Gambar 2.32, Osteosarkoma low grade central pada laki-laki usia 51 tahun. a Radiologis pada lutut menunjukkan ekspansil dan lesi litik pada metafisis distal
femur. Lesi berupa trabekula yang tebal dan irregular dan menyebabkan destruksi pada anterior kortikal. b Potongan sagital dari maksroskopis specimen
menunjukkan lesi intramedular yang menyebabkan ekspansi dan penipisan anterior kortek denagn detruksi fokal. Cement c terlihat pada pusat lesi dan pin
fixasi terlihat. Pasien sebelumnya mengalami kuretase pada lesi oleh karena preopertif didiagnosa dengan tumor jinak fibrous. c MRI pada axial T1
menunjukkan ekstensi ekstraosseus pada tumor, gambaran agresif menunjukkan perbedaan dengan lesi jinak fibrous.
19
2.10 Osteosarkoma Sekunder
Ada beberapa penyakit pada sistem rangka yang dapat menghasilkan bentuk sekunder osteosarkoma, yang kemungkinan besar disebabkan oleh mutasi
kedua di usia lanjut pada pasien dengan penyakit jinak yang kronik. Penyakit- penyakit ini termasuk penyakit Paget, osteoblastoma, dysplasia fibrous, giant cell
tumor yang jinak, infark tulang, dan osteomyelitis kronis. Yang paling umum dari kelompok ini adalah penyakit paget. Sekitar 1 dari pasien dengan penyakit
paget biasanya akan menjadi osteosarkoma sekunder dengan angka kejadian sekitar 3 dari semua osteosarkoma. Lokasi paling umum untuk osteosarkoma
sekunder ini adalah humerus, selanjutnya adalah tulang panggul dan tulang paha. Pada osteosarkoma sekunder akibat dari radiasi biasanya berkembang di tulang
Universitas Sumatera Utara
mana yang terkena radiasinya, dan lokasi yang paling umum adalah tulang pelvik dan bagian bahu.
2,22
Gejala klinis biasanya adanya perubahan rasa sakit yang semakin memberat, pembengkakan, kadang-kadang adanya fraktur yang patologik 12-
20, biasanya di femur. Pada pemeriksaan X-Ray tampak massa litik dan ini biasanya lebih dominan dari gambaran blastik atau sklerotik, dengan gangguan
pada kortek dan massa jaringan lunak. Tulang yang terlibat menunjukkan gambaran radiologik dari penyakit paget. Pada osteosarkoma akibat radiasi
gambaran radiologinya biasanya sklerotik atau litik Secara makroskopis, gambarannya sangat variatif, pada umumnya seperti gambaran pada
osteosarkoma konvensional. Gambaran histology untuk osteosarkoma sekunder ini pada umumnya merupakan high grade sarcoma, kebanyakan osteosarkoma
osteoblastik atau fibroblastik. Sel raksasa seperti seperti osteoklas sering dijumpai. Pada osteosarkoma sekunder akibat radiasi biasanya menunjukkan
gambaran osteitis akibat radiasi. Prognosis pada pasien ini biasanya buruk, terutama jika mengenai tulang-tulang pelvik dan tulang tengkorak.
2,20,22
2.11 Osteosarkoma Extraskeletal