Seribu Dongeng

9 Seribu Dongeng

Seribu Dongeng adalah sebuah kumpulan cerita dalam bentuk prosa yang ditulis oleh Muhammad Bakir. Seribu Dongeng terkandung dalam sebuah naskah tunggal, yang tersimpan di Perpustakaan Nasional dengan kode ML 240.

Ringkasan Cerita

Seribu Dongeng berisi 23 cerita. Cerita ini mirip dengan cerita berbingkai, dimulai dengan seorang tokoh yang bercerita, lalu dalam cerita itu terdapat tokoh yang bercerita. Meskipun demikian, ke-23 cerita atau dongeng ini tidak memiliki bingkai yang utuh sehingga yang terlihat adalah cerita yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi berurutan. Setiap cerita diberi nomor oleh penulis. Naskah ini tidak lengkap, karena berakhir dengan pengantar cerita ke-24, yang sebenarnya tidak ada. Berikut ini diberikan ringkasan beberapa cerita di antara ke-23 dongeng tersebut.

Raja Jaya Mazlum adalah seorang raja besar yang kejam. Raja itu kemudian dihukum Tuhan, negerinya hancur dan semua pengikutnya tewas. Sang raja yang selamat disadarkan oleh seorang zahid.

Dongeng lainnya mengenai Raja Uswarad adalah seorang raja yang sewenang- wenang. Suatu hari, ia merampas kambing ajaib milik orang miskin. Kambing itu lalu kehilangan keajaibannya sehingga raja jatuh sakit.

Dongeng lain tentang seorang pertapa memiliki poci ajaib yang bisa mengeluarkan aneka minuman. Raja Asinwa berniat merampas poci pertapa itu. Saat niat buruk mau dilaksanakan, hilanglah keajaiban poci tersebut. Raja Asinwa lalu disadarkan oleh pertapa t e r s e b u t .

Terdapat juga dongeng tentang Pendeta Asyik Pertala hidup miskin dan membujang. Suatu hari seorang tamu minta tolong menjualkan dua jenis minuman dengan imbalan anak gadisnya. Karena asyik berkhayal yang tak berguna, sang pendeta malah menghancurkan kedua tempat minuman tersebut.

Dikisahkan juga Tambi Nadhar, seorang pedagang ramuan obat-obatan. Pada suatu hari, ia berniat berkelana ke luar negeri mencari untung. Karena terlalu berkhayal, ia tercebur ke dalam sungai.

Lalu ada Raja Taujab, seorang raja besar yang belum pernah menyembah atau diperintah orang. Karena kesombongannya, ia dikalahkan oleh perempuan yang hendak dikawininya.

Naskah

Teks ditulis pada kertas Eropa bergaris berukuran 32 × 20 cm yang berbagai jenis. Pada hlm. 197-236 tampak cap kertas dengan nama G K OLFF & C° dan B ATAVIA , sedangkan kertas lain tidak mempunyai cap kertas. Hlm. 169-176 tidak bergaris.

98 Seribu Dongeng

Naskah berjumlah 236 halaman. Setiap halaman berisi 17-20 baris. Penomoran halaman asli ditulis dengan angka Arab 2-236. Teks ditulis dengan tinta hitam, yang kini warnanya menjadi cokelat tua. Meskipun demikian, tulisan masih jelas terbaca. Kondisi naskah kurang baik. Kertas naskah berwarna kecokelat-cokelatan, lapuk, dan getas akibat keasaman. Halaman 1-2 lepas dari kurasnya dan sobek. Pada hlm. 170-236 tinta menembus kertas.

Kolofon

Dalam naskah Seribu Dongeng tidak terdapat keterangan tentang kapan dan di mana naskah ini selesai ditulis. Tulisan naskah dapat dikenali sebagai tulisan Muhammad Bakir, yang tanda tangannya juga terdapat empat kali di tengah cerita. Maka tidak dapat diketahui apakah Muhammad Bakir hanya penyalin naskah ini atau juga pengarang ceritanya.

Estetika Naskah

Pada hlm. 7 terdapat ilustrasi berupa ornamen geometris sebagai permulaan sebuah paragraf. Ornamen serupa dapat dilihat di hlm. 72 dan 89. Pada hlm. 77 terdapat ilustrasi berupa motif setangkai bunga sebagai permulaan sebuah paragraf.

Pada hlm. 112 terdapat dua tanda tangan Muhammad Bakir sebagai permulaan sebuah paragraf. Hal yang sama terdapat pada hlm. 125, 139, dan 185.

hlm. 112

hlm. 125

hlm. 139 hlm. 185

Kepustakaan

Naskah Seribu Dongeng milik Perpustakaan Nasional, dengan nomor koleksi BG 240, dideskripsikan dalam Catalogus van Ronkel (1909: 172) dan dalam Katalogus Sutaarga dkk. (1972:122), serta tercatat dalam Katalog Behrend (1998).

Naskah Seribu Dongeng ini telah dialihmediakan dalam bentuk mikrofilm dengan nomor rol 406.01(MF 37.02). Naskah Seribu Dongeng ini pernah diedit oleh Umi Widayati dalam skripsi berjudul “Seribu Dongeng: Suntingan Teks Disertai Analisis Struktur”, Skripsi Sarjana Fakultas Sastra UI, Depok, 1996. Naskah Seribu Dongeng sudah juga diterbitkan dalam buku Cerita-Cerita Daerah, diedit oleh Nindya Noegraha dkk., Jakarta: Perpustakaan Nasional R.I., 2011.

Cerita Wayang Cerita Panji

Katalog