31
b. Incremental Theory
Dalam teori ini, seseorang dapat mengembangkan kecerdasan atau kecerdasannya melalui belajar.
c. Teori Uni Factor Wilhelm Stern
Dalam teori ini, kecerdasan merupakan kapasitas atau kemampuan umum. Oleh karena itu , cara kerja kecerdasan juga bersifat umum. Reaksi
atau tindakan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau dalam memecahkan masalah, bersifat umum pula. Kapasitas umum
itu timbul akibat pertumbuhan fisiologis ataupun akibat belajar.
3. Ciri – Ciri Intelektual
Adapun ciri – ciri menurut Howard Gardenr Thomas Armstrong,
2013: 6-7 sebagai berikut : a.
Kecerdasan Lingusitik Kemampuan untuk menggunakan kata - kata secara efektif, baik
lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kemampuan untuk memanipulasi sintaks atau struktur bahasa, fonologi atau bunyi bahasa,
semantik atau makna bahasa, dan dimensi pragmatis atau kegunaan praktis dari bahasa. Beberapa manfaatnya termasuk retorika
menggunakan bahasa untuk meyakinkan orang lain melakukan aksi tertentu, nemonik menggunakan bahasa untuk mengingat informasi,
penjelasan menggunakan bahasa untuk mengingat informasi, dan metabahasa menggunakan bahasa untuk membicarakan tentang bahasa
itu sendiri.
32
Dari penjelasan di atas didapat kesimpulan bahwa ciri - ciri lingusitik sebagai berikut : 1 Mampu mendengar dan memberikan
respons pada kata - kata yang diucapkan dalam suatu komunikasi verbal, 2 Mampu berbicara dan menulis dengan efektif, 3 Mampu
mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi sehari - hari.
b. Kecerdasan Logika - Matematika
Kemampuan untuk menggunakan angka secara efektif misalnya, sebagai ahli matematika, akuntan pajak, atau ahli statistik
dan untuk alasan yang baik misalnya, sebagai seorang ilmuwan, pemrograman komputer, atau ahli logika. Kecerdasan ini meliputi
kepekaan terhadap pola - pola dan hubungan - hubungan yang logis, pernyataan dan dalil jika - maka, sebab - akibat, fungsi, dan abstraksi
terkait lainnya. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Logis
– matematis mempunyai ciri
– ciri sebagai berikut: 1 Mampu mengamati objek yang ada di lingkungan, 2 Mampu dan menunjukkan
kemampuan dalam memecahkan masalah yang menuntut pemikiran, 3 Mampu mengamati dan mengenali pola serta hubungan.
c. Kecerdasan Visual – Spasial
Kemampuan untuk memahami dunia visual - spasial secara akurat misalnya sebagai pemburu, pramuka, atau pemandu dan
melakukan perubahan - perubahan pada persepsi tersebut misalnya
33
seniman. Kecerdasan ini melibatkan kepekaan terhadap warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan - hubungan yang ada diantara unsur -
unsur ini. Hal ini mencakup kemampuan untuk memvisualisasikan, mewakili ide - ide visual atau spasial secara grafis, dan
mengorientasikan diri secara tepat dalam sebuah matriks spasial. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecerdasan visual - spasial dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melihat sekaligus mengamati dunia visual dan spasial secara akurat.
Visual mempunyai arti gambar sedangkan spasial yaitu hal - hal yang berkenaan dengan tempat maupun ruang, adapun ciri - cirinya sebagai
berikut :1 belajar dengan cara mengamati dan melihat, mengenali wajah, objek, bentuk dan warna, 2 mampu mengenali lokasi dan jalan
keluar, 3 mempunyai kemampuan imajinasi yang baik. d.
Kecerdasan Gerak Tubuh Bodily - kinesthetic Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan
ide - ide dan perasaan - perasaan dan misalnya sebagai atlet atau penari dan kelincahan dalam menggunakan tangan seseorang untuk
menciptakan atau mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi ketrampilan fisik tertentu seperti koordinasi, keseimbangan,
ketangkasan, kekuatan, fleksibilitas, dan kecepatan. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecerdasan gerak tubuh merupakan keahlian dimana untuk menggunakan seluruh anggota tubuh untuk mengekspresikan ide - ide
34
dan perasaan melalui beberapa kegiatan. Dengan ciri - ciri sebagai berikut : 1 menciptakan pendekatan baru dengan menggunakan
keahlian fisik seperti dalam menari, olah raga, atau aktifitas lainnya, 2 mempunyai koordinasi fisik dan ketepatan waktu yang baik, 3
menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti permainan dan membangun model.
e. Kecerdasan Musikal
Kemampuan untuk merasakan misalnya sebagai penikmat musik, membedakan, menggubah, dan mengekspresikan bentuk -
bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, nada atau melodi, dan timbre atau warna nada dalam sepotong musik.
