Osteosarkoma Sekunder Profil Penderita Osteosarkoma Pada Instalasi Patologi Anatomi RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2009-2012

Gambar 2.32, Osteosarkoma low grade central pada laki-laki usia 51 tahun. a Radiologis pada lutut menunjukkan ekspansil dan lesi litik pada metafisis distal femur. Lesi berupa trabekula yang tebal dan irregular dan menyebabkan destruksi pada anterior kortikal. b Potongan sagital dari maksroskopis specimen menunjukkan lesi intramedular yang menyebabkan ekspansi dan penipisan anterior kortek denagn detruksi fokal. Cement c terlihat pada pusat lesi dan pin fixasi terlihat. Pasien sebelumnya mengalami kuretase pada lesi oleh karena preopertif didiagnosa dengan tumor jinak fibrous. c MRI pada axial T1 menunjukkan ekstensi ekstraosseus pada tumor, gambaran agresif menunjukkan perbedaan dengan lesi jinak fibrous. 19

2.10 Osteosarkoma Sekunder

Ada beberapa penyakit pada sistem rangka yang dapat menghasilkan bentuk sekunder osteosarkoma, yang kemungkinan besar disebabkan oleh mutasi kedua di usia lanjut pada pasien dengan penyakit jinak yang kronik. Penyakit- penyakit ini termasuk penyakit Paget, osteoblastoma, dysplasia fibrous, giant cell tumor yang jinak, infark tulang, dan osteomyelitis kronis. Yang paling umum dari kelompok ini adalah penyakit paget. Sekitar 1 dari pasien dengan penyakit paget biasanya akan menjadi osteosarkoma sekunder dengan angka kejadian sekitar 3 dari semua osteosarkoma. Lokasi paling umum untuk osteosarkoma sekunder ini adalah humerus, selanjutnya adalah tulang panggul dan tulang paha. Pada osteosarkoma sekunder akibat dari radiasi biasanya berkembang di tulang Universitas Sumatera Utara mana yang terkena radiasinya, dan lokasi yang paling umum adalah tulang pelvik dan bagian bahu. 2,22 Gejala klinis biasanya adanya perubahan rasa sakit yang semakin memberat, pembengkakan, kadang-kadang adanya fraktur yang patologik 12- 20, biasanya di femur. Pada pemeriksaan X-Ray tampak massa litik dan ini biasanya lebih dominan dari gambaran blastik atau sklerotik, dengan gangguan pada kortek dan massa jaringan lunak. Tulang yang terlibat menunjukkan gambaran radiologik dari penyakit paget. Pada osteosarkoma akibat radiasi gambaran radiologinya biasanya sklerotik atau litik Secara makroskopis, gambarannya sangat variatif, pada umumnya seperti gambaran pada osteosarkoma konvensional. Gambaran histology untuk osteosarkoma sekunder ini pada umumnya merupakan high grade sarcoma, kebanyakan osteosarkoma osteoblastik atau fibroblastik. Sel raksasa seperti seperti osteoklas sering dijumpai. Pada osteosarkoma sekunder akibat radiasi biasanya menunjukkan gambaran osteitis akibat radiasi. Prognosis pada pasien ini biasanya buruk, terutama jika mengenai tulang-tulang pelvik dan tulang tengkorak. 2,20,22

2.11 Osteosarkoma Extraskeletal