13
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan
Sebelum melaksanakan kegiatan PPL di sekolah, mahasiswa terlebih dahulu melakukan berbagai persiapan agar dalam pelaksanaan PPL tidak
memiliki hambatan yang berarti. Dalam tahap persiapan tersebut, beberapa kegiatan yang harus ditempuh oleh mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Pengajaran Micro Micro Teaching
Pengajaran Micro atau Micro Teaching adalah suatu kegiatan di mana mahasiswa melakukan latihan mengajar dengan teman sejawat sebagai siswa.
Mahasiswa PPL terlebih dahulu dibagi menjadi kelompok yang beranggotakan 6 enam orang yang dibimbing oleh 1 satu orang Dosen
Pembimbing. Dalam kelompok tersebut masing-masing mahasiswa diwajibkan mengajar sebanyak 8 kali dengan ketentuan 4 kali mata pelajaran
eksak dan 4 kali mata pelajaran non-eksak, serta 4 kali kelas rendah dan 4 kali kelas tinggi. Setiap kali mengajar mahasiswa didampingi oleh Dosen
Pembimbing yang memberikan masukan terkait dengan RPP, media pembelajaran, serta proses pembelajaran yang melibatkan 10 keterampilan
mengajar guru yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan
membimbing diskusi, keterampilan menggunakan alat dan media pembelajaran, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengelola
kelas, keterampilan bertanya, dan keterampilan mengevaluasi. Kesepuluh keterampilan
mengajar tersebut
diberikan guna
mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan pengajaran di lapangan
khususnya dalam melaksanakan PPL di Sekolah Dasar. Mahasiswa lain yang tidak mendapatkan giliran juga diperbolehkan dalam memberikan komentar
terkait proses pembelajaran yang baru saja dilaksanakan oleh teman sejawatnya.
2. Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan dengan tujuan mahasiswa PPL mengetahui kondisi SD yang digunakan sebagai tempat PPL. Observasi
dilakukan seusai melaksanakan pembekalan Micro Teaching dan sebelum praktik mengajar Micro Teaching sehingga saat Micro Teaching berlangsung
mahasiswa sudah mengetahui kurikulum yang digunakan di SD yang
14
bersangkutan. Dengan melakukan observasi, mahasiswa menjadi lebih mudah dalam pembuatan RPP yang sesui dengan kurikulum di SD tersebut.
Observasi yang dilakukan meliputi obervasi fisik dan non-fisik. Observasi fisik meliputi keadaan sekolah, potensi siswa, serta guru dan
karyawan. Sedangkan observasi non-fisik meliputi Kegiatan Belajar Mengajar KBM, ekstrakurikuler, kesehatan lingkungan dan tata tertib di
luar kelas. Dari kegiatan ini mahasiswa memperoleh berbagai informasi yang dapat menunjang dan membantu persiapan sebelum dilakukan penerjunan
langsung ke SD terkait unutk melaksanakan PPL.
3. Pembekalan PPL
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2016 di Abdullah Sigit FIP UNY dan wajib diikuti oleh calon peserta PPL. Seluruh mahasiswa yang
akan melaksanakan PPL mendapatkan pengarahan dari UPPL. Dalam pelaksanaan pembekalan PPL, mahasiswa diberikan ketentuan dan peraturan
selama melaksanakan PPL di SD, ketentuan lulus PPL, penyusunan laporan kegiatan dan beberapa teknis terkait pelaksanaan PPL. Selain itu mahasiswa
juga mendapatkan materi mengenai pelaksanaan pendidikan yang relevan dengan kebijakan-kebijakan baru di bidang pendidikan dan pengembangan
wawasan mahasiswa. Setelah
dilaksanakan pembekalan,
mahasiswa melaksanakan
penerjunan sebelum melaksanakan PPL di SD maksimal satu minggu setelah pembekalan. Pembekalan PPL bersifat wajib bagi mahasiswa yang akan
melaksanakan PPL. Mahasiswa yang tidak mengikuti pembekalan dianggap mengundurkan diri dari PPL.
4. Koordinasi
Mahasiswa melaksanakan koordinasi dengan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PPL. Koordinasi dilakukan dengan teman satu
kelompok PPL, dosen pembimbing, guru pamong dan kepala sekolah. Koordinasi dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara sekolah,
mahasiswa dan pihak kampus. Mahasiswa melakukan koordinasi dan konsultasi dengan guru
pembimbing terkait silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP serta format penilaian. Mengenai materi yang akan disampaikan sewaktu praktik
mengajar, mahasiswa melakukan koordinasi dengan guru pamong dan guru kelas. Di samping itu guru dan mahasiswa juga melakukan diskusi dan