17 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Jadi, melalui pendidikan, peserta didik berkelainan atau berkebutuhan khusus dibentuk
menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
3. Prinsip Sekolah inklusi
Konsep paling mendasar dalam sekolah inklusif adalah bagaimana agar anak dapat belajar bersama, belajar untuk dapat hidup bersama Budiyono, 2005:
41; IDEA, 1997. Pendidikan berkebutuhan khusus menganut prinsip-psrinsip yang sehat yang dapat menguntungkan semua anak. Pendidikan kebutuhan
khusus berasumsi bahwa perbedaan-perbedaan manusia itu normal adanya dan oleh karenanya pembelajaran itu harus disesuaikan dengan kecepatan dan hakekat
proses belajar Budiyono, 2005: 41; UNESCO, 1994. Mulyono dalam Budiyono 2005: 54 mengidentifikasi prinsip-prinsip
dalam sekolah inklusif menjadi 9 elemen dasar yang memungkinkan sekolah inklusif dapat dilaksanakan, yaitu: sikap guru yang positif terhadap kebinekaan,
interaksi promotif, pencapaian kompetensi akademik dan sosial, pembelajaran adaptif, konsultasi kolaboratif, hidup dan belajar dalam masyarakat, hubungan
kemitraan antara sekolah dengan keluarga, belajar dan berfikir independen, belajar sepanjang hayat.
Dari uraian di atas, dapat dapat ditegaskan bahwa belajar bersama untuk hidup bersama merupakan prinsip mendasar dalam sekolah inklusi, Perbedaan-
18 perbedaan manusia itu normal adanya dan oleh karenanya pembelajaran itu harus
disesuaikan dengan kecepatan dan hakekat proses belajar.
4. Tujuan Pembelajaran Inklusi
Secara umum pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Oleh karena itu, pembelajaran secara umum mempunyai tujuan
untuk membantu peserta didik agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku peserta didik bertambah, baik kuantitas maupun
kualitas. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku.
Suyanto, 2007: 9 mengatakan tujuan penyelenggaraan pembelajaran inklusi sebagai berikut:
1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak termasuk
Anak Berkebutuhan Khusus mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhannya.
2. Membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan dasar.
3. Membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan
menekan angka tinggal dan putus sekolah 4.
Menciptakan sistem pendidikan yang menghargaman keanekaragaman, tidak diskriminatif, serta ramah terhadap pembelajaran
Dari uraian di atas dapat dapat ditegaskan bahwa tujuan utama dalam pembelajaran inklusi adalah memberikan hak kepada semua anak untuk
mendapatkan dan memilih pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya,
19 sehingga menjadikan berkembanganya perkembangan peserta didik menjadi
optimal, dan menghargai perbedaan.
5. Model Pembelajaran Inklusi