Analisis Regresi Linear Berganda

4.2.2. Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.4. berikut ini menunjukkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan data dengan bantuan program Software SPSS Statistic Package for the Social Sciens 15.00 for windows. Tabel 4.4. Hasil Estimasi Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1220,006 223,434 5,460 ,000 Nilai Tukar -41,467 12,717 -,391 -3,261 ,002 Suku Bunga -2,60E-005 ,000 -,156 -1,301 ,199 Sumber : Hasil Penelitian, 2011 SPSS 15.00 Pengolahan data tersebut mengasilkan suatu model regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 1220,006 – 41,467 X 1 – 2,60E-005 X 2 + e Persamaan regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas nilai tukar dan suku bunga terhadap variabel terikat harga saham secara simultan maupun secara parsial yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan penulis. Hasil regresi berganda dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 1220,006 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel independent atau bebas nilai tukar dan suku bunga maka harga saham perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam industri Tekstil di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar Rp. 1220,006. b. rasio Gross Profit terhadap nilai tukar mempunyai nilai sebesar - 41,467 menyatakan bahwa apabila nilai tukar yang dikaitkan dengan gross profit akan naik US 1,00, maka harga saham perusahaan- perusahaan yang tergolong dalam industri Tekstil di Bursa Efek Indonesia turun Rp. 41,467 dan sebaliknya apabila nilai tukar yang dikaitkan dengan gross profit turun US 1,00 , maka harga saham perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam industri Tekstil di Bursa Efek Indonesia akan naik Rp. 41,467. Nilai tukar mempunyai hubungan yang negatif terhadap harga saham. c. Suku bunga yang dikaitkan dengan total liabilities mempunyai nilai sebesar -2,60E-005, menyatakan bahwa apabila suku bunga yang dikaitkan dengan total liabilities naik sebesar Rp. 1, maka harga saham akan turun sebesar Rp2,60E-005, dan sebaliknya apabila suku bunga yang dikaitkan dengan total liabilities turun sebesar Rp. 1, maka harga saham akan naik sebesar Rp2,60E-005. Suku bunga mempunyai hubungan yang negatif terhadap harga saham. Penulis melakukan pengujian asumsi klasik yang bertujuan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE Best Linier Unbiased Estimation atau perkiraan yang efisien dan tidak bias.

2. Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Bank BUMN Di Bursa Efek Indonesia

9 84 98

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

7 96 143

Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia

8 118 91

Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Sukubunga, Dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia

1 42 108

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia

0 42 84

PENGARUH INFLASI,SUKU BUNGA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)DI BURSA EFEK INDONESIA

2 27 51

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009).

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009).

0 2 10

LANDASAN TEORI PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009).

0 2 17

PENUTUP PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009).

0 3 9