung maupun tak langsung sebesar Rp 1,66559 juta.
Tabel 5.7 Keterkaitan Output Langsung serta Langsung dan Tak Langsung ke Belakang Sektor Perekonomian Provinsi NTB
Sektor Keterkaitan ke
Belakang Langsung
Langsung dan Tak Langsung
1. Pertanian 0.15747
1.21084 2.
Pertambangan dan Penggalian 0.09653
1.13673 3.
Industri 0.80514
2.02006 4.
Listrik dan Air Bersih 0.29939
1.45945 5.
Bangunan 0.44144
1.66559
6. Perdagangan, Restoran, dan Hotel
0.16755 1.21610
7. Angkutan Jalan Raya
0.09260 1.13738
8. Angkutan Laut
0.26189 1.40258
9. Angkutan Sungai, Danau, dan
Penyebrangan 0.16250 1.24965
10. Angkutan Udara
0.23588 1.35537
11. Jasa Penunjang Angkutan dan
Komunikasi 0.10298 1.13377
12. Bank dan Lembaga Keu.lain
0.23154 1.30529
13. Jasa lain
0.25183 1.34912
Sumber : Tabel Input-Output Provinsi NTB Tahun 2005, Klasifikasi 13 Sektor diolah
5.2.3 Analisis Dampak Penyebaran 5.2.3.1 Koefisien Penyebaran