Uji Asumsi Klasik Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Pada Pt. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan

79

4.3. Uji Asumsi Klasik

Adalah persyaratan statistik yang harus di penuhi pada analisis regresi berganda yang berbasis ordinary least square OLS. Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik demikian juga tidak semua uji asimsi klasik harus di lakukan pada analisis regresi linear misalnya multikolinieritas tidak di lakukan pada analisis regresi linear sederhana dan uji auto korelasi tidak di perlukan pada data cross sectional.

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal, Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik- titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan, Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorv-smirnov, Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 naka jika nilai Asymp0, Sig0, 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal 80 Sumber : Data Primer Diolah, 2015 Gambar 4.2 Histogram 81 Sumber : Data primer diolah, 2015 Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada Gambar 4.3 memperlihatkan titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal, Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji kolmogorv-sminorv. 82 Tabel 4.8 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 73 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,06458765 Most Extreme Differences Absolute ,064 Positive ,061 Negative ,064 Kolmogorov-Smirnov Z ,551 Asymp. Sig. 2-tailed ,922 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,922 dan di atas nilai signifikan 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikonealiritas digunakan untuk menguji data dalam model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel bebas Ghozali, 2005:91. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikonealiritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS dengan ketentuan: Bila VIF5 maka terdapat masalah multikolinearitas. Bila VIF5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas. 83 Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant 10,335 5,263 4,054 ,000 p_karir -,324 ,191 -,251 -1,260 ,025 ,896 1,004 kompetensi -,222 ,108 -,166 -1,131 ,034 ,857 1,045 kompensasi -,468 ,123 -,398 -1,856 ,020 ,855 1,047 a. Dependent Variable: intention_to_leave Sumber : Data primer diolah 2015 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat terlihat bahwa jika hasil korelasi antara variabel independen di bawah 0,10 maka antara variabel tersebut tidak terjadi multikolinearitas, Selain itu dapat juga diketahui dari persamaan regresi di peroleh nilai tolarance 0,1 dan nilai VIF 5, artinya pada nilai tolance dan VIF untuk indikator pengembangan karir, kompetensi, kompensasi, dan intention to leave karyawan tidak terjadi multikolinearitas. Uji multikolinearitas dapat di lihat pada gambar 4.3 sebagai berikut: 84 Sumber : Data primer diolah, 2015 Gambar 4.4 Pengujian Multikolinearitas 85

4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas menggunakan uji Gleijser dapat dilihat pada tabel hasil di bawah ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Gleijser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 5,837 3,061 1,907 ,412 p_karir -,326 ,053 -,278 -1,493 ,320 Kompetensi -,259 ,063 -,213 -1,943 ,328 Kompensasi -,426 ,071 -,311 -1,763 ,217 a. Dependent Variable: absut Sumber : Data primer diolah 2015 Pengambilan keputusan pada uji gleijser yaitu bahwa jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedisitas, Jika variabel independen tidak signifikan terhadap variabel absut diatas tingkat kepercayaan 0,05, maka dalam model regresi tidak mengarah pada heteroskedastisitas, Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa semua variabel independen mempunyai nilai sig 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel independen dan dependen tidak terjadi heteroskedasitas. 86

4.3.4 Uji Autokorelasi Tabel 4.11

Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardize d Residual Test Value a ,07534 Cases Test Value 36 Cases = Test Value 37 Total Cases 73 Number of Runs 29 Z 2,002 Asymp. Sig. 2- tailed ,045 a. Median Sumber : Data primer diolah 2015 Hasil pada Tabel 4.11 diketahui nilai test sebesar 0,7534 dengan probabilitas p=0,45, yang berarti hipotesis nol di terima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antara nilai residual. 4.4. Teknik Analisis Data 4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Konflik Peran Ganda, dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Wanita Pada PT Garuda Indonesia, Tbk Medan

2 18 163

Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Konflik Peran Ganda, dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Wanita Pada PT Garuda Indonesia, Tbk Medan

0 7 11

Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Konflik Peran Ganda, dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Wanita Pada PT Garuda Indonesia, Tbk Medan

0 0 2

Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Konflik Peran Ganda, dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Wanita Pada PT Garuda Indonesia, Tbk Medan

0 2 13

Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Konflik Peran Ganda, dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Wanita Pada PT Garuda Indonesia, Tbk Medan

0 1 40

Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Konflik Peran Ganda, dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Wanita Pada PT Garuda Indonesia, Tbk Medan

0 3 2

Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Pada Pt. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengembangan Karir 2.1.1.1 Pengertian Pengembangan Karir - Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Pada Pt. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan

0 0 42

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Pada Pt. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan

0 0 9

Pengaruh Sistem Pengembangan Karir, Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap Intention To Leave Karyawan Pada Pt. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan

0 0 11