Seseorang dapat memiliki pemahaman musik yang figural atau “ dari
atas ke bawah”, pemahaman musik yang formal atau “dari bawah ke atas”.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan musikal lebih ke arah manusia untuk merasakan,
membedakan, mengekspresikan bentuk - bentuk musik. Dengan ciri - ciri sebagai berikut : 1 mendengarkan dan memberikan respon dengan
minat yang besar terhadap berbahagai jenis suara, 2 menikmati dan mencari kesempatan untuk dapat mendengarkan musik atau suara alam,
3 mengumpulkan musik baik dalam bentuk rekaman maupun dalam bentuk tulisan.
35
f. Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan ini untuk memahami dan membuat perbedaan - perbedaan pada suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan terhadap
orang lain. Sebagai ciri lainnya yaitu :1 membentuk dan mempertahankan suatu hubungan sosial, 2 mampu berinteraksi dengan
orang lain, 3 mengenali dan menggunakan berbagai cara untuk berhubungan dengan orang lain.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan interpersonal menekankan kepada perbedaan suasana hati
yang ada pada diri seorang manusia. g.
Kecerdasan Intrapersonal Pengetahuan diri dan kemampuan untuk bertindak secara
adaptif berdasarkan pengetahuan. Kecerdasan ini termasuk memiliki gambaran yang akurat tentang diri sendiri kekuatan dan keterbatasan
seseorang; kesadaran terhadap suasana hati dan batin, maksud, motivasi, tempramen, dan keinginan; serta kemampuan untuk
mendisiplinkan diri, pemahaman diri, dan harga diri. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai ciri
– ciri sebagai berikut :1 mampu bekerja secara sendiri, 2 mampu mengembangkan kemampuan belajar yang berkelanjutan, 3 mampu
menyadari dan mengerti arti emosi diri sendiri dan orang lain. Kecerdasan ini meliputi pikiran dan perasaan. Kecerdasan ini terbentuk
36
dan berkembang sebagai gabungan dari unsur keturunan, lingkungan, dan pengalaman hidup.
h. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan ini
dengan keahlian
mengenali dan
mengklasifikasikan berbagai spesies flora dan fauna, dari sebuah lingkungan individu dan mencakup kepekaan terhadap fenomena alam
lainnya. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecerdasan naturalis memiliki ciri - ciri lain sebagai berikut : 1 menjelajahi lingkungan alam dan lingkungan manusia dengan penuh
keterkaitan dan antusias, 2 senang memelihara tanaman dan hewan, 3 suka mengamati, mengenali, berinteraksi, atau peduli dengan objek,
tanaman atau hewan. i.
Kecerdasan Spiritual Yuliana Nurani Sujiono Thomas Armstrong, 2013; 12
beranggapan bahwa kecerdasan spiritual dapat diartikan sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan
nilai. Kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Adapun untuk mengembangkan
kecerdasan spiritual ini melalui teladan dalam bentuk nyata yang diwujudkan perilaku baik lisan, tulisan maupun perbuatan,
37
mengenalkan dan mencontohkan kegiatan keagamaan secara nyata, membangun sikap toleransi kepada sesama sebagai mahluk ciptaan
Tuhan. Penjabaran di atas secara umum dapat diartikan bahwa ciri - ciri
poin intelegensi sebagai berikut: 1 mudah menangkap pelajaran, 2 ingatan baik, 3 senang dan sering membaca, 4 cepat memecahkan
masalah, 5 ungkapan diri lancar dan jelas, 6 penalaran tajam berpikir logis
– kritis, memahami hubungan sebab akibat, 7 menguasai banyak bahan tentang macam - macam topik, 8 cepat menemukan asas dalam
suatu uraian, 9 senang mempelajari kamus, peta, ensiklopedia, 10 perbendaharaan kata luas.
4. Faktor yang mempengaruhi Kecerdasan